Kebiasaan yang kamu lakukan menentukan bagaimana karaktermu. Terbiasa berkata kasar, tandanya kamu orang yang keras, terbiasa jorok, tandanya kamu orang yang sembrono. Semua kebiasaan bisa menentukan bagaimana kamu dinilai. Jadi kenali kebiasaan burukmu dan hilangkan itu segera.
Karena kalau kamu masih suka melakukan semua kebiasaan di bawah ini, itu sama saja kamu sedang menghancurkan harga dirimu sendiri. Siapa lagi yang harus menghargai dirimu kalau bukan kamu?
Padahal kamu bisa jujur, tapi kamu malah pilih berbohong. Apapun motivasimu dalam berbohong, lawan itu. Belajar jujur. Belajar jadi orang yang punya integritas. Yang omongannya bisa dipegang dan bisa dipercaya. Itu yang terpenting.
Apa-apa gak mau ngomong karena sungkan. Tapi kalau ada sesuatu yang tidak sesuai kamu marah. Maumu apa? Kamu harus mau dong mengatakan bagaimana perasaanmu, apa yang tidak sesuai, bagian mana yang tidak kamu suka, katakan itu. Menyembunyikannya saja tidak akan membuat orang lain mengerti, mereka bukan dukun.
Kebiasaan ini yang masih sering saja orang lakukan. Tidak terimaan, tidak mau disalahkan dan selalu mencari kambing hitam. Ini kebiasaan busuk yang kalau kamu teruskan, ini akan merugikan dirimu sendiri. Kalau memang salah, alangkah lebih bijaknya kalau kamu mau mengakui dan bukannya malah merasa benar dengan mencari pengganti untuk dikorbankan.
Pekerjaan yang buruk, pacar yang buruk atau lingkungan yang buruk. Kalau kamu sudah tahu itu buruk, maka apalagi alasannya ingin bertahan? Kamu harus peduli pada dirimu sendiri juga. Nanti kalau sudah menikah dengan yang buruk tadi, kamu tidak bisa seenaknya saja minta putus. Begitu juga saat kamu sudah divonis sakit karena porsi kerjamu yang gila.
Apa saja yang terjadi tidak sesuai dengan keinginan, komplain. Pacar terlambat, komplain. Teman salah sedikit saja, komplain. Mau sampai kapan kamu bertahan pada kebiasaan ini? Kamu akan tersiksa dengan standar gila yang kamu tentukan sendiri. Kalau kamu tidak bisa menjadi positif, paling tidak diam sajalah.
Hampir semua orang selalu ingin membuktikan dirinya pada orang lain. Ingin menunjukkan siapa diirinya. Bahkan berdebat untuk mendapatkan pembelaan dari orang lain. Padahal buat apa? Tidak ada gunanya. Sebenarnya kamu tidak perlu menjelaskan siapa dirimu pada orang lain dengan alasan apapun. Mau orang itu salah paham atau tidak, kalau dia percaya padamu, maka dia tidak akan berpikiran buruk padamu. Hanya orang yang tidak cukup percaya pada dirinya sendiri yang mengemis pembelaan orang lain.
Bahkan dunia ini saja tidak sempurna, lalu untuk apa kamu menginginkan segala sesuatu untuk menjadi sempurna? Kamu harus bisa menerima kenyataan bahwa tidak semua hal di dunia ini bisa kamu dapatkan dengan mudah dan tidak semua hal yang kamu kerjakan itu bisa sempurna. Terkadang ada yang tidak sesuai, ada masalah, ada hambatan, dan itulah hidup. Kamu hanya butuh legowo menjalaninya.
Orang bilang tidak ada yang terlambat di dunia ini. Padahal statement itu tidak berlaku untuk semua hal. Tidak kalau kamu sudah memiliki anak dan keluarga, dan kamu tidak bisa lagi melanjutkan kuliah padahal dulu orangtuamu memintamu untuk melakukannya. Penyesalan selalu datang terakhir. Selalu.
Kamu tidak akan bisa maju kalau kamu masih suka mempertahankan sesuatu yang salah untuk tetap saja kamu lakukan. Kamu butuh berubah, butuh jadi lebih baik agar hidupmu mengalami kemajuan. Jangan sampai nantinya kamu menyalahkan orang lain atau keadaan padahal semua berawal dari dirimu sendiri dulu.