Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi segelas air (pexels.com/Lisa Fotios)

Pernah gak kamu merasa lelah, tapi bukan lelah fisik? Lebih ke perasaan berat karena pikiran yang gak ada habisnya, menguras energi kita pelan-pelan. Kadang, beban ini bukan soal tugas atau aktivitas yang jelas, tapi lebih ke perasaan, emosi, atau masalah kecil yang terus terlintas di kepala. Rasanya seperti membawa sesuatu yang seharusnya ringan, tapi lama-lama terasa begitu berat.

Nah, ada kisah dari seorang dosen filosofi yang menarik, sederhana, dan penuh makna. Kisah ini tentang segelas air yang mungkin bisa bikin kamu sedikit tercerahkan soal bagaimana menghadapi beban hidup. Yuk, simak baik-baik.

1. Pelajaran dari segelas air

ilustrasi dosen menuangkan segelas air (pexels.com/cottonbro studio)

Suatu hari, seorang dosen filosofi datang ke kelas sambil membawa segelas air. Dengan tenang, dia mengangkat gelas itu dan bertanya kepada para mahasiswa, “Siapa di sini yang bisa mengangkat gelas ini?” Semua mahasiswa langsung mengangkat tangan, tentu saja, siapa yang gak bisa mengangkat segelas air?

Lalu dosen itu lanjut bertanya, “Siapa yang masih sanggup membawa gelas ini selama satu jam?” Meskipun mulai ada keraguan, sebagian besar mahasiswa tetap angkat tangan. Tapi ketika dosen bertanya siapa yang sanggup membawa gelas itu selama lima jam, satu hari, bahkan seminggu penuh, mereka mulai tertawa.

Dosen itu tersenyum, lalu berkata, “Kalian mengerti pelajarannya? Ini bukan tentang berapa beratnya gelas, tapi tentang berapa lama kalian mau mengangkatnya. Semakin lama kamu angkat, gelas yang ringan pun terasa berat.” Dalam sekejap, mahasiswa pun terdiam, mulai merenung.

2. Beban yang kita bawa, semakin lama semakin berat

Editorial Team

Tonton lebih seru di