Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Liu, Penari Cilik Indonesia yang Menari hingga Panggung Dunia

Your paragraph text - 2025-08-25T134622.172.png
Wilujeng Arimbi Yuwono atau akrab disapa Liu, anak beprestasi yang bawa pulang dua medali dari ajang The World Ballet Trial (TWBT) 2025 (dok. Pribadi Liu)
Intinya sih...
  • Liu, penari cilik Indonesia sukses menorehkan prestasi di panggung internasional
  • Mimpi yang menjadi nyata di Tokyo setelah disiplin dan latihan tanpa henti
  • Dukungan keluarga dan sekolah menjadi pondasi kesuksesan Liu di panggung dunia
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di usia 11 tahun, Wilujeng Arimbi Yuwono atau akrab disapa Liu, telah menorehkan prestasi yang membanggakan Indonesia. Dari sebuah ruang latihan sederhana di Bekasi, ia melangkah hingga ke panggung internasional di Jepang, membawa pulang dua medali dari ajang The World Ballet Trial (TWBT) 2025. Sebuah perjalanan yang menunjukkan, bahwa mimpi besar bisa tumbuh dari langkah-langkah kecil penuh disiplin.

Kompetisi itu bukan sekadar panggung tari, melainkan arena di mana tekad, latihan, dan dukungan orang terdekat diuji. Bagi Liu, kemenangan ini adalah buah dari kerja keras bertahun-tahun, serta bukti bahwa anak-anak Indonesia mampu bersaing dengan penari dari berbagai belahan dunia.

1. Mimpi yang menjadi nyata di Tokyo

WhatsApp Image 2025-08-24 at 19.23.01_98e19948.jpg
Wilujeng Arimbi Yuwono atau akrab disapa Liu, anak beprestasi yang bawa pulang dua medali dari ajang The World Ballet Trial (TWBT) 2025 (dok. Pribadi Liu)

Liu memulai perjalanannya dengan lolos dari babak penyisihan TWBT Indonesia, sebelum akhirnya terbang ke Tokyo untuk menghadapi para pesaing dari lebih dari 50 negara. Di panggung Kogane Hall Jepang, Liu tampil dengan penuh percaya diri meski sempat diliputi rasa gugup.

“Waktu nama aku dipanggil di atas panggung, rasanya kayak mimpi jadi nyata. Aku juga ngerasa ini bukan cuma kemenangan aku sendiri, tapi juga buat pelatih dan keluarga yang selalu dukung aku,” kata Liu dengan mata berbinar.

Baginya, setiap gerakan bukan sekadar teknik, melainkan ungkapan hati yang akhirnya terbayar dengan medali bergengsi.

2. Disiplin dan latihan tanpa henti

WhatsApp Image 2025-08-24 at 19.23.00_4bfd955e.jpg
Wilujeng Arimbi Yuwono atau akrab disapa Liu, anak beprestasi yang bawa pulang dua medali dari ajang The World Ballet Trial (TWBT) 2025 (dok. Pribadi Liu)

Kesuksesan Liu bukanlah kebetulan. Sebelum terbang ke Jepang, ia menjalani program intensif bersama guru dan pelatihnya di On Point Ballet School. Latihan classical ballet dan contemporary menjadi rutinitas harian yang menuntut kedisiplinan tinggi.

Miss Ester, salah satu pembina sekolah tersebut, menegaskan, “Kompetisi di Jepang ini berlangsung disiplin dan elegan. Dari Bekasi bisa sampai Tokyo, semoga jadi inspirasi bagi penari muda lainnya di Indonesia.” Latihan ketat bukan hanya mengasah teknik, tetapi juga melatih mental Liu untuk tampil percaya diri di hadapan juri internasional.

3. Dukungan keluarga dan sekolah yang menguatkan

WhatsApp Image 2025-08-24 at 19.23.01_b60917f0.jpg
Wilujeng Arimbi Yuwono atau akrab disapa Liu, anak beprestasi yang bawa pulang dua medali dari ajang The World Ballet Trial (TWBT) 2025 (dok. Pribadi Liu)

Di balik langkah Liu di atas panggung, ada dukungan besar dari keluarga, guru, dan rekan sekelasnya. Mereka menjadi pondasi yang membuat Liu tetap tegar, meski rasa lelah dan keraguan sering menghampiri.

“Visi kami sederhana: melahirkan penari yang unggul dan berkarakter. Kami percaya, dengan semangat dan kerja keras, anak-anak Indonesia bisa bersinar di panggung internasional,” tambah Ester.

Semangat ini menjadi cermin betapa pendidikan seni di Indonesia terus berupaya menumbuhkan generasi yang tak hanya berprestasi, tapi juga berkarakter kuat. Kisah Liu pun adalah bukti bahwa bakat, disiplin, dan dukungan bisa melahirkan prestasi luar biasa.

Dari Bekasi menuju Tokyo, ia membuktikan bahwa mimpi anak Indonesia tidak mengenal batas. Di usia belia, Liu telah menjadi inspirasi bahwa dengan kerja keras, sebuah mimpi tak hanya bisa diwujudkan, tapi juga bisa menginspirasi banyak hati untuk ikut bermimpi lebih tinggi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us