"(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras'."
Khutbah Jumat 31 Oktober 2025, Singkat Namun Bermakna!

- Khutbah Jumat 31 Oktober 2025 mengingatkan umat Muslim untuk mensyukuri nikmat kecil dalam kehidupan sehari-hari.
- Keikhlasan dalam setiap amal menjadi fokus khutbah, dengan pesan bahwa niat ikhlas adalah rahasia antara hamba dan Tuhannya.
- Menghadirkan Allah dalam setiap langkah hidup merupakan tema penting yang disampaikan dalam khutbah tersebut.
Setiap pekan, khutbah Jumat menjadi momen penting bagi umat Muslim untuk kembali merenungkan nilai-nilai kehidupan. Tak selalu panjang, pesan yang disampaikan sering kali justru lebih membekas ketika dikemas dengan sederhana namun penuh makna. Begitu pula beberapa referensi khutbah Jumat pada 31 Oktober 2025 ini, yang menghadirkan tema singkat tapi menyentuh hati.
Lewat nasihat yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, khutbah kali ini mengingatkan jamaah untuk kembali pada hal-hal mendasar dalam beragama. Tentang keikhlasan, kesabaran, dan rasa syukur atas setiap hal kecil yang sering terlupakan. Meski singkat, pesan yang disampaikan mampu menjadi pengingat lembut bahwa kebaikan tidak selalu harus datang dari hal besar.
1. Mensyukuri Nikmat Kecil dalam Kehidupan Sehari-hari

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji hanya bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, Tuhan semesta alam. Dialah yang telah melimpahkan kepada kita begitu banyak nikmat, baik yang besar maupun yang kecil, yang tampak maupun yang tersembunyi. Selawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Kita sering kali baru mengucap syukur ketika mendapat nikmat besar, seperti rezeki melimpah, kesembuhan, atau keberhasilan. Namun, kita lupa bahwa setiap detik hidup ini pun adalah nikmat yang luar biasa. Nikmat bisa bernafas, nikmat bisa makan dengan tenang, nikmat masih diberi kesempatan shalat Jumat hari ini, semua itu adalah karunia Allah yang begitu berharga, meski sering terasa biasa.
Allah berfirman dalam surat Ibrahim ayat 7:
Ayat ini mengajarkan bahwa syukur bukan hanya ucapan 'Alhamdulillah', tetapi juga sikap hidup. Bersyukur berarti menggunakan nikmat dengan cara yang benar, tidak mengeluh atas kekurangan, dan selalu melihat sisi kebaikan dalam setiap keadaan.
Jamaah yang berbahagia,
Cobalah sesekali berhenti dan merenung. Betapa sering kita bangun pagi dengan tubuh yang sehat tanpa menyadari bahwa kesehatan itu adalah nikmat. Betapa sering kita makan dengan lahap tanpa ingat bahwa banyak saudara kita yang tak punya cukup makanan. Ketika kita bisa tersenyum, bekerja, berkumpul dengan keluarga, semua itu adalah bentuk kasih sayang Allah yang layak kita syukuri.
Maka dari itu, marilah kita jadikan setiap hari sebagai kesempatan untuk bersyukur, bukan hanya atas yang besar, tetapi juga atas yang sederhana. Karena sejatinya, kebahagiaan tidak datang dari banyaknya nikmat, tetapi dari hati yang pandai mensyukuri nikmat sekecil apapun.
Marilah kita berdoa, semoga Allah menjadikan kita hamba yang pandai bersyukur, sabar dalam ujian, dan selalu mengingat-Nya dalam setiap langkah kehidupan. Semoga nikmat yang Allah titipkan senantiasa menjadi jalan kebaikan dan keberkahan, bukan kelalaian.
Amin ya Rabbal ‘alamin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
2. Keikhlasan dalam Setiap Amal

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji hanya bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, Tuhan semesta alam. Dialah yang mengetahui isi hati dan niat setiap hamba-Nya. Selawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, suri teladan dalam keikhlasan dan ketulusan beramal.
Di dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melakukan berbagai amal kebaikan, berinfak, menolong sesama, bekerja, hingga beribadah. Namun, semua amal itu tidak akan bernilai di sisi Allah jika tidak disertai dengan niat yang ikhlas.
Jamaah yang berbahagia,
Keikhlasan bukan perkara mudah. Ia memerlukan latihan hati dan muhasabah diri. Kadang niat kita bercampur, antara ingin beribadah kepada Allah dan ingin terlihat baik di mata manusia. Karena itu, setiap amal harus selalu kita luruskan: hanya untuk mencari ridha Allah, bukan pengakuan atau tepuk tangan. Allah berfirman dalam surat Al-Bayyinah ayat 5:
"Mereka tidak diperintah, kecuali untuk menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya lagi hanif (istikamah), melaksanakan salat, dan menunaikan zakat. Itulah agama yang lurus (benar)."
Keikhlasan adalah rahasia antara hamba dan Tuhannya. Tak ada yang bisa menilainya selain Allah. Maka, marilah kita jaga niat dalam setiap perbuatan. Baik dalam beribadah, bekerja, maupun membantu sesama, agar semua itu menjadi amal yang diterima, bukan sekadar amal yang terlihat indah di mata manusia.
Marilah kita berdoa, semoga Allah menanamkan keikhlasan dalam hati kita, menjauhkan kita dari riya’ dan ujub, serta menjadikan setiap langkah hidup kita sebagai amal yang diridhai-Nya. Semoga Allah menerima amal ibadah kita dengan penuh kasih sayang dan mengampuni segala kekhilafan.
Amin ya Rabbal ‘alamin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
3. Menghadirkan Allah dalam Setiap Langkah

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, Tuhan yang Maha Mengetahui isi hati dan langkah setiap hamba-Nya. Selawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, yang telah menuntun umatnya untuk selalu berjalan di atas jalan yang diridhai Allah.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Hidup kita sejatinya adalah rangkaian langkah demi langkah menuju pertemuan dengan Sang Pencipta. Dalam setiap langkah itu, kita dihadapkan pada pilihan: apakah berjalan dengan kesadaran bahwa Allah selalu melihat, atau berjalan seolah-olah kita hidup tanpa pengawasan-Nya. Orang beriman akan selalu mengingat Allah dalam setiap geraknya, ketika bekerja, berbicara, bahkan saat sendirian. Sebab ia tahu, Allah tidak pernah jauh. Allah berfirman dalam Surat Qaf ayat 16:
"Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh dirinya. Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya."
Menghadirkan Allah dalam setiap langkah berarti menjadikan-Nya pusat dari setiap niat dan keputusan. Saat kita marah, kita ingat Allah agar tidak berlebihan. Saat kita diberi nikmat, kita bersyukur karena sadar semua berasal dari-Nya. Saat kita diuji, kita bersabar karena yakin ada hikmah di baliknya. Dengan kesadaran itu, hidup menjadi lebih tenang, tidak mudah sombong, dan tidak mudah putus asa, karena setiap hal terasa punya arah menuju-Nya.
Jamaah yang dimuliakan Allah,
Mari kita jadikan dzikir bukan hanya di lisan, tapi juga dalam cara kita hidup. Jadikan setiap langkah di dunia sebagai jalan menuju ridha Allah. Sesungguhnya orang yang selalu mengingat Allah dalam hatinya akan dijaga dari langkah yang salah, diberi ketenangan di tengah guncangan, dan dituntun menuju kebahagiaan hakiki di dunia dan akhirat.
Ya Allah, jadikan hati kami senantiasa sadar akan kehadiran-Mu. Bimbing langkah kami agar selalu berada di jalan yang Engkau cintai. Ampunilah dosa kami, kedua orang tua kami, serta seluruh kaum muslimin dan muslimat di mana pun mereka berada.
Amin ya Rabbal ‘alamin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Itu dia beberapa naskah khutbah Jumat 31 Oktober 2025. Semoga bisa menjadi inspirasi untuk kamu, ya!





















