Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Manfaat Belanja di Pedagang Kecil, Jangan Cuma Dilewati

ilustrasi jajan (pexels.com/Ketut Subiyanto)
Intinya sih...
  • Belanja di pedagang kecil dekat rumah memudahkan dan mengurangi biaya transportasi
  • Harga barang di pedagang kecil biasanya lebih murah daripada di pusat perbelanjaan modern
  • Pedagang kecil menjual makanan dan barang langka serta butuh dukungan agar tetap bertahan

Biasanya kamu berbelanja di mana baik untuk makanan maupun kebutuhan lainnya? Belanja di mana saja memang boleh. Dirimu lebih suka berbelanja di mal juga amat dimaklumi. Mungkin lokasinya dekat dengan kantor atau apartemenmu.

Di pusat perbelanjaan modern kamu juga bisa sekalian menikmati kopi, ke salon, dan sebagainya. Belanja online pun gak salah mengingat kepraktisannya dan banyaknya promo yang ditawarkan. Akan tetapi, jangan melewatkan pedagang kecil baik yang berkeliling maupun menggelar lapak seadanya.

Belilah beberapa dagangan mereka meski tidak setiap hari. Belanjamu yang tak banyak boleh jadi telah amat berarti bagi mereka. Jangan underestimate duluan pada pedagang kecil. Ada banyak manfaat belanja di pedagang kecil bagi kamu sebagai konsumen.

1. Dekat, ada di sekitarmu

ilustrasi pedagang sate (pexels.com/webber Amir)

Kamu tinggal di kawasan perkotaan sekalipun pasti ada pedagang kecil yang menawarkan dagangannya. Seperti pedagang kopi keliling, mainan anak, koran, dan aneka jajanan. Di kanan dan kiri rumah atau kos-kosanmu juga tak lepas dari kegiatan jual beli kecil-kecilan.

Terdapat warung nasi rames, kelontong, es teh cup, dan sebagainya. Dilihat dari jaraknya saja, mereka sudah sangat pantas menjadi pilihan utama sebelum kamu berbelanja di tempat yang lebih jauh. Dirimu tinggal jalan kaki sebentar telah sampai.

Kamu gak perlu mengeluarkan kendaraan atau membayar layanan pesan antar. Bila penjualnya masih tetangga, malah dirimu tinggal chat atau telepon buat memesan. Pesanan diantar gratis ke rumah. Sekalian buat menjalin tali silaturahmi.

2. Biasanya harga lebih murah

ilustrasi pedagang pisang (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)

Memang harga yang murah kadang memengaruhi kualitas barang. Misalnya, pisang yang dijual oleh pedagang kecil mungkin tidak sebesar dan secantik pisang di pusat perbelanjaan modern. Akan tetapi, harganya jauh lebih murah.

Dari rasa juga gak terlalu berbeda apalagi setelah diolah. Pun sama-sama memiliki kandungan berbagai vitamin. Walaupun kamu mampu membeli produk yang mahal, bila masih bisa ada selisih tentu lumayan.

Soal kesegaran juga tak kalah, kok. Malah terkadang pedagang kecil mengambil barang langsung dari petani, peternak, atau produsen. Bahkan boleh jadi hasil dari kebunnya sendiri. Tidak ada rantai distribusi yang terlalu panjang.

3. Menemukan jajanan atau barang yang sudah langka

ilustrasi pedagang (pexels.com/HONG SON)

Memang tak sedikit jajanan pasar yang sudah masuk toko roti modern. Akan tetapi, banyak juga makanan tradisional yang cuma bisa ditemui di pedagang-pedagang kecil. Kalau kamu kangen rasa aneka makanan jadul, cobalah berburu di pedagang kecil.

Begitu pula bila kamu suka barang-barang unik atau butuh onderdil lawas. Contohnya, radio lama. Pedagang kecil mungkin masih menjualnya. Tidak terkecuali berbagai mainan anak yang alih-alih terbuat dari plastik, melainkan kayu. Seperti truk dan mobil mainan.

4. Merawat optimisme pedagang di tengah kerasnya persaingan

ilustrasi jual beli (pexels.com/Zorica)

Tidak mudah untuk pedagang kecil bertahan di tengah kerasnya persaingan. Modal mereka gak besar. Pengembangan usaha menjadi lebih sulit. Skill juga terbatas. Apalagi kalau usaha dijalankan oleh lansia.

Mereka tak tahu cara memperluas pasar dengan berjualan online. Jika keterbatasan mereka menjadi alasan orang-orang enggan membeli dagangannya, mereka makin tersingkir. Padahal, hasil berjualan yang tidak seberapa menjadi sandaran hidup sekeluarga.

Di tengah kemajuan zaman dan pedagang dengan modal yang jauh lebih besar, semangat pedagang kecil perlu dijaga bersama-sama. Mereka harus percaya bahwa selama masih berusaha akan terus ada rezeki. Ambil peranmu untuk menjadi salah satu perantara rezeki itu.

5. Bisa sekalian menjadi sasaran dermamu

ilustrasi pedagang (pexels.com/Quý Nguyễn)

Terutama jika kamu melihat pedagang kecil yang sudah kepayahan. Mereka mungkin lansia atau memiliki keterbatasan lain. Dengan semangatnya untuk tetap mencari nafkah, mereka barangkali juga tak mau begitu saja menerima pemberian uang dari orang lain.

Mereka lebih suka dagangannya dibeli dalam jumlah banyak. Kamu bisa memborong dan membagikan sebagiannya untuk orang-orang. Jika dirimu telah menjadi pelanggan, mungkin pedagang tersebut baru mau menerima pemberianmu di luar kewajibanmu membayar belanjaan.

Kamu dapat memberinya paket sembako di hari-hari tertentu. Atau, memberikan sejumlah uang untuk membantu biaya pendidikan anak-anaknya. Berdonasi tak selalu harus melalui yayasan. Kalau ada orang di sekitarmu yang juga membutuhkan, mereka lebih utama walau tidak meminta-minta.

Ada beragam manfaat belanja di pedagang kecil yang sering kali tidak disadari. Jika kamu belum terbiasa berbelanja di pedagang kecil, mulailah dari pedagang keliling yang lewat di depan rumah. Jangan cuek saja saban dirimu mendengar suaranya meneriakkan dagangan atau membunyikan suara khas. Lama-lama kamu bakal menyadari bahwa berbelanja di pedagang kecil tak kalah seru dari toko atau mal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us