Kisah Haru Davina, Model yang Aktif Menyelamatkan Hewan Telantar

Pesan dari kampanye Garda Satwa Indonesia yang selalu dielu-elukan sang CEO-nya, Davina, menyatakan pentingnya untuk mengadopsi daripada membeli. Ia memberikan kebebasan bagi orang yang ingin melakukan adopsi, dengan syarat tertentu agar sang binatang mendapatkan rumah terbaik.

Untuk apa membeli bila ternyata di jalanan masih banyak hewan telantar. Ayo lebih peka dengan sekitar!

Festival Yulin di Tiongkok mengingatkan Davina akan kekejaman luar biasa yang dilakukan oleh manusia. Di festival tersebut anjing dan kucing direbus hidup hidup lalu dikonsumsi secara luas pada wilayah tersebut.

Ia menyatakan keprihatinan mengenai permasalahan ini, bila suatu tradisi baik maka harus dilestarikan namun bila tidak? Maka ada baiknya kita belajar dari pemikiran untuk hidup berdampingan bersama hewan.

Seperti dilansir dalam Sarah Beekmans, Davina menyayangkan tindakan masyarakat Indonesia terhadap makhluk hidup lainnya. Di dunia ini tidak hanya ada manusia melainkan juga alam dan hewan hewan.

Seharusnya manusia mengakui untuk hidup berdampingan dengan hewan maupun alam karena saling membutuhkan. Sehingga tidak ada satupun makhluk hidup yang berhak menerima penyiksaan dalam bentuk apapun.

Tidak hanya manusia yang memiliki hak untuk hidup. Melainkan juga hewan sesuai dengan UU No 18/2009 mengenai Kesejahteraan Satwa: Hak Asasi Hewan. Hal ini menunjukkan bahwa kita tidak boleh menyiksa hewan, selain karena kesadaran dalam diri namun juga tertulis dalam hukum. Hewan berhak untuk diberikan perlindungan, perawatan, tempat tinggal, dan masih banyak lagi.

Melalui Instagram-nya, Davina sempat mengecam tindakan penyiksaan hewan yang viral waktu itu. Yaitu dua petugas seenaknya menggantung anjing di pohon sembari tertawa. Ia mengingatkan bahwa manusia bukan makhluk superior sehingga merasa di atas segalanya, dan berani menyiksa sekaligus membunuh hewan-hewan.

Ayo tingkatkan kesadaran kamu akan pentingnya hidup berdampingan dengan hewan di dunia ini!