Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Keunikan Punya Teman Jago Matematika, Cocok Diajak Belanja Bareng

menghitung
ilustrasi menghitung (pexels.com/ThisIsEngineering)
Intinya sih...
  • Saat melihat angka di mana pun langsung jadi bahan perhitungan
  • Takut belanja melebihi bujet? Ajak dia saja
  • Sudah lama lulus, tapi masih ingat rumus-rumus
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Saat kamu bersekolah, apa pelajaran yang paling disukai atau justru dibenci? Dirimu tidak sendirian apabila menjawab paling gak senang dengan pelajaran matematika. Ilmu tentang bilangan dan perhitungan ini memang menuntut konsentrasi lebih tinggi.

Banyak orang menganggap matematika sebagai pelajaran tersulit. Ketika mereka bersekolah, rasanya mending dapat PR dua kali lebih banyak di pelajaran lain daripada matematika. Soal berhitung sedikit saja sudah bikin pusing.

Pun ketika dirimu minta diajari oleh orang lain, belum tentu dia bisa. Atau, kamu tetap gak memahaminya. Meski begitu, selalu ada orang yang berkebalikan denganmu dalam hal apa saja. Salah satu temanmu, misalnya, justru suka sekali dengan matematika hingga sudah bekerja. Apa saja keunikan punya teman jago matematika?

1. Saat melihat angka di mana pun langsung jadi bahan perhitungan

menghitung
ilustrasi menghitung (pexels.com/Kindel Media)

Kamu juga melihat berbagai angka yang dilihatnya. Akan tetapi, cukup sebatas angka. Tidak ada yang menarik. Dirimu berlalu begitu saja. Sementara kawanmu yang gemar matematika gak bisa begitu.

Ketertarikannya pada misteri angka lebih tinggi daripada kebanyakan orang. Walaupun kalian sama-sama hanya melihatnya sekedipan mata, pikirannya langsung bekerja. Misalnya, ada toko atau kafe bernama 123.

Temanmu yang jago matematika bisa bikin banyak sekali variasi soal dari angka-angka itu. Dari soal yang sederhana sampai memusingkan. Sudah begitu, ia mengajakmu menebak jawabannya. Atau, saking asyiknya dia berhitung sendiri sampai cuek padamu. Ia bisa langsung teralihkan oleh angka apa pun yang tadi sedang dibahas kalian.

2. Takut belanja melebihi bujet? Ajak dia saja

teman belanja
ilustrasi teman belanja (pexels.com/Ron Lach)

Kepandaian orang yang menyukai matematika tidak hanya berhenti di atas kertas. Kawanmu juga jago menghitung segala harga. Ia melakukannya dengan cepat serta tepat tanpa perlu bantuan kalkulator.

Ingatannya seputar angka pun kuat. Sehingga bila kamu memintanya menemani berbelanja, pengeluaranmu akan lebih irit. Dia dapat dimintai tolong menghitung harga setelah didiskon. Juga membandingkannya dengan harga produk lain yang sejenis.

Bila dirimu akan membayar belanjaan dengan cicilan, ia pun andal buat menghitung besarannya. Kamu jadi tahu nilai segede itu masih worth it atau tidak. Dari segi anggaran belanja pun akan lebih terjaga. Dengan kemampuannya berhitung, ia membantumu berbelanja tanpa membuat pengeluaran membengkak.

3. Sudah lama lulus, tapi masih ingat rumus-rumus

menghitung
ilustrasi menghitung (pexels.com/Mikhail Nilov)

Baik kamu maupun temanmu sama-sama sudah lama lulus sekolah. Namun, hafalannya akan berbagai rumus matematika tidak memudar. Termasuk rumus yang panjang-panjang dan dipelajari di bangku SMA.

Di tengah berbagai kesibukannya sekarang, rumus-rumus itu seakan-akan sudah mengendap dalam pikirannya. Kapan pun kemampuannya diperlukan, dia langsung ingat mana rumus yang paling tepat buat memecahkan soal matematika.

Dalam kehidupan saat ini, ingatannya yang tajam akan rumus bukan kesia-siaan. Dia bisa membantu murid sekolah yang kesulitan memahami matematika. Ia cocok menjadi guru les. Hampir-hampir dirinya tidak perlu belajar lagi karena rumus-rumus masih terekam dengan sangat baik dalam memorinya.

4. Lebih memperhatikan detail

menghitung
ilustrasi menghitung (pexels.com/Karola G)

Orang yang pandai matematika tidak mungkin gak cermat. Detail sangat penting baginya. Tanpa perhatian akan detail, dia pasti salah mengerjakan soal matematika. Misalnya, seharusnya angka-angka dalam tanda kurung didahulukan dihitung.

Akan tetapi, kurangnya kecermatan membuatnya mendahulukan angka di luar tanda kurung. Bahkan sesimpel tanda - keliru dilihat sebagai tanda + juga bakal bikin jawabannya salah besar. Saking ia terbiasa cermat terhadap detail, dalam hal-hal lain pun terbawa.

Saat dia bekerja misalnya, jarang sekali melakukan kesalahan. Malah ia mampu dengan cepat menemukan kekeliruan sehingga dapat segera dibetulkan. Melakukan pekerjaan rumah tangga pun seperti itu. Gak ada kolong atau sudut yang lupa tak dibersihkan.

5. Matematika bukan momok baginya, malah permainan yang seru

siap menghitung
ilustrasi siap menghitung (pexels.com/Mikhail Nilov)

Pelajaran matematika menjadi momok bagi banyak orang. Menurutmu dan sebagian besar orang barangkali matematika tetap sulit meski sudah dijelaskan berkali-kali. Hal terburuk buat mereka adalah disuruh maju oleh guru serta mengerjakan soal-soal di papan tulis.

Ada rasa takut salah yang amat kuat. Tidak demikian dengan kawanmu yang memang menggemari matematika. Pelajaran itu justru menjadi kesukaannya. Ia tidak selalu cepat memahami. Tergantung tingkat kesulitannya.

Namun, dia tetap gak takut atau seperti trauma dengan matematika. Baginya, matematika tetap seru dan menyenangkan. Ia merasa mengerjakan soal matematika seperti permainan yang menuntut daya pikir tinggi. Ada kepuasan luar biasa ketika dia mampu memecahkan soal-soal yang sukar. Makin sulit makin menantang.

Keunikan punya teman jago matematika harus kamu syukuri, bukan untuk dijauhi. Apalagi diejek sok pintar. Memang dia unggul dalam bidang itu. Kamu mesti mengakui serta fokus melihat sisi positifnya punya teman seperti dia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us

Latest in Life

See More

7 Ide OOTD Kasual Minimalis untuk Plus Size, Tampil Percaya Diri!

20 Nov 2025, 19:03 WIBLife