5 Hal yang Bikin Seseorang Totalitas Berkontribusi Terhadap Lingkungan

Sebagai manusia kita memang harus memberikan kontribusi terhadap lingkungan sekitar. Namun, tidak jarang beberapa orang setengah hati dalam berkontribusi. Mereka enggan mengerahkan kemampuan terbaik. Tentu ini menumbuhkan rasa ingin tahu lebih jauh.
Termasuk hal-hal yang membuat seseorang totalitas dalam berkontribusi. Tentunya tidak diukur dari sekadar uang, tapi juga mengenai budaya dan kebiasaan yang berkembang di lingkungan tersebut. Setidaknya, kita perlu mengetahui lima hal yang bikin seseorang totalitas dalam berkontribusi.
1. Visi dan misi yang jelas

Sebenarnya banyak orang memiliki ide dan gagasan menarik. Tapi mereka cenderung setengah hati dalam berkontribusi. Apalagi terjebak di tengah lingkungan sosial yang tidak terarah. Sudah seharusnya kita mencari tahu mengapa seseorang bisa totalitas dalam memberikan kontribusi.
Hal ini dipengaruhi oleh visi-misi yang jelas. Terutama pembagian tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Seseorang sadar kerja keras yang dilakukan memiliki target pencapaian yang pasti. Bukan hanya membuang waktu, energi, serta sumber daya untuk hal yang sia-sia.
2. Solidaritas yang kompak

Jangan pernah menyalahkan seseorang yang tidak totalitas dalam berkontribusi. Padahal ia memiliki banyak sumber daya dan kemampuan. Karena totalitas seseorang dalam berkontribusi juga turut dipengaruhi oleh beberapa aspek.
Salah satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah solidaritas. Sudahkah memiliki rasa persatuan yang kuat? Karena kontribusi harus didukung oleh lingkungan yang positif. Ini adalah salah satu bentuk dari support system yang membuat seseorang lebih percaya diri.
3. Lingkungan yang adil dan transparan

Kontribusi bukan sekadar mendedikasikan diri tanpa apresiasi. Apalagi mengorbankan diri kita untuk lingkungan yang tidak tahu terima kasih. Dalam hal ini, kita harus memahami beberapa hal yang membuat seseorang totalitas dalam berkontribusi.
Salah satunya mengenai lingkungan yang adil dan transparan. Dalam menilai kinerja berdasarkan sudut pandang objektif. Bukan hanya menilai berdasarkan emosi dan preferensi pribadi. Budaya adil dan transparan menjadi simbol dari lingkungan sosial yang bijaksana.
4. Adanya penghargaan dan pengakuan atas kontribusi yang dilakukan

Totalitas dalam berkontribusi memang tidak bisa dipandang remeh. Kita juga tidak bisa menyalahkan seseorang yang setengah hati dalam mengerahkan kemampuan terbaik. Tentu kita harus mencermati kembali, apakah lingkungan mampu menghargai kerja keras seseorang secara maksimal?
Adanya penghargaan dan pengakuan atas kontribusi yang dilakukan membuat seseorang mengedepankan totalitas. Tidak harus diukur dari segi materi. Penghargaan dan pengakuan bisa berupa ucapan terima kasih dan sikap yang ramah. Karena ini yang akan mempengaruhi semangat dan motivasi.
5. Manajemen tim yang tertata dengan baik

Manajemen tim membawa pengaruh penting terhadap perubahan ke arah yang lebih baik. Karena ini berkaitan dengan pola kerja yang terstruktur dan sistematis. Menjadi hal buruk saat organisasi atau tim tidak memiliki manajemen yang tertata. Apalagi mengedepankan kepentingan pribadi dan sudut pandang subjektif.
Perlu diketahui, manajemen tim yang tertata membuat seseorang totalitas dalam berkontribusi. Seseorang memiliki alur yang pasti dalam merealisasikan ide dan gagasan. Ia mampu menciptakan karya menarik dengan lingkungan sosial yang inspiratif dan mendukung.
Totalitas seseorang dalam berkontribusi juga dipengaruhi oleh beberapa aspek. Tidak harus diukur dari segi balas jasa dalam hal materi. Tapi ini juga berkaitan dengan visi-misi yang jelas, solidaritas, serta lingkungan yang adil dan objektif. Jika kelima hal di atas diabaikan, jangan heran seseorang cenderung setengah hati dalam berkontribusi.