Mereka yang Sering Dikritik saat Kecil Umumnya Tunjukkan 5 Sifat Ini

Biar gak keterusan, banyakin gaul dengan orang positif, ya

Pernah gak sih bertanya-tanya kenapa kamu bisa berkepribadian A dan saudaramu berkepribadian B. Atau kenapa ketika dihadapkan pada masalah yang sama, tapi reaksi seseorang bisa berbeda-beda?

Nah, perbedaan itu salah satunya dipengaruhi gaya pengasuhan saat masa kecil. Seperti diketahui, anak kecil ibarat spons yang dapat menyerap kondisi sekitarnya. Anak yang selalu dilimpahi dengan kasih sayang biasanya ketika besar akan welas asih. Sebaliknya, anak yang selalu dibentak biasanya saat besar juga gak kalah galak.

Begitu juga anak yang sering orangtua kritik. Kritikan dalam porsi tepat sebenarnya penting karena bisa jadi guidance bagi anak. Namun, kalau sudah berlebihan biasanya anak-anak akan menunjukkan sifat-sifat ini ketika mereka besar, lho.

Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Kritik Itu Berharga dan Kamu Gak Boleh Baper

1. Sering insecure

Mereka yang Sering Dikritik saat Kecil Umumnya Tunjukkan 5 Sifat Iniilustrasi cewek terlihat murung (pexels.com/Ivan Samkov)

Di antara ciri yang paling umum terlihat pada anak-anak yang sering dikritik, yaitu punya masalah kepercayaan diri. Bayangkan aja kamu sedang berada di fase meraba-raba dunia ini, dan saat melakukan kesalahan bukannya diarahkan malah dikritik habis-habisan.

Kondisi tersebut akan memunculkan perasaan kalau kamu gak cukup baik. Masalahnya, perasaan ini bisa tertanam dan terbawa terus hingga dewasa. Makanya, kalau kamu sering merasa insecure coba deh dicek kembali, jangan-jangan dulunya sering jadi korban kritikan pedas.

2. Perfeksionis

Mereka yang Sering Dikritik saat Kecil Umumnya Tunjukkan 5 Sifat Iniilustrasi wanita sedang kerja (unsplash.com/Christina @ wocintechchat.com)

Sifat buruk selanjutnya yang umum terlihat pada mereka yang sering mendapat tanggapan negatif saat kecil, adalah perfeksionis. Kenapa bisa begitu? Sering dikritisi bisa memberi kesan kalau kamu memiliki value hanya jika melakukan segala sesuatu tanpa kesalahan sedikit pun. Pola pikir ini kemudian bikin kamu jadi anti banget dengan kegagalan, sehingga apa-apa wajib dilakukan secara sempurna.

Satu sisi kondisi ini memang bisa mendorongmu untuk selalu memberikan performa terbaik. Sayangnya, lebih banyak mudarat dibanding manfaatnya. Di antaranya, kamu jadi rentan sekali terpuruk meski kegagalan yang dihadapi sepele sekali, sering menunda-nunda, gampang stres, dan banyak hal negatif lainnya.

Baca Juga: 4 Tips Menyampaikan Kritik pada Rekan Kerja, Harus Membangun!

3. Gak nyaman saat dipuji

Mereka yang Sering Dikritik saat Kecil Umumnya Tunjukkan 5 Sifat Iniilustrasi rekan kerja (pexels.com/Mikhail Nilov)

Trait lain yang kerap ditunjukkan anak yang dulunya sering mendapat kritikan, yaitu gak merasa nyaman ketika dipuji. Saat mendapat pujian biasanya langsung ditangkis dengan bilang kalau itu cuma kebetulan, atau alasan lain.

Ketidaknyamanan ini disebabkan dulunya jarang banget mendapat pujian. Akibatnya, pujian jadi sesuatu yang asing atau aneh sehingga merasa gak nyaman. Bahkan kadang jadi buruk sangka sendiri mengira kalau pujian yang diberikan sebenarnya kritikan yang tersembunyi.

4. Sulit mencintai diri sendiri

Mereka yang Sering Dikritik saat Kecil Umumnya Tunjukkan 5 Sifat Iniilustrasi sedih (pexels.com/Pixabay)

Sering membandingkan diri dengan orang lain? Sering berandai-andai dilahirkan dengan berbagai privilege seperti orang lain? Sering mengkritik atau berpikiran buruk terhadap diri sendiri? Nah, semua itu bisa mengindikasikan kalau kamu punya masalah dalam hal mencintai diri sendiri, dan ini bisa disebabkan sering dikritik saat masih anak-anak.

Seperti telah disebutkan sebelumnya, kritikan berlebihan bisa bikin kamu gak pede. Hal ini yang kemudian bikin kamu gak puas dengan kondisi sekarang dan ingin lebih. Lebih pintar, lebih kaya, lebih kece, atau lebih-lebih lainnya. Padahal, kalaupun kamu sudah mencapai semua itu gak jamin bakal happy, lho.

5. Sering memendam emosi

Mereka yang Sering Dikritik saat Kecil Umumnya Tunjukkan 5 Sifat Iniilustrasi pria sendirian (pexels.com/Ali Pazani)

Dulunya mungkin kamu termasuk anak yang ceria. Entah kenapa, ketika dewasa berubah jadi pendiam dan sulit mengekspresikan perasaan yang dialami. Nah, karakter ini pun bisa ditimbulkan akibat kerap mendapat kritik saat masih kecil.

Tanggapan negatif yang berulang-ulang didapatkan saat kamu marah, sedih, atau ketika senang sekalipun waktu masih kecil bikin kamu jadi trauma. Kamu jadi berpikir kalau emosimu itu gak penting atau gak layak untuk diekspresikan. Pola pikir ini yang kemudian mengubahmu jadi sering menarik diri.

Jangan putus asa jika semua yang disebutkan tadi sedang kamu alami. Cobalah untuk mengurangi interaksi dengan lingkungan negatif dan perbanyak bergaul dengan orang-orang positif. Dengan begitu, lambat laun persepsi negatif terhadap diri sendiri jadi bisa berkurang. Kamu pun bakal lebih happy!

Baca Juga: 3 Alasan Pemimpin Harus Lapang Dada Menerima Kritik

L A L A Photo Verified Writer L A L A

Warga Jakarta, dah itu aja.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya