7 Tips Meningkatkan Minat Bacamu agar Gak Boring!

2. Mulailah dengan 5-10 menit

Ilustrasi Membaca (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tips wajib, misalnya membaca selama 30 menit. Bagi kamu yang tidak bisa langsung 30 menit membaca, tentu jangan dipaksa. Mulailah 5-10 menit sehari untuk beberapa halaman.

Buku tersebut yang awalnya sulit "ditelan" menjadi dapat "dicerna" bila perlahan. Lama kelamaan akan bertambah dari 10 menit menuju 30 menit.

3. Catatlah hal penting

Ilustrasi Menulis (Pexels.com/olia danilevich)

Ya, tentu kita manusia tidak serta merta memiliki memori yang kuat. Apalagi yang baru-baru membiasakan diri menimbulkan minat baca awal. Catatlah kata sulit, peristiwa penting, kalimat-kalimat yang menurut saudara bunyinya bijaksana, baik dan unik. Tulis judul buku, pengarang dan halaman berapa ditemui kalimat tersebut.

Baca Juga: 5 Tips Membaca Cepat dan Tetap Mengerti Apa yang Dibaca, Coba yuk!

4. Manfaatkan audio dan visual

Ilustrasi Menjelajah Internet pexels.com/George Milton

Kemajuan teknologi masa kini tidak membuat kita malas untuk mengakses yang baik dan benar. Informasi yang sulit dapat ditemukan di media pencarian. Jadi, boleh banget teman-teman menjadi video orang-orang yang menguak tokoh atau bacaan kita dari sudut padang orang lain.

Misal "Marie Currie" dijelaskan oleh salah satu kanal YouTube yang meningkatkan pemahaman kita juga. Ada pula Film mengangkat tentang Marie yang berjudul "Radioactive".

5. Atur suasana dan musik

Ilustrasi Membaca (pexels.com/George Milton)

Cobaan paling berat saat membaca ialah mengantuk. Kamu bisa mencoba meminum segelas kopi atau teh bagi yang pencinta kafein. Minum segelas air hangat juga membantu merelakskan badan.

Gunakan musik instrumental, kamu bisa coba memilih musik klasik. Cukup membantu. Agar kita fokus kepada tulisan yang kita baca, baik dibacakan dengan suara ataupun tidak.

6. Lakukan dan jadikanlah kebiasaan membaca

Ilustrasi Mendengarkan Musik pexels.com/Andrea Piacquadio:

Kita sudah memilih topik, mencatat, meningkatkan waktu, mencari informasi lain lewat media dan terakhir jadikanlah kebiasaan. Minat baca meningkatkan kebiasaan. Anda akan tidak ingin melewatkan hari tanpa membaca.

Saat waktumu senggang, sempatkan membaca beberapa halaman. Jangan paksa alur atau tempo membaca teman-teman, kalian dapat meletakkan buku bila terasa penat. Mungkin saja nantinya saat penatlah justru teman-teman mengangkat buku sebagai "obat" suntuk.

Dari keenam tips ini dapat menjadikan waktu teman-teman berkualitas dan diisi dengan informasi yang benar. Jangan lewatkan hari-hari tanpa membaca. Karena minimnya literasi mengantarkan kita kepada minimnya eksplorasi. Kita dapat mengenal dunia luar dengan membaca. Karena bacaan adalah jendela dunia.

7. Dampak kurang membaca

ilustrasi buku sejarah (pexels.com/RF._.studio)

Jurnal Pengaruh Kurangnya Literasi serta Kemampuan dalam Berpikir Kritis yang Masih Rendah dalam Pendidikan di Indonesia memuat masalah dari Unesco yang memberikan persentase minat baca di Indonesia sekitar 0.001 persen, artinya dari 1000 orang di Indonesia hanya 1 orang yang rajin membaca. Penulis Jurnal mengutip dari Witanto memberikan beberapa dampak dari kurangnya membaca sebagai berikut:

• Sulit memahami, menguasai dan menggunakan sebuah ilmu pengetahuan dan teknologi (sulit mengoperasikan dengan benar);
• Minim membaca membawa minimnya kreativitas (tidak berkembangnya pemikiran yang kreatif);
• Terbatasnya cara dan pola pikir sehingga mudah dipengaruhi oleh doktrin negatif (ikut apa kata orang lain);
• Sulit menangkap informasi teraktual (tidak update);
• Menutup diri dari lingkungannya (acuh tak acuh)Kesulitan membawa diri ke lingkungan sosial (keengganan dan minder);
• Negara menjadi rugi, aset berkualitas bangsa yaitu anak-anak generasi berikutnya dapat menjadi terancam seperti kemunduran kualitas aset bangsa yang serius!

Bila disebutkan beberapa manfaat jika kita membudayakan membaca, antara lain:

• Berpikir kritis baik atau penalaran;
• Meningkatkan daya ingat;
• Melatih menganalisis suatu tulisan;
• Mampu mengolah informasi dengan bijaksana;
• Menambah wawasan yang baru dan teraktual;
• Tidak mudah terpengaruh berita hoax.

Kesimpulan penelitian pada jurnal di atas adalah adanya kesenjangan yang dinyatakan UNESCO. Hasil penelitian 63,2 persen gemar membaca, dan hanya 10,5 persen yang membaca tergantung mood. Buku yang disuka masih dominan fiksi sebanyak 57,1persen dan 42,9 persen non-fiksi. Ya, para penulis jurnal dan kita pun berharap meningkatnya minat baca mengantarkan kepada kecerdasan Bangsa Indonesia. Dengan minat baca yang tinggi, kesenjangan disinformasi dan hoax dapat ditekan. Bukan menjadi skeptis tetapi menjadi memproses informasi dengan bijaksana.

Mari sama-sama meningkatkan minat baca dan menjadi cerdas untuk kehidupan bangsa Indonesia lebih cemerlang!

Baca Juga: 5 Tips Ampuh Meningkatkan Minat Baca, Memperluas Wawasan!