#GreenBeauty 5 Cara Kurangi Limbah Produk Kecantikan dari Rumah

07 Jul 2021, 21:16 WIB

perawatan kecantikan (Unsplash.com/KevinLaminto)

Siapa sih yang gak suka skincare-an dan make up-an? Namun sayangnya penggunaan skincare dan make up yang akan menjadi limbah dan mengotori bumi. Tidak jarang pula kita jumpai bahwa wadah dari produk kecantikan itu sendiri terbuat dari plastik. Seperti yang kita ketahui, plastik merupakan material yang sulit terurai sehingga membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun.

Rasanya serba salah ya. Di satu sisi kita ingin memiliki kulit yang bagus dan terawat, di sisi lain ada limbah dari produk kecantikan yang menanti di depan mata. Untuk itu sebagai konsumen produk kecantikan, kita harus lebih bijaksana dan bertanggung jawab dalam mengelola limbah produk kecantikan yang kita kenakan.

1. Gunakan kembali wadah produk kecantikan kamu yang sudah kosong

reuse wadah kaca (Unsplash.com/MaddiBazzocco)

Cara pertama yang bisa dilakukan untuk mengurangi sampah plastik agar tidak masuk ke tempat pembuangan akhir adalah dengan menggunakan kembali wadah produk tersebut. Contohnya, kamu bisa menggunakan kembali wadah body scrub untuk menyimpan barang lain seperti reusable cotton pad.

Mau DIY body scrub? Daripada membeli wadah lagi, lebih baik menggunakan wadah bekas body scrub yang sudah habis. Selain itu bisa juga dipakai untuk semai tanaman sebelum di pindah ke wadah yang lebih besar. Oh iya, sebelum menggunakan kembali wadahnya, jangan lupa untuk selalu mencuci wadah produk kecantikan kamu, ya!

2. Recycle bekas kemasan produk kecantikan jadi barang baru

recycle menjadi pot tanaman (Unsplash.com/BernardHermant)

Siapa sih yang gak senang punya barang baru tanpa membeli? Nah, hal ini bisa kamu dapatkan dengan melakukan recycle atau daur ulang terhadap limbah kemasan produk kecantikan kamu. Mulai dari kemasan hair care, skincare, sampai body care bisa kamu sulap menjadi barang baru yang lebih berfaedah. Kamu bisa memanfaatkan botol bekas sampo menjadi tempat brush atau kuas, tempat charger handphone atau hiasan untuk dekorasi rumah.

Bersihkan dulu sisa produk dan copot label yang ada pada kemasan. Setelah itu, hias kemasan sesuai dengan kreativitas kamu. Bisa menggunakan cat, benang, atau kertas kado. Selesai! Barang baru yang cantik ala kamu sudah jadi. Ssssttt.. barang ini cuma satu di dunia loh, karena ini hasil kreasi tanganmu.

3. Manfaatkan untuk ecobrick

ecobrick (youtube.com/Waste-EDawastetoresourceproject)

Sebelum membuat ecobrick, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengumpulkan plastik kemasan produk kecantikan yang telah digunakan. Bisa diambil dari pembungkus label produk, produk sachet seperti sampo, dan limbah plastik selain produk kecantikan juga bisa digunakan. Setelah terkumpul, cuci limbah plastik sampai bersih dan keringkan sampai benar-benar kering.

Jangan lupa untuk gunting plastik menjadi ukuran kecil ya! Kemudian, ambil botol plastik kosong dan bersihkan. Lalu, masukkan plastik yang sudah kamu gunting ke dalamnya. Selalu tekan-tekan plastik ke dalam botol dengan sumpit atau kayu supaya plastiknya jadi padat ya. Pastikan tidak ada rongga di dalam botol plastik. Ecobrick sudah selesai dan bisa dimanfaatkan.

4. Buat kertas baru dari packaging produk kecantikan

daur ulang kertas (Unsplash.com/NadezhdaSpasibenko)

Pembuatan kertas harus mengorbankan penebangan pohon. Hal ini membuat hutan semakin gundul dan tentunya akan berbahaya untuk bumi kita. Untuk itu, kita bisa membuat kertas sendiri dari limbah kertas atau kardus kemasan produk kecantikan. Ada beberapa produk kecantikan yang dikemas dengan kotak kardus tipis dan di dalamnya terdapat kertas lagi untuk petunjuk penggunaan.

Nah, kumpulkan kertas-kertas ini dan gunting. Setelah itu, rendam kertas di air selama kurang lebih 24 jam. Setelah lunak, haluskan kertas dengan blender dan masukkan lem kayu secukupnya. Lalu, tuangkan kertas ke screen sablon dan pindahkan ke kain atau media seperti kayu dan kaca. Keringkan di atas sinar matahari selama satu hari. Kertas daur ulang buatan kamu sudah selesai dan siap digunakan.

5. Tidak punya waktu? Kirim limbah produk kecantikan ke e-Recycle

Garnier dan e-Recycle (Youtube.com/GarnierIndonesia)

Limbah skincare dan make up sudah menumpuk, namun tidak ada waktu untuk mengelolanya? Tenang aja, karena saat ini sudah ada aplikasi e-Recycle yang bisa di unduh gratis di playstore dan appstore untuk kamu yang berada di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi. e-Recycle adalah sebuah aplikasi daur ulang sampah berbasis online yang dapat kamu manfaatkan di sela-sela kesibukan.

Sebelum menyerahkan limbah produk kecantikan ke picker dari e-Recycle, diharapkan kamu dapat melakukan pilah sampah terlebih dahulu. Pilah sampah sesuai dengan jenisnya, ada sampah plastik, kertas, dan juga kaca. Jika sudah, kamu dapat memasukkan data-data limbah yang sudah kamu kumpulkan melalui aplikasi e-Recycle dan limbah kamu sudah siap untuk dijemput. Kebiasaan #onegreenstep seperti ini akan membantu lingkungan menjadi lebih asri dan terawat.

Buat pecinta skincare dan make up kalian harus catat ini! Saat ini Garnier sedang menggemakan kampanye dengan tema #GarnierGreenBeauty. Makanya, Garnier bermitra dengan e-Recycle untuk mengurangi plastik, termasuk limbah dari produk kecantikan. Tidak main-main, Garnier menetapkan target agar dapat mengumpulkan 100 ton sampah plastik per tahun, loh! Bahkan sejak 2019, Garnier telah menghilangkan lembar plastik transparan sehingga berhasil menghemat 32 ton pemakaian plastik baru. Nah, pada tahun 2022 nanti Garnier berkomitmen untuk menghemat 402 ton plastik baru. Wah, kagum deh! Untuk lebih lengkapnya kamu bisa cek jejak kampanye #GarnierGreenBeauty di https://www.garnier/co.id/green-beauty

Selain e-Recycle, Garnier juga bekerja sama dengan IDN Times #GarnierxIDNTimes melalui writing competition mengenai green beauty. Hal ini dilakukan agar makin banyak masyarakat Indonesia yang mendapatkan pengetahuan mengenai green beauty dan semakin bijak menjadi konsumen produk kecantikan. Dengan menjadi konsumen bijak, kulit tetap terawat, lingkungan tetap terjaga.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.