5 Kontribusi Nyata Freeport Indonesia untuk Papua, Apa Saja?

Hingga saat ini, PT Freeport Indonesia masih menjadi penggerak utama ekonomi di Papua. Meski begitu, perusahaan yang memulai produksi dan penambangan pada 1972 ini tidak hanya bergerak dalam hal pertambangan saja, tetapi juga fokus mengembangkan perekonomian masyarakat sekitar. 

Menggandeng Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK), PT Freeport Indonesia melakukan beberapa program pembangunan ekonomi berbasis desa. Beberapa program ekonomi berbasis desa ini dilaksanakan dengan memberi pembinaan dan pendampingan pada program perikanan, peternakan, pertanian, hingga UMKM. 

Pada program UMKM, PT Freeport Indonesia dan LPMAK memberikan pembinaan dan pendampingan pada para pengusaha lokal Papua yang berpotensi. Salah satu bantuan yang diberikan adalah berupa Dana Bergulir bagi pengusaha lokal. 

Selain ekonomi, kualitas kesehatan juga jadi hal yang sangat penting dalam masyarakat. Karena itu, PT Freeport Indonesia juga gak lupa untuk turun tangan berperan aktif dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Papua. Bentuk nyata yang telah dilakukan adalah dengan membangun fasilitas kesehatan di Papua, khususnya daerah Mimika.

PT Freeport Indonesia telah membangun rumah sakit dan mensponsori beberapa klinik kesehatan. Dua rumah sakit tersebut adalah Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) yang terletak di dataran rendah dan Rumah Sakit Waa Banti (RSWB) yang ada di dataran tinggi. Pada Juni 2021 lalu, PT Freeport Indonesia juga menghibahkan tiga klinik untuk Pemerintah Mimika. 

Gak hanya itu, terdapat juga program kesehatan masyarakat yang gencar dilakukan oleh PT Freeport Indonesia bersama LPMAK, seperti menggelar diskusi kesehatan dan sesi kelompok. Program-program kesehatan masyarakat itu bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat. 

Gak bisa dipungkiri bahwa PT Freeport Indonesia berperan besar dalam terciptanya lapangan kerja untuk masyarakat Indonesia. Dilansir situs resmi PT Freeport Indonesia, menurut data per Maret 2021, Freeport telah menyerap tenaga kerja sebanyak 27.875.

Lantas, bagaimana dengan sumber daya manusia dari Papua? Tentu saja PT Freeport Indonesia tak lupa memberdayakan masyarakat sekitar untuk turut berperan di berbagai posisi. Terhitung sebanyak 25 persen dari total karyawan PT Freeport Indonesia adalah masyarakat Papua.

Sejak 1996, PT Freeport Indonesia telah berkomitmen  merekrut karyawan asal Papua untuk memegang posisi manajemen strategis. Tercatat sebanyak 9 Vice President dan 57 manager dan karyawan level senior asli Papua. 

Sektor pendidikan adalah hal yang paling penting bagi sebuah bangsa. Mengamini hal tersebut, PT Freeport Indonesia pun ikut bergerak nyata dalam memberikan akses pendidikan yang layak dan berkualitas untuk putra-putri Papua. 

Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Komoro (LPMAK) yang merupakan lembaga kemitraan dengan dukungan dari Freeport telah membangun lima sekolah asrama di beberapa daerah terpencil di Papua. Pada 2016 lalu saja sudah tercatat sebanyak 756 siswa tinggal di asrama tersebut. 

Selain itu, PT Freeport Indonesia juga mendukung peningkatan kualitas pendidikan generasi muda Papua. Salah satu langkah baik yang dilakukan adalah dengan memberikan beasiswa.

Pada 2017 lalu, PT Freeport Indonesia memberikan program beasiswa Community College Initiative (CCI) kepada putra-putri Papua berprestasi untuk melanjutkan studi di Amerika Serikat. Wah, keren banget, ya?

Gak banyak yang tahu, PT Freeport Indonesia juga sangat serius ikut berperan menjaga kelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati di Papua, khususnya di area pertambangan. Salah satu bentuk nyata yang pernah dilakukan adalah mendukung Universitas Cendrawasih melakukan penelitian terhadap New Guinea Singing Dog (NGSD) atau yang oleh masyarakat setempat sering disebut sebagai anjing bernyanyi.

Komitmen untuk melindungi itu tak hanya dibuktikan dengan menjaga habitat dan populasi anjing bernyanyi di area kerja saja. Namun, PT Freeport Indonesia juga mendukung penelitian lanjutan anjing bernyanyi ini demi tujuan konservasi. 

Penelitian fase kedua terhadap satwa yang diyakini oleh warga lokal setempat sebagai keturunan nenek moyang mereka ini dilakukan oleh UNCEN pada 2018 silam di Distrik Tembagapura, Kabupaten Timika. PT Freeport Indonesia memberi dukungan dengan menyediakan alat pendukung dan transportasi selama penelitian berlangsung.

Ternyata ada banyak kontribusi yang telah diupayakan oleh PT Freeport Indonesia untuk masyarakat Papua. Selain kelima hal di atas, sebenarnya masih ada banyak lagi kontribusi yang telah dilakukan. Semoga PT Freeport bisa terus berkontribusi di berbagai sektor, ya!