Sukarno dan Mohammad Hatta saat pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, disaksikan oleh tokoh-tokoh nasionalis lain dari berbagai daerah, bertempat di kediaman pribadi Soekarno yang terletak di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta Pusat (kini Tugu Proklamasi). (Repro. "Bung Karno Penjambung Lidah Rakjat Indonesia" (Jakarta: Gunung Agung, 1966))
Tanpa kehadiran Wikana dan kawan-kawan aktivis pemuda lintas golongan, mungkin proklamasi kemerdekaan tidak pernah terwujud. Peristiwa Rengasdengklok memberi makna bahwa proklamasi kemerdekaan memang sudah seyogyanya dilakukan oleh Bangsa Indonesia.
Atas pertimbangan dan kebijaksanaan golongan tua, lahirlah proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Dahulu, pemuda dan para pemimpin mempertaruhkan hidup dan mati untuk kemerdekaan. Maka, sudah selayaknya kita sebagai pemuda selalu menanamkan jiwa nasionalisme dan bersemangat menjadikan Indonesia sebagai negara maju.
Memperingati HUT ke-75 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, IDN Times meluncurkan kampanye #MenjagaIndonesia. Kampanye ini didasarkan atas pengalamanan unik dan bersejarah bahwa sebagai bangsa, kita merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI dalam situasi pandemik COVID-19, di mana kita bersama-sama harus membentengi diri dari serangan virus berbahaya. Di saat yang sama, banyak hal yang perlu kita jaga sebagai warga bangsa, agar tujuan proklamasi kemerdekaan RI, bisa dicapai.