5 Akibat Impulsif Belanja Perabot Setelah Punya Rumah, Jadi Sempit

Perlu konsep dan anggaran, jangan kalap belanja perabotan

Mampu membeli rumah memang termasuk dalam pencapaian hidup yang pasti bikin kamu bahagia, bangga, sekaligus lega. Sejak sekarang dirimu dan keluarga tak perlu lagi berpindah-pindah kontrakan atau kos-kosan.

Kamu dapat hidup dengan tenang menetap di satu tempat. Kamu juga bisa menciptakan suasana di dalam rumah yang sesuai dengan keinginan. Berbeda dengan tinggal di rumah orang yang segala sesuatunya dibatasi. Untuk memenuhi berbagai kebutuhan di dalam rumah, aneka perabot pun perlu dibeli. Mulai dari tempat tidur, meja, kursi, perlengkapan memasak, lemari, dan sebagainya.

Belanja perabot menjadi tugasmu berikutnya setelah transaksi rumah beres. Ada perabot yang perlu dibeli segera dan bisa nanti-nanti saja. Namun, godaan buat membeli perabot secara impulsif sering kali sulit dilawan. Padahal, bila dirimu tidak berpikir panjang dalam belanja perlengkapan rumah, lima akibat ini bakal dialami.

1. Rumah yang semula lapang seketika terasa sempit

5 Akibat Impulsif Belanja Perabot Setelah Punya Rumah, Jadi Sempitilustrasi mengangkat meja (pexels.com/Blue Bird)

Makin ke sini ukuran rumah cenderung makin kecil. Tentu ada pilihan rumah dengan luas tanah dan bangunan yang lebih besar. Namun, harganya juga lebih mahal. Tidak banyak orang yang mampu membeli rumah lebih besar daripada rumah orangtua apalagi kakek dan nenek. 

Kalau kamu juga mengalaminya, hati-hati dalam memperkirakan luas ruangan sebelum dan setelah diisi beragam perabot. Secara ukuran, luasnya memang tidak berubah. Akan tetapi, ruang gerakmu menjadi lebih terbatas setelah berbagai perabot dimasukkan.

Ketika membelinya, dirimu lebih pada mengikuti standar perabot yang ada di rumah orangtua. Misalnya, di rumah orangtua ada satu set sofa besar berikut mejanya dan ruang gerak masih cukup. Namun, ruangan di rumahmu yang lebih sempit mestinya diisi dengan model kursi dan meja yang lebih kecil. 

2. Menyesal ada produk serupa yang dijual lebih murah

5 Akibat Impulsif Belanja Perabot Setelah Punya Rumah, Jadi Sempitilustrasi mencoba kursi (pexels.com/Antoni Shkraba)

Sikap impulsif bikin kamu asal membayar perabot apa pun yang tampak menarik untuk mengisi rumahmu. Sekali lihat, dirimu yang penuh antusiasme tanpa ragu segera membelinya. Seakan-akan kamu terlalu takut sedikit saja terlambat, orang lain akan mengambilnya dan gak ada stok lagi.

Akibatnya, dirimu tidak melakukan survei harga terlebih dahulu. Ketika akhirnya kamu tahu ada toko lain yang menjual perabot serupa dengan harga lebih rendah, kamu pun menyesal. Selisih harga perabot yang sama antartoko tak mungkin hanya seribu atau dua ribu rupiah. 

Selisihnya dapat mencapai ratusan ribu apalagi saat toko lain memberikan diskon. Atau, lokasi toko lebih dekat dengan alamat rumahmu sehingga biaya pengirimannya lebih terjangkau. Contohnya, ketika kamu membeli perabot berukuran besar seperti lemari, meja, kursi, serta tempat tidur. Jika dirimu gak impulsif, kamu akan sempat menghitung harga asli ditambah biaya pengiriman serta dikurangi diskon. Lalu membandingkannya dengan toko-toko lainnya.

Baca Juga: 5 Pertimbangan Sebelum Membeli Rumah Pertama Kali, Jangan Asal-asalan!

3. Tabungan yang menipis bikin cemas

5 Akibat Impulsif Belanja Perabot Setelah Punya Rumah, Jadi Sempitilustrasi menata piring (pexels.com/Blue Bird)

Semua belanja tanpa pikir panjang rawan meludeskan isi tabungan. Apalagi ketika kamu mengisi rumah dengan berbagai perabot. Harganya yang lebih mahal daripada kebanyakan barang yang biasa dirimu beli, bisa meludeskan tabungan dalam sekejap.

Ketika kamu lagi senang-senangnya punya rumah baru, belanja perabot memang dapat membuatmu lupa akan kemampuan finansial yang sesungguhnya. Terlebih tanpa dirimu membuat anggaran khusus perabot dan asal memakai uang yang ada di satu rekening. Kamu baru akan sadar, bahwa saldomu sudah tipis setelah bermacam-macam perabot dikirim ke rumah.

Meski mengisi rumah penting, pemenuhan kebutuhan sehari-hari juga tak bisa ditunda barang sekejap. Jangan sampai urusan perut menjadi telantar atau uang bakal cicilan bulan depan pun dipakai untuk membeli perabot. Walau keinginanmu bermacam-macam, membeli perabot secara bertahap lebih baik supaya saldo tabunganmu selalu aman.

4. Ukuran perabot terlalu besar atau kecil

5 Akibat Impulsif Belanja Perabot Setelah Punya Rumah, Jadi Sempitilustrasi di toko mebel (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Bahkan bila dari segi harga tak jadi masalah buatmu, membeli perabot gak bisa sembarangan. Ukurannya mesti disesuaikan dengan kebutuhan anggota keluarga sekaligus mempertimbangkan ketersediaan ruang.

Meja dan kursi belajar anak, misalnya, tidak bisa disamakan dengan meja dan kursi kerja untuk orang dewasa. Tinggi meja serta kursi harus dicocokkan dengan tinggi anak agar ia tidak kesulitan ketika menulis. Sementara itu, perabot yang terlalu besar dibandingkan ruangan juga membuat rumahmu terasa sesak. Bahkan memasukkannya saja sulit bila perabot tersebut tidak dapat dirakit di tempat. 

Untuk perabot yang gak bisa dirakit di tempat, dirimu harus mengukur tinggi serta lebar pintu depan sampai pintu kamar yang akan menjadi tempat meletakkannya. Jika kamu ingin lebih simpel, perabot berukuran sedang hingga kecil lebih mudah ditempatkan di rumah yang mungil. Namun untuk rumah yang besar, perabot yang terlalu kecil membuatnya terlihat begitu kosong.

5. Kurang fungsional, hanya tergoda keindahannya

5 Akibat Impulsif Belanja Perabot Setelah Punya Rumah, Jadi Sempitilustrasi melihat cangkir (pexels.com/Sam Lion)

Semua benda yang indah memang menarik untuk dimiliki. Apalagi ketika kamu baru punya rumah. Pikirmu, perabot yang menonjolkan sisi estetis akan membuat hunianmu lebih menarik walaupun luasnya gak seberapa.

Dari segi keindahan, itu memang benar. Namun, fungsinya yang kurang dibandingkan perabot sejenis bikin kamu memboroskan uang serta ruangan. Nantinya, dirimu masih harus membeli perabot yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan. Di awal pindahan, sebaiknya kamu mengesampingkan dulu perihal keindahan barang-barang.

Fokuslah pada fungsinya agar anggaranmu tidak membengkak serta penataan ruangannya pas. Kalau setelah itu masih ada sisa bujet dan ruangan memungkinkan untuk diperindah dengan satu atau dua perabot lagi, tidak apa-apa membelinya. Kamu sudah punya gambaran yang jelas tentang batas maksimal harga serta penempatannya.

Rumah yang baru ditempati memang perlu segera diisi dengan perabot. Namun, gak harus semuanya lengkap dalam sekejap. Utamakan perabot yang paling dasar seperti peralatan memasak dan makan secukupnya, tempat tidur, serta lemari pakaian. Sesuaikan dengan dana yang ada dan jangan lupa survei harga di sejumlah toko.

Baca Juga: 5 Kesalahan yang Sering Dilakukan saat Memilih dan Membeli Furnitur

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya