Yoga Pratama, Perjuangkan Kesejahteraan Nelayan Lewat Fish Go!

Bagaimana caranya?

Berada di antara dua samudera, Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah ruah di lautan. Namun sumber daya alam yang melimpah nyatanya, gak lantas membuat para nelayan hidup sejahtera seperti yang seharusnya. Nelayan di Pulau Bali misalnya. Dibalik gemerlap wisatanya, banyak nelayan di Bali yang hidupnya jauh dari kata layak. 

Melihat kenyataan pahit tersebut, membuat salah satu penerima apresiasi Satu Indonesia Award tahun 2020 dari Astra Indonesia, I Gede Merta Yoga Pratama atau Yoga tergerak untuk membantu meningkatkan kesejahteraan para nelayan di Bali dengan menggunakan aplikasi Fish Go besutannya. Jadi, bagaimana Yoga melakukannya? Berikut kisah lengkapnya!

1. Berawal dari ketimpangan hidup para nelayan

Yoga Pratama, Perjuangkan Kesejahteraan Nelayan Lewat Fish Go!gambar nelayan di Bali (instagram.com/fishgo.id)

Berawal pada tahun 2017 lalu, alumni Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana ini sedang melakukan proyek lapangan. Selama proyek lapangan itulah, ia mendapat kesempatan untuk melihat langsung bagaimana kehidupan para nelayan bersanding dengan wisata Bali.

Bagai dua sisi mata uang yang berbeda, di satu sisi Yoga melihat bagaimana para turis menikmati aneka hidangan seafood di hotel dan restoran yang nyaman. Namun di sisi lainnya, para nelayan penangkap ikan dan seafood justru hidup kesulitan karena tangkapan yang gak menentu setiap harinya. 

2. Manfaatkan teknologi untuk bantu nelayan meningkatkan hasil tangkapan

Yoga Pratama, Perjuangkan Kesejahteraan Nelayan Lewat Fish Go!gambar Yoga sedang menjelaskan tentang Fish Go (instagram.com/mertayogapr)

Kita harus mengakui bahwa untuk urusan teknologi, negara kita masih jauh tertinggal di belakang. Hal ini juga berlaku bagi para nelayannya. Sementara nelayan kita masih berkutat dengan cara tradisional bahkan mengandalkan feeling untuk menebar jaring, nelayan di negara lain sudah memanfaatkan teknologi untuk bisa meraup ikan lebih banyak. 

Terinspirasi dari hal tersebut, Yoga dan dua rekannya menciptakan sebuah aplikasi bernama Fish Go. Ide tentang Fish Go sendiri muncul dari permainan Pokemon Go yang viral beberapa tahun lalu. Sama halnya dengan Pokemon Go yang memberi tahu pemain di mana lokasi Pokemon, Fish Go akan memberitahu para nelayan di mana habitat potensial ikan di hari itu.

Baca Juga: 4 Destinasi Wisata Desa Ketapanrame Trawas, Desa Wisata Terbaik 2023

3. Berbagai fitur keren yang dimiliki oleh Fish Go

Yoga Pratama, Perjuangkan Kesejahteraan Nelayan Lewat Fish Go!gambar salah satu rekan dari Fish Go sedang menjelaskan ke nelayan (instagram.com/mertayogapr)

Gak hanya memberitahu para nelayan ke arah mana mereka harus pergi melaut, Fish Go juga memberikan informasi lengkap seperti ketinggian ombak, cuaca, tombol SOS, hingga kedalaman berapa dan waktu terbaik untuk menangkap ikan. Untuk mendapatkan informasi lengkap seperti ini, Fish Go menggunakan dua sistem yakni sistem prediksi dan real time.

Untuk sistem prediksi, Fish Go menggunakan data citra satelit selama 10 tahun belakangan. Sedangkan untuk sistem real time, Fish-Go menggunakan alat fish finder khusus yang akan menembakkan sinyal akustik ke dalam air. Lebih kerennya lagi, Fish Go memberitahu lokasi berdasarkan jenis ikannya. Untuk saat ini, jenis ikan yang bisa dideteksi adalah ikan lemuru, baby tuna, dan kenyar. 

dm-player

4. Manfaat yang dirasakan oleh nelayan setelah menggunakan Fish Go

Yoga Pratama, Perjuangkan Kesejahteraan Nelayan Lewat Fish Go!gambar nelayan-nelayan Bali (instagram.com/mertayogapr)

Dengan aplikasi sekeren ini, gak heran kalau impact yang didapatkan oleh nelayan di Bali juga keren banget. Lewat aplikasi Fish Go, jumlah ikan yang didapat nelayan jadi lebih banyak. Dari yang tadinya hanya mendapatkan 40-60 kilogram, sekarang mereka bisa mendapatkan 120 kilogram per harinya. Selain jumlah tangkapan yang meningkat, waktu melaut juga jadi lebih singkat.

"Jadi kalau dulu kan cari ikan pakai insting tuh tebar jaring, gak dapat, pindah. Makanya mereka bisa sampai 28 jam lah di laut, baru pulang. Kalau dengan Fish Go, kita sudah tentukan jamnya, titik ikannya di situ, di jam itu. Nah dengan Fish Go, kita maksimalkan dari yang semula 28 jam, menjadi 6 jam saja," ungkap Yoga. Karena waktu melautnya lebih singkat, bahan bakar yang digunakan jadi 30 persen lebih irit dari sebelumnya.

5. Tantangan yang dihadapi Yoga bersama Fish Go

Yoga Pratama, Perjuangkan Kesejahteraan Nelayan Lewat Fish Go!gambar nelayan yang mau pergi melaut (instagram.com/mertayogapr)

Dimulai dari tahun 2017, kini Fish Go sudah memiliki sekitar 3.000 pengguna, dengan 350 pengguna aktif setiap harinya. Namun kesuksesan Fish Go saat ini tentu gak terjadi dalam waktu singkat. Di awal berdirinya, Yoga dan rekan-rekannya harus mengalami beberapa tantangan, termasuk dari para nelayan itu sendiri. 

"Di awal-awal, tuh, nolak, prosesnya lama banget sampai akhirnya mereka mau daftar dengan sendirinya, mau setor KTP dengan sendirinya untuk daftar akun. Awal-awal tuh nolak, bahkan saya yang bukan perokok pun harus pura-pura jadi perokok hanya supaya bisa ngobrol dengan mereka," ungkap pria yang sedang mengenyam pendidikan di Institut Teknologi Bandung ini.

Gak hanya turun langsung ke lapangan, Yoga juga memberikan uang bensin sebagai jaminan kepada nelayan agar mau mencoba Fish Go.

6. Berharap Fish Go bisa membantu lebih banyak nelayan di Indonesia

Yoga Pratama, Perjuangkan Kesejahteraan Nelayan Lewat Fish Go!gambar Yoga dan rekan-rekannya di Fish Go (instagram.com/mertayogapr)

Mengingat pengguna utamanya adalah nelayan, alur Fish Go dibuat sesederhana mungkin. Setelah daftar dan mengisi data seperti ukuran kapal dan ukuran alat tangkap, nelayan yang akan pergi melaut tinggal membuka aplikasi, memilih jenis ikan yang mau ditangkap, dan dari titik mana mereka akan pergi melaut. Nantinya Fish Go akan menunjukkan lokasi ikan tersebut, jaraknya, serta pukul berapa ikan-ikan akan berada di sana. Gampang banget, kan?

Dengan alur semudah ini dan manfaat yang dihasilkan, gak heran kalau Fish Go sangat membantu kehidupan para nelayan di Bali. Ke depannya, Yoga berharap Fish Go bukan hanya bisa digunakan oleh nelayan Bali, tapi juga nelayan di seluruh Indonesia. Tujuannya tentu aja supaya sumber daya laut yang dimiliki Indonesia bisa dirasakan sendiri oleh nelayan lokal, dan bukannya dimanfaatkan oleh pihak lain.

Perjalanan Yoga dan Fish Go memang gak mudah, dari awal sampai berada di titik ini. Tantangannya akan lebih berat lagi jika ingin menjangkau perairan Indonesia. Namun sesuatu yang gak mudah, bukan berarti mustahil untuk dicapai, kan?

Baca Juga: Eklin Amtor de Fretes, Pendongeng Perdamaian Pasca-Konflik 1999

Siti Marliah Photo Verified Writer Siti Marliah

Find me on 📷 : instagram.com/sayalia

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya