Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi tindak pelecehan seksual (360training.com)

Pelecehan seksual merupakan tindak kriminalitas yang dapat terjadi pada siapa pun dan di mana pun. Saat ini memang korban pelecehan seksual hampir didominasi oleh perempuan, walaupun pria juga memiliki potensi yang sama untuk mengalami pelecehan, khususnya di tempat kerja.

Kadang kala tindak pelecehan seksual tidak pandang bulu dalam melihat tempat dan waktu. Kamu bisa saja melihat pelecehan seksual bahkan di tempat ramai sekalipun. Bila kamu melihat tindak seperti itu, jangan apatis dan lakukan beberapa tips berikut ini agar korban tetap merasa aman.

1. Tidak apatis saat melihat pelecehan seksual

Ilustrasi bersikap cuek (Pexels/Fabrizio Verrecchia)

Hal utama yang harus kamu lakukan adalah dengan berhenti bersikap apatis. Tindakanmu yang apatis justru hanya akan membuat pelaku merasa leluasa dalam beraksi.

Jika kamu apatis, maka tidak ada pembelaan yang dapat diperoleh bagi korban. Justru kamu sama saja dengan membenarkan tindak pelecehan seksual tersebut.

2. Bergerak cepat bahkan ketika korban belum menyadarinya

Ilustrasi bersikap sigap (Pexels/Andrea Piacquadio)

Kadang kala untuk tindak seksual yang terjadi pada transportasi yang sedang ramai, justru banyak korban tidak menyadarinya. Hal ini membuat pelaku semakin gencar dalam menjalankan aksinya.

Cara terbaik yang dapat kamu lakukan adalah dengan segera bergerak dengan cepat. Jangan sampai kamu justru menunggu korban menyadari hal tersebut terlebih dahulu, justru hanya akan membuat pelaku semakin merasa lenggang dan aman.

3. Jangan ragu mengajak orang lain untuk mencegah perilaku pelecehan

Ilustrasi pencegahan pelecehan (Pexels/Markus Spiske)

Kebanyakan orang enggan terlibat dalam tindak pelecehan sebab merasa tidak mau memiliki masalah setelah itu. Tindakan seperti itu justru membuat para korban merasa tidak memiliki orang-orang yang dapat membelanya.

Ajak orang lain untuk mencegah perilaku pelecehan seksual dengan turut peduli terhadap apa yang korban alami. Jangan mudah menilai atau menyalahkan korban atas apa yang terjadi.

4. Mengamankan pelaku tanpa main hakim sendiri

Ilustrasi main hakim sendiri (Pexels/Andrea Piacquadio)

Jangan menormalisasikan segala bentuk tindak perilaku seksual yang marak terjadi. Jika kamu melihat tindak pelecehan seksual secara langsung, jangan ragu untuk segera mengamankan pelaku.

Kamu juga dapat meminta pihak keamanan untuk segera mengamankan pelaku setelah apa yang dilakukannya. Jangan langsung main hakim sendiri sebab hal tersebut tidak akan menyelesaikan masalah.

5. Perhatikan keamanan dan kondisi mental korban setelah pelecehan

Ilustrasi merasa depresi (Unsplash/Fernando @cferdo)

Kamu mungkin boleh saja terfokus pada pelaku pada saat pelecehan seksual terjadi. Namun, jangan lupakan korban sebagai sosok yang perlu diperhatikan setelah tindak pelecehan terjadi.

Pastikan keamanan dan kondisi mental yang korban alami. Jangan sampai membuat korban semakin tidak nyaman dengan situasi yang ada.

Tidak ada yang salah dalam mencegah segala bentuk tindak pelecehan seksual yang terjadi. Hal tersebut menjadi bentuk keperdulian terhadap sesama, serta membantu memberikan rasa aman bagi semua orang. Jangan apatis, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team