#MahakaryaAyahIbu. Filosofi Hidup Warisan Orang Tua: Bekerja, Berdoa, Hidup Sederhana, dan Bersikap Ramah

Aku dan kakakku dari kecil sudah dibiasakan dengan filosofi bekerja dahulu baru bersenang-senang.  Filosofi ini diterapkan di rumah dimana kita dibiasakan untuk berpatisipasi di pekerjaan rumah tangga seperti membersihkan kamar tidur masing-masing, mencuci piring yang habis kita gunakan, dan menyelesaikan aktivitas belajar sampai tuntas sebelum kita berdua bermain dan menonton TV. 

Aku dan kakak sempat protes karena hal ini, tetapi setelah kita dewasa, kita paham bahwa filosofi yang diajarkan oleh kedua orang tua kita adalah sesuatu yang positif. Aku pun sekarang menerapkan filosofi ini ke murid-muridku, bahwa mereka harus berusaha bila ingin mendapatkan hasil yang ingin mereka capai (e.g., piala, hadiah, dll).

Aku dan kakakku masih menerapkan filosofi ini di dalam karir kita masing-masing. Filosofi hidup ini secara tidak langsung juga membuat aku lebih bijaksana dalam menggunakan uang dan juga lebih menghargai waktu luang di tengah kesibukan bekerja.

Selain bekerja keras, Papa dan Mama juga selalu mengingatkan aku dan kakak akan pentingnya berdoa. Aku masih ingat Mama selalu bilang berkali-kali bahwa bekerja tidak akan mencapai hasil bagus bila tidak disertai dengan berdoa dan niat yang baik.

Sewaktu aku mengalami kesulitan di pekerjaan, orang tuaku selalu mengingatkanku aku untuk tetap berdoa. Mereka selalu bilang bahwa aku sedang dalam masa “percobaan” jadi aku harus tetap bersabar, berdoa, dan tetap melaksanakan aktivitas. Mereka juga selalu mengingatkan aku untuk berdoa dan mengucapkan syukur bila urusan pekerjaan dan sekolah berjalan dengan baik.
 
 

Papa dan Mama selalu bilang bahwa aku dan kakakku cukup beruntung karena kita berdua selalu kecukupan dari segi material dan emotional, oleh karena itu mereka berdua selalu mengingatkan kita untuk hidup sederhana dan tidak sombong. Kedua orang tuaku juga bilang, semakin kita sukses, kita harus semakin rendah diri bukannya sombong. Mereka juga mengajarkan aku dan kakak untuk tidak lupa berbagi kepada sesama yang membutuhkan lewat kegiatan amal.

Kedua orang tuaku sering bilang, "Yang baik, yang sopan"  terutama bila aku hendak mengunjungi rumah seseorang atau pun ketika aku hendak memulai satu aktivitas seperti pekerjaan baru, bertemu rekan kerja, atau pun dulu sewaktu aku sedang magang.

Orangtuaku juga selalu berpesan supaya aku tetap ramah dan hormat meski pun aku berbeda pendapat dengan seseorang. Orangtuaku berpesan bahwa orang lain bisa berubah sikap atau pikiran bila melihat sikap kita yang sopan dan ramah. Jadi, sikap ramah itu sangat penting, karena dari sikap kita yang ramah, hubungan solidaritas yang positif antar sesama bisa terjalin. 

"Be strong when you are weak, brave when you are scared, and humble when you are victorious." -Michelle Moschetti

Diperpanjang s/d 31 Januari 2017! Menangkan hadiah utama PAKET WISATA ke Singapore, Perhiasan emas dari Frank & Co. serta Ide cerita terbaik akan dijadikan naskah video iklan Semen Gresik! Info lengkapnya silakan cek di sini.