5 Alasan Mengapa Validasi Orang Tak Bikin Hidup Bahagia

Jangan terlalu mengejar penilaian luar untuk dirimu

Setiap manusia pastinya memiliki hubungan sosial. Ini dikarenakan manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri.

Pentingnya memiliki komunitas tertentu agar manusia dapat berkolaborasi serta menemukan rumah yang nyaman dari kehidupan sehari-hari. Namun, bukan berarti validasi atau penerimaan orang lain otomatis membuat hidup jadi lebih bahagia.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut bisa terjadi. Berikut adalah lima alasan mengapa validasi dari orang lain tidak akan bisa membuatmu hidup lebih baik atau bahagia. Catat sebagai bahan perenungan untukmu jika sampai hari ini kamu masih hidup untuk mengejar penerimaan orang.

1. Adanya inner dan outer dalam diri manusia yang hanya diketahui oleh masing-masing pribadi

5 Alasan Mengapa Validasi Orang Tak Bikin Hidup Bahagiailustrasi merenung (pixabay.com/StockSnap)

Inner ini adalah siapa dirimu yang sebenarnya, yaitu tentang bagaimana kamu merasakan dan merespons sesuatu. Sedangkan outer adalah tampilan kamu dan bagaimana dirimu ingin diperlakukan dan diterima oleh orang lain dalam lingkungan sosial. Hal ini tentunya tidak bisa dijadikan sebagai suatu hal yang sama. 

Misalnya di lingkungan kerja, seseorang sangat dikenal sebagai pribadi yang supel, cerewet, dan energik. Padahal, inner dari orang tersebut lebih menyukai keheningan, diam, tanpa sepatah kata apa pun. Tapi, karena tuntutan pekerjaan, seseorang tersebut harus jadi pribadi yang menyenangkan. Tentu hal inner dan outer seseorang ini tidak bisa langsung disamakan. 

Baca Juga: 5 Bukti Kamu Sangat Bergantung pada Validasi Orang Lain, Labil!

2. Latar belakang setiap orang berbeda

5 Alasan Mengapa Validasi Orang Tak Bikin Hidup Bahagiailustrasi keluarga (pixabay.com/ASSY)

Setiap manusia memiliki latar belakang yang berbeda. Sikap dan karakter seseorang juga pastinya dipengaruhi oleh bagaimana pola asuh dalam keluarga sehingga pemikiran setiap orang pastinya berbeda.

Jika mengejar validasi dari orang lain dan mengatakan pola pikir satu lebih baik dari pola pikir lainnya, maka itu akan jadi perdebatan yang tidak ada usainya. Maka dari itu, hendaknya perbedaan latar belakang ini juga menjadi alasan bagi dirimu untuk menghargai setiap pola pikir dan bukan mengejar pembenaran dari masyarakat. 

3. Ukuran benar dan salah setiap orang berbeda 

dm-player
5 Alasan Mengapa Validasi Orang Tak Bikin Hidup Bahagiailustrasi maaf (pixabay.com/ITHECHirfan)

Akibat dari perbedaan latar belakang ini juga kamu akan memiliki pola pikir tersendiri dalam menilai benar dan salah dari segala sesuatu. Tentunya ini terlepas dari norma dan hukum yang berlaku. Manusia yang hidup di suatu tempat tentunya harus mengikuti aturan dan norma setempat.

Namun, mengikuti norma bukan berarti kamu setuju bahwa itu adalah benar atau salah. Sejatinya, ukuran benar dan salah setiap individu itu berbeda. Hal inilah yang menjadi akibat dari pola asuh serta latar belakang keluarga sedari kecil sehingga muncul istilah open minded dan close minded

4. Validasi yang didapat kadang juga tidak memberikan efek berarti

5 Alasan Mengapa Validasi Orang Tak Bikin Hidup Bahagiailustrasi kesedihan (pixabay.com/ImaArtist)

Pernahkah dalam suatu kondisi di mana kamu sangat ingin mendapatkan suatu hal, namun, setelah berhasil mendapatkannya malah merasa biasa saja? Sama juga ketika mendapat validasi orang lain. Saat itu sebenarnya diri sendiri tidak merasa bahwa yang dilakukan adalah kehendak diri sendiri. Akhirnya, euforia penerimaan itu juga tidak akan lama.

Maka dari itu, setiap orang harus mengecek terlebih dahulu validasi ini diperlukan atau tidak. Kembali lagi mengenai inner dan outer seseorang. Seiring berjalannya waktu, validasi ini akan menjadi suatu hal bias yang menjadi pertanyaan bagi seseorang mengenai perlu atau tidaknya didapatkan. 

5. Akan lelah hidup dari pandangan orang terhadap diri sendiri

5 Alasan Mengapa Validasi Orang Tak Bikin Hidup Bahagiailustrasi ngobrol (pixabay.com/Pezibear)

Meski dirimu misalnya mampu mengikuti semua yang dianggap orang lain baik, pada satu sisi pasti akan menemui kelelahan sendiri. Bagaimana omongan orang lain itu akan berpengaruh terhadap setiap tingkah lakumu. Sebagai manusia yang memiliki hak dalam menentukan kehidupannya sendiri, validasi orang lain ini sebenarnya sangat mengekang.

Lama-kelamaan jika hidupmu terus mengejar validasi orang lain, maka rasa lelah itu pasti akan menghantui. Hiduplah dengan menerima bahagia dari diri sendiri berdasarkan kesepakatan dengan diri sendiri. Kejar apa yang memang ingin kamu lakukan bukan karena orang lain yang menginginkannya.

Mengejar validasi dari orang lain memang tidak akan ada habisnya karena setiap orang memiliki pola pikir yang berbeda dalam menjalani kehidupan. Hidupilah dirimu sendiri tanpa harus dapat pengakuan dari orang lain. Dengan begitu, hidup akan terasa lebih menyenangkan dan ringan. 

Baca Juga: 5 Tips Menghadapi Teman Haus Validasi, Jangan Memujinya Berlebihan

Laurensius Aldiron Photo Verified Writer Laurensius Aldiron

Seorang pegawai kantoran pada umumnya, yang memilih menulis untuk mengeluarkan opini yang tak bisa disampaikan secara langsung..

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya