5 Akibat Anak Manja Masuk Dunia Kerja, Suka Mengadu ke Orang Dalam!

- Respons berlebihan terhadap teguran
- Ketergantungan pada bantuan orang lain
- Tuntutan fasilitas yang berlebihan
Anak manja tidak selalu berarti dari segi usia memang masih anak-anak. Orang dewasa dengan karakter manja juga bakal menyerupai anak-anak. Bahkan ia bisa lebih parah dibandingkan anak yang mau latihan lebih mandiri serta beradaptasi di segala situasi.
Sifat manja seseorang tak hanya menjadi masalah bagi keluarga, pasangan, atau sahabatnya. Kamu yang sebatas teman kerja atau atasannya di kantor juga bisa kena imbasnya. Keberadaannya di dunia kerja tidak membantu sebanyak yang diharapkan kantor.
Malah dia menjadi beban untuk semua orang. Kamu dan teman-teman akan kena getahnya. Jangan bersikap kejam padanya. Akan tetapi, hindari pula sikapmu tanpa sadar membuatnya tambah manja. Kejadian seperti di bawah ini pasti sering terulang.
1. Menangis atau marah ketika ia ditegur

Gak ada situasi kerja yang tidak diwarnai dengan teguran. Baik suatu kesalahan disengaja atau tak, siapa pun pasti pernah ditegur. Bahkan dalam interaksi antarmanusia dalam konteks apa saja, teguran bukan hal yang aneh.
Namun, orang yang manja merespons teguran selembut atau sepenting apa pun secara berlebihan. Contohnya, dia ditegur karena lebih dari sekali datang terlambat. Bukannya ia minta maaf serta meningkatkan kedisiplinan, justru mengambek.
Dia ditegur lantaran laporan kerjanya terlihat asal-asalan juga gak fokus melakukan perbaikan. Ia justru mendramatisasi seakan-akan orang yang menegur sudah bersikap tidak adil padanya. Alasannya, hari itu cuma yang dia yang ditegur. Padahal, karyawan lain juga mengalaminya di waktu yang berbeda-beda.
2. Dia dikasih tugas ringan pun minta bantuan teman

Sebenarnya seringnya ia meminta bantuan orang bukan karena benar-benar tidak mampu melakukan sesuatu sendiri. Ini lebih disebabkan dirinya terbiasa suka mengandalkan orang lain. Pokoknya selama masih ada orang lain, dia bakal meminta pertolongannya.
Bahkan ia setengah memaksa orang tersebut dengan berbagai cara yang bikin risi. Seperti dia merengek di dekatmu sampai kalian menjadi pusat perhatian. Kamu terpaksa memenuhi permintaannya hanya agar ia berhenti begitu.
Lain kali dirimu tak perlu melakukannya. Katakan dengan tegas apa-apa yang sudah menjadi tanggung jawabnya. Padukan ketegasanmu dengan dorongan supaya dia lebih percaya diri dengan kemampuannya.
Kalau dirimu di posisi atasan bahkan bisa bikin kebijakan pemberian sanksi untuk karyawan yang tidak 100 persen mengerjakan tugasnya sendiri. Padahal, itu juga bukan tugas tim. Anak manja kadang perlu agak ditekan demi kemandiriannya tumbuh.
3. Kebanyakan tuntutan terkait fasilitas

Fasilitas barangkali memang sudah menjadi hak karyawan. Namun, pemberiannya tentu disesuaikan dengan posisi masing-masing di kantor. Akan tetapi, anak manja seolah-olah tidak bisa memahami dan menerima ketentuan ini.
Keinginannya akan berbagai fasilitas malah menunjukkan dia gak tahu diri. Ia bekerja belum lama dan tak punya prestasi pun tetap mengotot minta fasilitas ini itu. Misalnya, kendaraan, laptop, dan kamar hotel yang lebih mewah ketika perjalanan dinas.
Perilakunya khas anak kecil yang terbiasa apa-apa dituruti oleh kedua orangtuanya. Menurutnya, perusahaan juga harus memberikan apa yang diinginkannya. Karyawan semanja ini mesti diberi tahu bahwa tak ada anak emas di dunia kerja yang keras. Terdapat aturan mengenai siapa pantas mendapatkan fasilitas apa.
4. Menyusahkan kawan ketika perjalanan dinas

Bisa dimaklumi apabila banyak orang di kantor paling malas bila harus bertugas ke luar kota bersama si anak manja. Rasanya mereka seperti dijadikan pelayan atau babysitter-nya. Keluhannya gak habis-habis sepanjang jalan.
Perjalanan lancar saja, dia pasti mengeluh capek. Padahal, fisiknya sehat. Nanti soal makanan pun ribetnya bukan main. Ia tidak bisa memuaskan diri dengan menyantap menu yang ada di hotel, kereta, atau pesawat. Padahal, semuanya enak dan bersih.
Kerewelannya bertambah parah jika dia kurang enak badan selama perjalanan dinas. Sekalipun ia hanya terserang flu ringan, kamu atau teman lainnya seakan-akan mesti merawat pasien dengan penyakit berat. Kalian harus latihan bersikap cuek setiap sifat manjanya muncul di waktu yang gak tepat.
5. Sedikit-sedikit mengadu ke orang dalam

Situasi menjadi tambah menyebalkan dan menyulitkan kalian kalau anak manja di kantor punya koneksi orang dalam. Contohnya, orangtua, paman, atau tantenya adalah atasan kalian. Sulit buat kalian hendak bersikap lebih tegas padanya.
Pasalnya, anak manja pasti mengadukan setiap tindakan kalian yang membuatnya tidak nyaman atau sekadar gak senang. Termasuk ketika kamu memberikan pekerjaan yang memang telah menjadi tanggung jawabnya. Salah-salah dirimu malah dilaporkan ke atasan seakan-akan sudah memperbudaknya.
Masih mending apabila atasan tetap dapat bersikap objektif dan tak serta-merta memercayai aduannya. Namun, kalau atasan malah selalu melindunginya, kamu dalam masalah besar. Adanya bukti dan saksi yang mendukungmu belum tentu mengubah pandangan atasan tentang siapa yang benar atau salah.
Sebagai teman, kamu bisa pelan-pelan menasihatinya agar berubah. Kasih contoh perilaku dewasa dan mandiri setidaknya selama ia bekerja. Kalau ucapanmu diabaikan, dirimu juga mesti belajar mengabaikannya. Kamu tidak usah menuruti keinginannya yang gak pas serta merepotkanmu.