Aksi Anne Avantie yang meliburkan semua proses produksi busananya, untuk diganti menjadi pembuatan APD (alat pelindung diri) bagi petugas medis, mendapat apresiasi dari masyarakat luas.
Bukan sekali ini saja, perancang busana kebanggaan Indonesia ini ternyata sudah gemar berbagi sejak dulu. Berikut lima kisah inspiratif di balik sikap peduli sosial seorang Anne Avantie yang harus dicontoh millennials.
Bagi Anne Avantie, wujud perhatian dan kepedulian terhadap sesama bisa dimulai dari hal kecil meski itu hanya berupa sebutir telur. Pemikiran ini yang melahirkan program "Berbagi Telur Kasih" yang rutin dilakukan oleh Yayasan Anne Avantie.
Telur-telur ini dibagikan ke panti asuhan, panti wreda, hingga pondok-pondok pesantren untuk memenuhi gizi para penghuninya. Tak hanya mudah diolah menjadi berbagai macam kudapan, telur juga kaya protein dan lemak sehat.
Anne selama ini dikenal sebagai perancang busana andal. Karya-karyanya tak hanya dikagumi masyarakat dalam negeri, tapi juga mengharumkan nama Indonesia di tingkat internasional.
Di balik kesuksesannya, Anne adalah sosok yang sangat relijius. Saat berkunjung ke panti wreda, yang termasuk dalam program rutin yayasannya, Anne tak hanya menyampaikan santunan dan perhatian tapi juga memberi pelayanan rohani.
Yayasan Anne Avantie aktif menggelar aksi sosial di berbagai daerah, untuk berbagi kebahagiaan dengan orang-orang yang membutuhkan. Anne percaya bahwa pencapaiannya saat ini adalah berkat karunia Tuhan dan sudah semestinya dibagikan pada sesama.
Selain panti wreda dan panti asuhan, yayasan yang Anne dirikan juga menyasar rumah singgah para penyandang disabilitas.
Di kota kelahirannya, Semarang, Anne juga mendirikan sebuah rumah singgah untuk pengidap hidrosefalus yang diberi nama Wisma Kasih Bunda. Rumah singgah ini berlokasi di Sanggung Barat, Kesatrian.
Tak hanya bantuan dana, Anne pun sering berkunjung untuk memberi perhatian langsung pada para pengidap hidrosefalus yang menghuni wisma ini.
Dalam rangka ikut berpartisipasi dalam upaya penanganan COVID-19 di Indonesia, Anne Avantie menghentikan proses produksi busana dan menginstruksikan para karyawannya untuk membuat baju pelindung diri yang diperuntukkan bagi tenaga medis.
Anne turut prihatin dengan kondisi kekurangan APD yang menghambat kinerja tenaga medis dalam penanganan COVID-19 ini. Seluruh baju pelindung diri yang Anne produksi akan dibagikan secara cuma-cuma dan tidak diperjualbelikan.
Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari kepedulian Anne Avantie pada sesama. Tanpa padang bulu, desainer kondang ini terus berusaha berbagi kebaikan pada orang-orang yang membutuhkan.
Yuk, ikut berpartisipasi juga menebar kebaikan di tengah situasi darurat ini! Mulai dari hal kecil saja, dengan tetap #dirumahaja jika tak ada kepentingan mendesak.
Pembaca bisa membantu kelengkapan perlindungan bagi para tenaga medis dengan donasi di program #KitaIDN: Bergandeng Tangan Melawan Corona di Kitabisa.com (http://kitabisa.com/kitaidnlawancorona)