Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi tepat waktu
ilustrasi tepat waktu (pexels.com/ Andrea Piacquadio)

Intinya sih...

  • Rencana yang simple dan applicable

  • Gunakan pengingat dan aplikasi untuk membantu

  • Jangan gunakan fitur snooze di alarm

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Datang tepat waktu gak cuma soal disiplin, tapi juga intergritas dan cerminan tanggung jawab. Meski beberapa orang menyepelekan keterlambatan dan meminta toleransi atas kondisi tak terduga, faktanya menjadi pribadi yang on time memiliki dampak besar bagi kehidupan personal dan perkembangan karier.

Menjadi orang yang terbiasa on time akan membuatmu lebih dihargai dan dipercaya dalam lingkup profesional. Supaya kamu bisa on time dalam hal jam datang maupun cara mengatur waktu sehari-hari, kamu bisa mencoba menerapkan enam cara berikut. Selamat mencoba!

1. Buat rencana yang simple dan applicable

ilustrasi rencana (pexels.com/ Startup Stock Photo)

Kebiasaan datang tepat waktu berawal dari perencanaan yang sederhana. Kamu gak perlu bikin jadwal super detail. Cukup buat agenda yang realistis dan bisa dijalani saja. Dengan begitu, kamu tahu apa yang harus diprioritaskan setiap harinya.

Rencana simpel juga bikin kamu lebih fokus. Jadi, energi gak terbuang untuk hal-hal yang kurang penting. Cobalah untuk melakukannya setiap hari. Semakin konsisten kamu menjalankannya, semakin terbentuk juga kebiasaan disiplinmu.

2. Gunakan pengingat dan aplikasi untuk membantu

ilustrasi aplikasi (pexels.com/ AS Photography)

Teknologi bisa jadi teman baik dalam mengatur waktu. Gunakan alat atau aplikasi yang bisa membantumu, mulai dari reminder di ponsel sampai aplikasi to-do list. Semuanya bisa membantu kamu agar tetap on track.

Selain menggunakan aplikasi khusus, kamu juga bisa mengandalkan notifikasi dari alarm pengingat. Kamu bisa atur jadwal kerja, meeting, bahkan waktu istirahat dengan lebih rapi. Cara ini membantu membangun kebiasaan tepat waktu tanpa ribet. Jadi, gak ada alasan lagi untuk telat atau lupa, ya.

3. Jangan gunakan fitur snooze di alarm

ilustrasi waktu (pexels.com/ Andrea Piacquadio)

Fitur snooze bisa kamu non-aktifkan agar gak ada kesempatan untuk menunda. Terkadang, godaan untuk megulur waktu sejenak memang menggoda. Tapi justru hal itulah yang bikin kamu makin malas. Selain itu, pengunaan snooze untuk alarm bangun pagi justru akan membuat kualitas tidurmu terganggu.

Jangan menunda waktu bangunmu. Biasakan langsung bangun begitu alarm berbunyi. Ketika kamu terjaga dan memaksa untuk tidur lagi, tubuh butuh waktu dan energi untuk memasuki fase tidur kembali. Itulah yang kerap membuat kamu bangun dengan kondisi lebih lelah, dan berujung jadi rentan telat.

4. Tolak tugas mendadak jika mengganggu jadwalmu

Ilustrasi menolak (pexels.com/ Pavel Danilyuk)

Gak semua hal bisa kamu iyakan, apalagi kalau itu mengganggu jadwal yang sudah dibuat. Belajar bilang “tidak” dengan sopan agar kamu bisa menjaga ritme kerja tetap stabil. Terlebih kalau permintaannya mepet waktu meeting atau deadline pengumpulan tugas yang lain.

Menolak bukan berarti malas atau egois. Justru itu adalah tanda kalau kamu tahu cara mengatur beban kerja dengan bijak. Orang akan lebih menghargai waktumu, dan kamu pun tetap bisa fokus pada prioritas utama.

5. Belajar berempati pada orang lain

Ilustrasi empati (pexels.com/ Polina Zimmerman)

Datang tepat waktu juga bentuk rasa hormat pada rekan kerja. Bayangkan kalau kamu sering telat, otomatis orang lain harus menunggu dan pekerjaan jadi terhambat. Dari situ, kamu belajar bahwa manajemen waktu bukan cuma soal diri sendiri.

Empati bikin kamu sadar kalau waktu orang lain sama berharganya dengan waktumu. Semakin kamu menghargai itu, semakin kuat komitmenmu untuk disiplin. Pada akhirnya, sikap ini akan membangun reputasi positif di kantor.

6. Belajar dari kesalahan manajemen waktu

ilustrasi belajar (pexels.com/ Andrea Piacquadio)

Gak ada orang yang langsung jago soal manajemen waktu. Kadang kamu masih telat atau salah atur jadwal. Tapi yang penting, kamu mau belajar dari kesalahan itu. Refleksi kecil bisa membantu memperbaiki kebiasaanmu di kemudian hari. Dari pengalaman telat, kamu jadi tahu apa yang perlu diubah. Semakin sering evaluasi, semakin baik juga kemampuanmu jadi on time person.

Jadi on time person di tempat kerja memang butuh usaha konsisten. Bukan cuma soal kebiasaan, tapi juga soal menghargai diri sendiri dan orang lain. Kalau kamu bisa menerapkan enam kunci ini, respek dari lingkungan kerja akan datang dengan sendirinya. Lagipula, kamu gak akan rugi dengan menjadi pribadi yang tepat waktu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAgsa Tian