5 Hal yang Lebih Baik Jadi Rahasia Dirimu Saja, Gak Perlu Diumbar!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hidup di zaman media sosial seperti saat ini memang membuat dirimu bisa membagikan apa pun dengan mudah. Sedang sedih maka akan posting kalimat sedih, sedang jalan-jalan, pasti unggah foto liburan. Dalam hitungan detik pun, setiap orang sudah bisa melihat unggahanmu di sosial media.
Walau sebenarnya bermaksud baik, tapi jangan lupakan dampak negatifnya. Sejatinya, setiap manusia tetap punya privasi dalam hidupnya. Berikut lima hal yang sebaiknya hanya menjadi rahasia dirimu saja dan tidak perlu dibagikan kepada orang banyak.
1. Kondisi percintaan dan kehidupan seksmu
Orang cukup tahu kamu sedang berpasangan atau single. Tak perlu sampai tahu bahwa kamu sering ditinggal kekasih, di-PHP gebetan, dan sebagainya. Ketika orang lain mengetahui hal ini, sesungguhnya mereka pun hanya ingin tahu saja.
Mereka tidak berniat membantu atau benar-benar peduli sama kondisi cintamu. Tak perlu juga membagikan apa yang menjadi fantasi seksualmu bersama pasangan. Takutnya malah bisa membahayakan dirimu dan aspek hidup lainnya ketika fantasi itu dianggap tidak normal.
2. Kondisi keuanganmu
Walau banyak orang mengikuti challenge menunjukkan saldo ATM, sebaiknya kamu tidak melakukan hal ini. Kondisi keuanganmu cukup kamu saja yang tahu. Bagaimana kamu hidup, gaya hidupmu, dan apa yang kamu kenakan sudah bisa dinilai oleh orang lain. Tak perlu secara gamblang menunjukkan keuanganmu.
Penilaian orang akan beragam dan tidak semuanya akan berdampak positif sama kamu. Sehingga, berapa pun gaji dan jumlah saldo dalam tabungan, simpanlah itu sebagai rahasia pribadimu. Baru ketika akan menikah, kamu boleh menunjukkan itu kepada pasangan. Namun lagi-lagi, itu adalah hakmu.
3. Hasil cek kesehatan medis atau nonmedis
Editor’s picks
Jika kamu memiliki kepentingan untuk membagikannya, maka bagikanlah. Namun, jika tidak, maka dirimu tak perlu membagikan hasil medical check up yang bersifat pribadi. Buatlah hasil pemeriksaan itu sebagai bahan pertimbangan dirimu sendiri.
Dokter saja tidak akan membagikan hasil pemeriksaan pasien kepada sembarang orang. Maka dirimu pun tak perlu pamer jika menderita penyakit tertentu. Kecuali kalau dirimu punya kepentingan untuk memotivasi orang lain dan siap diketahui oleh banyak orang kalau kamu menderita sakit tertentu.
Baca Juga: 5 Ciri Orang yang Bisa Kamu Jadikan Teman Curhat, Amanah Jaga Rahasia!
4. Rencana hidupmu ke depan
Bukannya tidak boleh, tapi buat apa juga orang banyak tahu tentang cita-citamu dan langkah selanjutnya yang akan kamu ambil. Buat itu sebagai rahasia dirimu saja, karena tidak semua orang senang ketika dirimu berhasil melakukan sesuatu. Jika kamu gembar-gembor di awal, maka akan menimbulkan niat jahat seseorang untuk menghentikanmu.
Buatlah kejutan bagi orang-orang sekitar tentang langkah-langkah yang kamu ambil. Kamu boleh membagikan itu semua ketika memang sudah berhasil dan diminta orang untuk membagi kiat sukses. Namun, kalau belum dilakukan dan belum ada bukti keberhasilannya, sebaiknya itu menjadi rahasia pribadimu saja.
5. Latar belakang keluarga
Percayalah mengenai hal ini, semua orang bisa menilai dari cara hidupmu, sehingga tidak perlu menceritakan bahwa dirimu adalah anak broken home atau berasal dari keluarga kaya raya. Jika memang orang lain bertanya dan kamu tidak keberatan menjawab, maka jawab saja.
Namun, kamu tak perlu menceritakan ke orang-orang mengenai masalah keluargamu. Jika memang dia akan menjadi pasangan, maka hal ini boleh dilakukan. Kalau hanya di lingkungan sosial atau kerja, simpanlah baik-baik apa yang menjadi aib keluargamu.
Membagikan sesuatu kepada orang lain itu memiliki risiko tersendiri. Walau bisa memotivasi seseorang, tapi kamu harus benar-benar memiliki kepentingan dan mempertimbangkan risikonya ketika ingin membuka lima hal di atas.
Baca Juga: 5 Alasan Tak Perlu Membagikan Semua Rahasia Kita kepada Sahabat
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.