Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kesalahan dalam Merawat Lantai Kayu yang Harus Dihindari

illustrasi ruangan lantai kayu (pexels.com/Max Vakhtbovycn)
illustrasi ruangan lantai kayu (pexels.com/Max Vakhtbovycn)
Intinya sih...
  • Menggunakan pembersih serbaguna yang tidak cocok untuk lantai kayu bisa merusak lapisan pelindung dan membuatnya rentan terhadap kelembapan.
  • Mengepel dengan air berlebihan dapat membuat lantai kayu mengembang, melengkung, bahkan retak jika terus dibiarkan.
  • Debu, pasir, dan kotoran kecil bisa menjadi penyebab utama goresan pada lantai kayu, sehingga perlu disapu atau disedot secara rutin.

Lantai kayu menjadi pilihan populer untuk menghadirkan nuansa hangat, elegan, dan natural dalam interior rumah. Namun sayangnya, banyak orang masih kurang paham soal cara merawat lantai kayu dengan tepat. Padahal, kesalahan kecil yang terus dilakukan secara rutin bisa mengurangi umur lantai, bahkan merusak tampilannya secara permanen. Bukan cuma soal estetika, kerusakan pada lantai kayu juga bisa memengaruhi kenyamanan dan keselamatan penghuni rumah.

Lantai kayu memerlukan perlakuan khusus dibandingkan jenis lantai lain. Sifat alaminya yang sensitif terhadap kelembapan dan goresan menuntut perhatian ekstra. Oleh karena itu, penting banget memahami kebiasaan apa saja yang perlu dihindari agar lantai tetap awet dan terlihat menawan dalam jangka panjang. Berikut beberapa kesalahan umum dalam merawat lantai kayu yang sebaiknya tidak dilakukan.

1. Menggunakan pembersih serbaguna secara sembarangan

illustrasi produk pembersih (pexels.com/Hasan Gulec)
illustrasi produk pembersih (pexels.com/Hasan Gulec)

Salah satu kesalahan paling sering terjadi adalah memakai pembersih serbaguna yang sebenarnya tidak cocok untuk lantai kayu. Banyak orang mengira semua produk pembersih bisa digunakan untuk membersihkan permukaan apa saja. Padahal, bahan kimia yang terkandung di dalamnya bisa merusak lapisan pelindung lantai kayu, membuat warnanya pudar, bahkan menyebabkan retakan pada permukaan.

Pembersih yang terlalu keras bisa membuat lantai terlihat kusam dan kehilangan kilaunya. Lebih buruk lagi, jika digunakan terus-menerus, lapisan pelindung lantai bisa tergerus dan membuat kayu rentan terhadap kelembapan dan jamur. Sebaiknya gunakan produk pembersih khusus lantai kayu yang sudah diformulasikan aman dan lembut. Selalu baca label dan hindari produk yang mengandung amonia, pemutih, atau alkohol berlebihan.

2. Mengepel dengan air terlalu banyak

illustrasi mengepel (pexels.com/RDNE Stock project)
illustrasi mengepel (pexels.com/RDNE Stock project)

Mengepel dengan air berlebihan adalah kebiasaan yang terlihat sepele tapi berdampak besar pada lantai kayu. Air yang meresap ke dalam pori-pori kayu bisa membuatnya mengembang, melengkung, bahkan retak jika terus dibiarkan. Lantai kayu bukanlah jenis permukaan yang tahan terhadap air seperti keramik atau granit, jadi perlu penanganan yang jauh lebih hati-hati.

Sebaiknya gunakan kain pel yang hanya sedikit lembap dan langsung keringkan lantai setelah selesai dipel. Hindari membiarkan genangan air terlalu lama di atas permukaan kayu karena bisa mempercepat proses pelapukan. Untuk noda membandel, cukup gunakan kain lembut yang dibasahi air hangat secukupnya, lalu segera keringkan dengan lap bersih dan kering.

3. Mengabaikan debu dan kotoran kecil

illustrasi menyapu lantai kayu (pexels.com/cottonbro studio)
illustrasi menyapu lantai kayu (pexels.com/cottonbro studio)

Debu, pasir, dan kotoran kecil memang terlihat sepele, tapi kalau dibiarkan bisa menjadi penyebab utama goresan pada lantai kayu. Partikel kecil ini bisa menempel di alas kaki lalu tergesek saat berjalan, membuat permukaan lantai tergores secara perlahan. Lama-lama, kilau alami lantai bisa hilang, dan tampilannya pun jadi terlihat kusam.

Penting banget untuk menyapu atau menyedot debu secara rutin, terutama di area yang sering dilalui. Gunakan sapu berbulu halus atau vacuum cleaner dengan kepala lembut agar tidak menggores permukaan lantai. Jangan menunggu sampai lantai terlihat kotor untuk membersihkannya, karena partikel kecil ini bisa merusak sebelum terlihat jelas oleh mata.

4. Meletakkan furnitur tanpa pelindung kaki

illustrasi ruangan dengan lantai kayu (pexels.com/Tatiana Syrikova)
illustrasi ruangan dengan lantai kayu (pexels.com/Tatiana Syrikova)

Salah satu sumber kerusakan lantai kayu yang sering terabaikan berasal dari furnitur berat yang langsung diletakkan tanpa pelindung kaki. Gesekan antara kaki furnitur dan lantai bisa meninggalkan goresan dalam yang sulit dihilangkan. Apalagi kalau furnitur sering digeser-geser, dampaknya bisa makin parah dan merusak lapisan permukaan kayu secara permanen.

Solusinya cukup sederhana, pasang pelindung kaki dari karet atau kain lembut pada semua perabotan yang bersentuhan langsung dengan lantai. Dengan begitu, gesekan yang terjadi bisa diminimalkan dan lantai tetap terlindungi. Selain itu, biasakan mengangkat furnitur saat ingin memindahkannya daripada menyeretnya, terutama pada lantai kayu yang belum diberi lapisan pelindung tambahan.

5. Tidak mengontrol suhu dan kelembapan ruangan

illustrasi ruangan lantai kayu (pexels.com/Siddanth Sawant)
illustrasi ruangan lantai kayu (pexels.com/Siddanth Sawant)

Lantai kayu sangat sensitif terhadap perubahan suhu dan tingkat kelembapan. Jika kelembapan terlalu tinggi, kayu bisa mengembang dan melengkung. Sebaliknya, jika terlalu kering, kayu bisa menyusut dan retak. Banyak orang tidak sadar kalau kestabilan suhu dan kelembapan ruangan punya peran penting dalam menjaga keawetan lantai kayu.

Gunakan humidifier atau dehumidifier sesuai kebutuhan, tergantung pada kondisi cuaca dan lokasi tempat tinggal. Pastikan ventilasi ruangan cukup baik agar sirkulasi udara lancar dan kelembapan bisa terjaga dengan stabil. Hindari juga paparan sinar matahari langsung dalam waktu lama karena bisa membuat warna kayu memudar dan permukaan jadi lebih kering serta rapuh.

Merawat lantai kayu bukan hal yang rumit, tapi memang membutuhkan perhatian dan ketelatenan. Kesalahan kecil yang terus dibiarkan bisa membuat lantai kehilangan keindahannya jauh sebelum waktunya. Dengan menghindari kebiasaan buruk dan mulai lebih peduli pada perawatan harian, lantai kayu bisa tetap awet dan memancarkan pesonanya dalam jangka panjang.

Jadi, sebelum terlambat, perhatikan cara merawat lantai kayu secara benar. Perubahan kecil bisa membuat perbedaan besar dalam menjaga kualitas lantai rumah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us