Kebiasaan Ini Cuma Dimiliki Orang yang Suka Bikin Susah, Kamu Bukan?

Woody Allen pernah berkata: "80% kesuksesan adalah kehadiran." Apapun yang kamu akui sudah melakukannya, gak akan ada artinya jika gak ada buktinya. Apalagi jika kamu gak hadir di saat yang kamu sudah tahu bahwa kamu sangat diperlukan. Sifat bertanggung jawabmu akan sangat dipertanyakan bila kamu sering gak hadir, terutama bila alasannya gak cukup kuat.

Kalau kamu sedang bisa melakukannya sekarang, gak peduli kamu sedang mau atau gak, maka lakukanlah. Jangan menunda nanti, apa yang bisa kamu lakukan saat ini. Kamu gak akan pernah tahu apa yang akan terjadi nantinya, yang malah berpotensi membuatmu gak bisa mengerjakannya, seperti: jatuh sakit, bencana, listrik padam, dan lain sebagainya. Selama masih bisa, lakukan lah!

Salah satu kamuflase dari menunda adalah melakukan hal yang gak penting-penting amat dibandingkan tanggung jawab besar yang justru harus kamu lakukan saat itu. Belajar lah untuk memilah prioritas aktivitas yang harus kamu lakukan, agar tahu apa yang darurat harus segera diselesaikan dan apa yang masih bisa dikerjakan setelah itu. Mencari-cari kerjaan gak penting sebagai alasan untuk lepas tanggung jawab besar itu sangat menyusahkan orang lain.

Berpikir dan penuh pertimbangan itu baik, asal melihat situasi serta kondisinya terlebih dahulu. Kalau suatu kondisi dianggap darurat, kamu harus segera memutuskan sesuatu dengan pertimbangan cepat, daripada kesempatan itu hilang dan pada akhirnya gagal karena gak membuat keputusan apapun. Tentunya cepat atau lambat kamu berpikir, kamu harus tetap bertanggung jawab atas keputusanmu.

Ketika kamu negatif melulu, kamu sebenarnya menghancurkan motivasi dan semangatmu sendiri. Kamu seakan menemukan kesalahan dan keburukan di mana-mana yang padahal itu gak cukup bermasalah untuk semua orang. Kalau kamu mencari-cari kekurangan, sudah pasti ada kok. Namun karena dianggap beracun bagi lingkungan, kamu akan gak terlalu direspek oleh sekitarmu.

Memang susah untuk mengakui bahwa ternyata pikiran atau idemu bukan alternatif yang terbaik, karena kamu harus menyingkirkan egomu. Ini akan membuatmu makin susah untuk mengembangkan diri dan menjadi lebih efektif. Kadang kamu bahkan meminta pendapat orang lain hanya untuk menguatkan pendapatmu, gak ingin sama sekali mempertimbangkan masukan baru dari mereka. Jadilah lebih terbuka, belajar dari segala hal, baik itu dari kesalahan orang lain, kesalahan dirimu sendiri maupun sumber informasi lainnya.

Kamu merasa banyak sekali masukan dan kritik dari sana-sini dan kamu gak ingin mengecewakan mereka. Wajar jika kamu gak ingin mengecewakan siapapun. Namun kamu perlu ingat bahwa kamu gak bisa membahagiakan semua orang. Prioritaskan yang sejalan dengan prinsip dan pemahamanmu, agar semuanya terasa lebih menyenangkan untuk dilakukan. Dengan begitu, kamu juga bisa dirasa sebagai orang yang menyenangkan oleh sekelilingmu.

Gak ada salahnya untuk introspeksi diri dan mengakui kekurangan sikap diri sendiri, demi memperbaiki dirimu jadi sosok yang lebih baik. Mulailah sekarang juga untuk belajar gak bikin susah orang lain dan jadi orang penuh tanggung jawab. Semua utamanya untuk kepentingan dirimu sendiri kok!