Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi muslim saling bermaafan (pexels.com/Alena Darmel)

Seorang muslim tentunya sudah gak asing lagi dengan istilah halal bihalal. Tradisi tahunan tiap Idul Fitri ini kerap dijadikan sebagai momentum untuk saling maaf memaafkan antar sanak saudara, tetangga, serta kerabat. Biasanya, saat halal bihalal setiap muslim akan berkumpul di suatu tempat untuk bersilaturahmi.

Lantas, apa makna dari halal bihalal dan bagaimana hukumnya dalam Islam? Yuk, simak informasinya di bawah lengkap dengan tujuannya!

1. Makna halal bihalal

ilustrasi muslim laksanakan salat ied (pexels.com/Chattrapal (Shitij) Singh)

Dikutip NU Online, istilah halal bihalal berasal dari bahasa Arab yang punya tiga makna, yaitu halal al-habi (benang kusut terurai kembali), halla al-maa (air keruh diendapkan), dan halla as-syai (halal sesuatu). Dalam arti lain, istilah ini bermakna sebagai semua kesalahan melebur, hilang, dan kembali sedia kala.

Sedangkan, menurut KBBI halalbihalal artinya maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan, yang biasanya diadakan di sebuah tempat oleh sekelompok orang. Ini merupakan salah satu tradisi Lebaran khas Indonesia.

Halal bihalal menjadi salah satu kegiatan untuk saling maaf-memaafkan atas kesalahan dan kekhilafan di masa lalu setelah Lebaran. Dengan adanya aktivitas ini, diharapkan silaturahmi bisa terjaga dan bisa mengubah hubungan sesama manusia jadi lebih baik. Dari benci menjadi senang, sombong menjadi rendah hati, dan dosa menjadi terbebas dari dosa.

2. Halal bihalal menurut tinjauan hukum fikih

ilustrasi keluarga muslim (unsplash.com/Aurélien Lemasson-Théobald)

Selanjutnya, istilah halal bihalal juga terkandung dalam hukum fikih. Menurut fikih Islam, kata halal merupakan sesuatu perbuatan yang diperbolehkan dan memiliki lawan kata haram. Haram adalah segala sesuatu yang harus ditinggalkan yang jika dilakukan akan melahirkan dosa serta siksaan.

Sehingga, bisa disimpulkan bahwa secara hukum makna halal bihalal adalah perbuatan yang mengubah kondisi haram atau berdosa menjadi halal. Kondisi ini bisa berubah setelah satu sama lain saling bermaaf-maafan atas semua kesalahan yang pernah dilakukan.

3. Tujuan halal bihalal

ilustrasi sekumpulan teman sedang berjalan (pexels.com/MART PRODUCTION)

Selain digunakan sebagai momentum saling bermaafan, halal bihalal juga punya tujuan lain. Salah satunya untuk mempererat silaturahmi antar setiap orang entah itu keluarga, tetangga, kerabat, guru dengan siswa, dan sebagainya. Hal tersebut sejalan dengan anjuran  Nabi Muhammad SAW yang tertuang dalam hadis berikut:

"Barangsiapa ingin lapangkan pintu rizqi untuknya dan dipanjangkan umurnya hendaknya ia menyambung tali silaturahmi." (HR Bukhari).

"Tidaklah dua orang muslim saling bertemu kemudian berjabat tangan, kecuali akan diampuni (dosa-dosa) mereka berdua sebelum mereka berpisah." (HR Abu Dawud dan At Tirmidzi).

Itu dia penjelasan mengenai tradisi halal bihalal yang kerap dilakukan masyarakat Indonesia setelah Lebaran. Semoga bisa menjawab pertanyaanmu, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorKoi