3 Kesalahan dalam Pertemanan Dewasa yang Bikin Hubungan Kian Renggang

- Jangan selalu pasif menunggu orang lain ajak ngobrol.
- Bersikap fleksibel dalam menjaga hubungan yang sehat dan tahan lama.
- Hindari mencoba mengendalikan apa yang tidak bisa kamu kendalikan.
Semua orang pasti mengalami bahwa, membangun hubungan pertemanan saat dewasa tidak semudah saat masih kanak-kanak. Perlu usaha yang disengaja, entah mencocokkan jadwal yang mulai tidak menentu, atau sesederhana meluangkan waktu untuk bertukar pesan dan menelepon.
Terlebih, dengan kesibukan baru yang kian lama membuat hubungan kian berjarak. Tapi, itu tidak membuat pertemanan kehilangan maknanya. Bukannya semakin menghindar, kita harus semakin giat agar hubungan yang dibangun gak cepat renggang.
Supaya hubungan yang kamu bangun bisa langgeng dan awet, perhatikan beberapa kesalahan yang harus dihindari dalam membangun pertemanan dewasa. Simak baik-baik, ya!
1. Selalu pasif menunggu orang lain ajak ngobrol dulu

Entah dengan teman lama atau baru, bersikap pasif gak membuat hubungan semakin berkembang. Jangan biasakan diri jadi orang yang pasif, yang maunya terus didekati. Ingat, membangun hubungan harus dua arah. Gak bisa hanya satu orang yang berusaha.
Kamu bisa inisiatif ajak ketemu, atau sekadar ngobrol lewat chat. Walau sederhana, hal seperti itu membantu menjaga keintiman dan keharmonisan hubungan. Gak usah topik yang berat, cukup tanya, “Gimana kabarmu?” atau, “Akhir-akhir ini, sibuk apa aja?”
Tapi ingat, jaga ketulusan dalam percakapanmu. Jangan sampai tanya kabar, ujung-ujungnya pinjam uang atau prospek investasi. Nantinya, orang malah ilfeel dan gak mau balas pesanmu lagi.
2. Terlalu kaku dalam berhubungan

Bukannya gak boleh jadi pribadi berprinsip, justru prinsip penting agar kamu punya batasan yang jelas dalam relasi. Yang dimaksud kaku di sini adalah, kamu memaksakan standar yang sama pada teman-temanmu. Misal, kamu memaksa temanmu untuk selalu hang out tiap akhir pekan.
Padahal, semakin dewasa, setiap orang punya jadwal dan prioritas yang berbeda. Dalam menjaga hubungan yang sehat dan tahan lama, kamu perlu untuk bersikap fleksibel dengan tidak memaksa kehendakmu.
Apalagi dengan kesibukan yang berbeda, mungkin kalian sudah gak bisa lagi jalan sesering dulu. Tapi di sinilah, kehadiran yang penuh perhatian dan konsisten lebih bermakna. Ini juga akan mengajarkanmu untuk menghargai tiap waktu yang dihabiskan bersama. Pada akhirnya, bukan soal kuantitas melainkan kualitas.
3. Mencoba mengendalikan apa yang tidak bisa kamu kendalikan

Disadari atau gak, kita pasti menyimpan ekspetasi pada orang di sekitar kita. Misal, saat kamu mengirim pesan pada temanmu. Kamu berharap doi segera merespons, tapi ternyata dia sedang sibuk.
Ekspetasi demikian bila tidak dikendalikan, bisa jadi batu sandungan untuk diri sendiri. Dalam berelasi, kita gak bisa mengontrol sikap, perasaan, dan kehendak orang lain. Yang bisa kita kendalikan hanya sikap dan perasaan diri sendiri. Semakin kamu berusaha mengendalikan sikap orang, semakin besar kamu dibuat kecewa.
Nah, sekarang kamu tahu hal-hal apa saja yang bisa jadi batu sandungan dalam pertemanan dewasa. Di usia yang semakin besar, semakin sulit menambah relasi. Jadi, hargai pertemanan yang kamu miliki sekarang, jangan sia-siakan tiap hubungan yang kamu punya ya!


















