5 Alasan Pentingnya Beri Toleransi pada Diri Sendiri

Janganlah terlalu keras pada dirimu sendiri!

Kita sering sekali berbicara tentang sikap toleransi terhadap orang lain. Tapi sering abai untuk memberi toleransi terhadap diri kita sendiri.

Tanda-tanda seseorang kurang memberi toleransi terhadap dirinya antara lain adalah, sering merasa frustrasi terhadap sesuatu yang memang di luar kendali, atau berusaha keras agar sesuatu berjalan sempurna, dan bisa ditimpa kekecewaan yang mendalam ketika kenyataan tidak berjalan sesuai rencana.

Bersikap seperti itu, bisa membuatmu rentan sekali dengan stres dan sulit merasa bahagia. Di bawah ini akan dikemukakan beberapa alasan mengapa penting sekali untuk memberi toleransi terhadap diri sendiri.

1. Hidup itu nggak selalu mulus 

5 Alasan Pentingnya Beri Toleransi pada Diri SendiriIlustrasi wanita sendirian (pexels.com/@danxavier)

Jarang disadari, bahwa hidup memang sifatnya seperti itu, tidak selalu mulus. Memang sudah jadi kodrat manusia di bumi ini untuk diuji dengan berbagai kesulitan.

Layaknya sebelum penerimaan rapor di sekolah, kita diuji dulu sebelumnya, untuk menentukan mana yang mendapat peringkat satu dan seterusnya.

Bagaimana seorang manusia bisa jadi pribadi terbaik, jika ia hanya diberi kesenangan saja.

2. Kamu tidaklah mungkin selalu bahagia 

5 Alasan Pentingnya Beri Toleransi pada Diri SendiriIlustrasi pria kecewa (pexels.com/ graham wizardo)

Layaknya dua sisi mata uang, hidup ini pun demikian. Ada susah, ada senang, ada sedih, ada bahagia. Tak ada satu pun manusia yang hidupnya bahagia terus. Semua pasti pernah merasakan cemas, ketakutan, kekhawatiran, dan emosi negatif lainnya.

3. Semua tak harus berjalan sesuai rencana 

5 Alasan Pentingnya Beri Toleransi pada Diri SendiriIlustrasi wanita sendirian (pexels.com/@ekaterina-bolovtsova)

Layaknya kapal Titanic yang sudah dirancang sebegitu rupa dan kala itu bisa dibilang sempurna, tapi ternyata takluk dengan kehendak Tuhan. Kapal terbesar dan termewah itu tenggelam setelah menabrak gunung es.

dm-player

Ini memberikan kita hikmah bahwa manusia boleh berencana dengan sematang mungkin, tapi tetap saja hasil akhir adalah hak prerogatif Allah. Karena itu, ketika realita tak berjalan sesuai rencana, tak perlu bermuram durja tak berkesudahan. Pasti ada makna dibalik semua itu.

Baca Juga: Meneladani Toleransi ala Nabi Muhammad Lewat Kisahnya dan Orang Kafir

4. Tak semua hikmah dari kesulitan harus kamu tahu sekarang 

5 Alasan Pentingnya Beri Toleransi pada Diri SendiriIlustrasi wanita sendirian (pexels.com/@elijahsad)

Ketika kita diuji dengan berbagai kesulitan, kerap timbul keinginan untuk menyalahkan Tuhan, mengapa semua ini terjadi pada saya?

Sebagai seorang makhluk, kita perlu memahami bahwa tak semua hikmah harus diketahui sekarang. Misalnya saja, ada seseorang yang selama ini tak begitu beruntung berkarier di kantor, entah gaji kecil, atau kalaupun bergaji besar, tapi lingkungannya tak memberi rasa nyaman.

Sering iri melihat teman-teman lain yang sepertinya sudah sangat settle dengan pilihan karier mereka. Tapi siapa sangka, ‘ketidakberuntungan’ tersebut justru mengarahkannya untuk berbisnis, dan nyatanya, ia sukses di bidang itu.

5. Hidup ini bukanlah kompetisi 

5 Alasan Pentingnya Beri Toleransi pada Diri SendiriIlustrasi wanita sendirian (pexels.com/ Samantha Garrote)

Memang sulit, dari kecil kita hidup di lingkungan yang sering membanding-bandingkan. Saat sekolah, peringkat ranking yang jadi pembanding, saat kuliah, nilai IPK, saat kerja, besaran gaji, kemudian berlanjut dengan status menikah, sudah menikah pun kembali dibanding-bandingkan jumlah anak.

Namun yang perlu kamu sadari, hidupmu adalah tanggung jawabmu sendiri. Kamu tak perlu memusingkan opini orang lain. Jika ini kamu terapkan, kamu bisa menjalani hidup dengan jauh lebih tenang.

Kamu tidak memperlakukan hidup ini seperti sebuah kompetisi, sehingga menuntut dirimu terlalu keras, tidak memberimu toleransi terhadap diri sendiri.


Memberi toleransi pada diri sendiri tak berarti membuatmu malas untuk berbuat lebih. Tapi lebih kepada meminimalkan rasa kecewa karena sebab-sebab yang sebenarnya tidak perlu, misalnya kecewa karena kegagalan yang disebabkan sesuatu yang tidak bisa kamu kendalikan.

Dengan begitu, hidupmu jadi lebih bahagia dan tidak mudah terkena stres yang dampak buruknya tak hanya dari segi psikis, tapi juga fisik.

Baca Juga: 5 Artis yang Berpacaran Meski Beda Agama, Indahnya Toleransi

L A L A Photo Verified Writer L A L A

I fear not the man who has practiced 10,000 kicks once, but I fear the man who has practiced one kick 10,000 times (Bruce Lee)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya