5 Alasan Bawa Bekal Gak Menjamin Hemat, Cek Pengeluaran Lain!

Rawan boros jika tidak cermat

Salah satu cara untuk mengerem pengeluaran yang kerap disarankan adalah membawa bekal. Kamu jadi gak perlu membelinya sehingga uang makan bisa dihemat. Namun, benarkah bawa bekal menjamin dirimu sukses berhemat?

Sayangnya, belum tentu. Meski bawa bekal patut dicoba dan bagus untuk memastikan kebersihan makanan yang disantap, jangan terlalu mengharapkannya bakal bikin kamu lebih cepat kaya. Hitung-hitungan di akhir bulan bisa saja mengejutkanmu karena pengeluaran bukannya berkurang malah bertambah.

Strategi bawa bekal perlu diimbangi dengan sikap-sikap lain agar penghematan berhasil dilakukan. Evaluasi kesalahanmu bulan kemarin yang bikin membawa bekal atau tidak tetap saja boros. Siap-siap mengecilkan keran pengeluaran yang lain, ya.

1. Pengeluaran terbesarmu bukan soal makanan

5 Alasan Bawa Bekal Gak Menjamin Hemat, Cek Pengeluaran Lain!ilustrasi menyantap bekal (pexels.com/Mikhail Nilov)

Kamu tipe orang yang gak ribet soal makanan. Bahkan dirimu kurang suka dengan protein hewani sehingga ongkos makan siangmu relatif murah. Dengan pengeluaran untuk makan siang yang sudah minim, berarti ini bukan masalah yang menyebabkan pengeluaranmu besar.

Pasti ada keran pengeluaran lain yang alirannya deras sekali. Misalnya, biaya transportasi setiap hari. Kalau seperti ini, alih-alih bawa bekal, dirimu perlu membandingkan ongkos perjalanan dengan berbagai alat transportasi.

Cermati biaya bahan bakar bila kamu menggunakan mobil, sepeda motor, ojek online, atau transportasi massal. Dirimu juga dapat melakukan survei biaya indekos terdekat dengan kantor. Tanpa bawa bekal pun, kamu dapat lebih hemat kalau mengatasi masalah tepat di akarnya.

2. Bosan bikin bekal tidak dimakan dan berujung terbuang

5 Alasan Bawa Bekal Gak Menjamin Hemat, Cek Pengeluaran Lain!ilustrasi menyiapkan bekal (pexels.com/Mikhail Nilov)

Sekecil apa pun biaya bawa bekal dibandingkan jajan di luar, makanan yang terbuang adalah pemborosan. Jadi, jangan memaksakan diri bila kamu sedang bosan membawa bekal. Belilah makan siang di luar sesekali daripada makanan yang dibawa dari rumah gak dihabiskan atau dibuang utuh-utuh.

Penghematan bukan hanya tentang uang yang dapat diselamatkan, melainkan tidak menyia-nyiakan apa pun. Buang-buang makanan juga mengurangi rasa syukur. Bawa bekal bagus, tetapi diselingi makan di luar pun tak akan bikin dirimu bangkrut.

Meski secara umum kamu menyukai rasa masakan sendiri atau keluarga, sesekali kamu cuma perlu variasi rasa. Lain orang yang memasak pasti lain pula rasanya sekalipun menunya serupa. Setelah rasa bosanmu terobati, dirimu dapat kembali membawa bekal.

Baca Juga: 5 Pengeluaran Tak Terduga saat Menjadi Orangtua, Awas Dompet Jebol!

3. Hasil penghematan dari bawa bekal dipakai buat hal yang kurang penting

dm-player
5 Alasan Bawa Bekal Gak Menjamin Hemat, Cek Pengeluaran Lain!ilustrasi pria dan bekal (pexels.com/Mikhail Nilov)

Kalaupun bawa bekal berhasil mengurangi pengeluaranmu untuk makan siang, ke mana uang itu selanjutnya? Bagus jika komitmenmu untuk menabungnya kuat. Namun, kacau apabila uang yang berhasil dihemat malah tidak digunakan secara bijaksana.

Uang yang semestinya dikunci justru dipakai buat menambah belanja berbagai keinginan. Di akhir bulan, jumlah pengeluaranmu sebelum dengan sesudah membawa bekal menjadi sama. Kamu bukannya gagal berhemat dengan membawa bekal, melainkan tidak disiplin dalam memakai uang yang berhasil diirit.

PR-mu ialah belajar memilah kebutuhan yang utama dengan tidak. Uang hasil menghemat dari membawa bekal boleh dipakai untuk memenuhi kebutuhan utama yang masih kurang, misalnya menyiapkan uang masuk sekolah anak tahun depan. Akan tetapi, jangan sepeser pun digunakan buat menambahi belanja keinginan yang tak ada habisnya. 

4. Isi kotak bekal sama, bahkan lebih mahal dari makanan kantin

5 Alasan Bawa Bekal Gak Menjamin Hemat, Cek Pengeluaran Lain!ilustrasi menyantap bekal (pexels.com/Karolina Grabowska)

Tujuan utama dari berhemat adalah mengurangi pengeluaran. Ini sulit dilakukan apabila pilihan menu dalam kotak bekalmu malah lebih mahal daripada makanan yang biasa disantap di kantin. Niatmu berhemat bercampur dengan keinginan memuaskan selera karena masakan kantin terlalu sederhana bagimu.

Atau, bekalmu tidak dimasak sendiri melainkan juga dibeli. Bedanya dengan membeli makan siang di kantin, kamu bebas memilih rumah makannya. Walaupun rasanya lebih enak, biaya bekal yang justru lebih tinggi daripada jajan di kantin membuat penghematan gagal.

Sebelum kamu memutuskan bawa bekal demi berhemat, luruskan dulu niatmu. Apakah dirimu ingin menyisihkan uang lebih banyak atau sekadar menghilangkan rasa bosan pada makanan kantin yang kurang menggugah selera? Motivasi yang terakhir cenderung menyulitkanmu buat berhemat, kecuali kebetulan menu kesukaanmu lebih murah daripada menu kantin.

5. Meski sudah bawa bekal, boros di pengeluaran yang lain

5 Alasan Bawa Bekal Gak Menjamin Hemat, Cek Pengeluaran Lain!ilustrasi menyantap bekal (pexels.com/MART PRODUCTION)

Semua jenis pengeluaranmu memiliki keran masing-masing. Ibaratnya, kamu gak bisa menghemat tagihan air bila keran yang ditutup cuma satu, sedangkan keran lain terus dibiarkan terbuka sampai air meluap. Seluruh keran di dalam rumah perlu dimatikan setelah selesai digunakan.

Begitu pula dalam upaya penghematan. Bukan cuma ongkos makan siang yang perlu direm, tetapi juga pengeluaranmu yang lain. Semua kudu dibuat anggarannya sehingga terkendali.

Buat jatah maksimal untuk beli kuota internet, jajan, belanja kebutuhan pokok, membeli keinginan, main, dan sebagainya. Percuma bila kamu cuma berusaha menghemat biaya makan siang dengan membawa bekal sendiri. Pengeluaranmu yang lain masih sangat banyak.

Kamu tetap boleh membawa bekal sebagai bagian dari strategi berhemat. Namun, jangan bergantung hanya pada cara ini buat menyisihkan lebih banyak penghasilan. Sadari letak kebocoran-kebocoran dalam anggaran keuanganmu biar gak salah tutup dan bikin kamu tetap boncos.

Baca Juga: 5 Tips Membuat Bekal Makan Sederhana dengan Rasa Istimewa

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agsa Tian

Berita Terkini Lainnya