6 Alasan Kamu Gak Harus Sibuk Terus, Ada Saatnya buat Santai

#IDNTimesLife Manfaatkan waktu libur untuk mengisi energi

Budaya hustle culture yang melanda sebagian anak muda tidak perlu serta-merta diikuti. Secara umum, sibuk memang lebih baik daripada berpangku tangan saja. Namun, kesibukan yang dimaksud bukanlah sepanjang waktu alias sudah berlebihan.

Kesibukan apa pun perlu dibatasi agar kamu tetap memiliki waktu buat beristirahat. Hindari dirimu justru merasa bersalah saban mengambil jeda buat rehat sejenak. Tanpa sibuk sepanjang waktu pun, kamu masih bisa punya kehidupan yang baik.

Malah kadang sibuk dan kadang tidak adalah situasi yang paling tempat untukmu mengembangkan diri. Mirip seperti tanaman malah bakal mati kalau terus-menerus kehujanan atau kekeringan. Singkirkan keraguanmu buat lebih menikmati saat-saat tanpa kesibukan dengan membaca uraian berikut.

1. Adanya hari libur perlu dimanfaatkan buat mengisi energi

6 Alasan Kamu Gak Harus Sibuk Terus, Ada Saatnya buat Santaiilustrasi yoga di rumah (pexels.com/Karolina Grabowska)

Hari libur bukanlah hari yang sia-sia. Sistem kerja di seluruh dunia memberikan jatah libur untuk pekerja bukan tanpa alasan. Dasarnya adalah siapa pun pasti membutuhkan istirahat dan mengisi ulang energi yang sudah dipakai buat bekerja sepanjang pekan.

Jika kamu tidak memanfaatkan hari libur ini seperti peruntukannya, malah akibatnya gak baik. Tiba saatnya dirimu bekerja kembali seperti biasa, kamu sudah dalam kondisi kelelahan. Tenagamu habis justru di awal atau pertengahan minggu.

Maka sekalipun rasanya kamu belum terlalu lelah pada akhir pekan atau hari libur yang lain, lebih bijaksana buatmu tetap memakainya untuk beristirahat. Hanya lakukan kegiatan-kegiatan ringan yang memasok ulang energi ke dalam diri. Misalnya, berolahraga, menikmati hiburan, atau melakukan hobi. Jangan cuma berpikir tentang produktivitasmu hari ini, melainkan juga bagaimana minggu depan berjalan.

2. Kesibukan ekstra boleh dicari saat kamu punya waktu banyak luang

6 Alasan Kamu Gak Harus Sibuk Terus, Ada Saatnya buat Santaiilustrasi mengepak barang (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Untukmu yang kesibukannya tidak hanya soal pekerjaan barangkali menjadi bertanya-tanya, kapan kamu dapat melakukan berbagai kesibukan lain bila dirimu tidak dianjurkan buat sibuk melulu? Memangnya semua urusan di luar pekerjaan menjadi tak pernah dapat dilaksanakan?

Tentu saja kesibukan-kesibukan tersebut juga penting. Bahkan menunaikannya membantumu dalam menyeimbangkan hidup agar tak melulu berisi pekerjaan guna mencari uang. Seperti dirimu berkegiatan sosial bersama komunitas, beres-beres rumah secara lebih menyeluruh, dan sebagainya.

Kamu cuma perlu mengatur waktunya. Kegiatan-kegiatan itu tidak harus dikerjakan segera selepas kesibukan utamamu selesai. Dirimu dapat menetapkan libur panjang sebagai waktu yang tepat buat mengerjakan kesibukan-kesibukan itu. 

Contohnya, ketika kamu libur lebih dari sehari dalam seminggu. Dirimu telah merasa cukup beristirahat penuh di hari libur pertama. Maka hari libur selanjutnya dapat dipakai buat melakukan kesibukan ekstra. 

3. Sibuk terus membuatmu stres

6 Alasan Kamu Gak Harus Sibuk Terus, Ada Saatnya buat Santaiilustrasi karyawan di kantor (pexels.com/Kampus Production)

Sesuka-sukanya kamu pada sesuatu pasti bisa bosan juga. Kebosanan yang terus dibiarkan dan tidak dicari penyebab apalagi solusinya membuatmu menjadi stres. Oleh sebab itu, gak usah terlalu bangga pada kesibukan walaupun sampai taraf tertentu memang terasa menyenangkan buatmu. 

Bila dirimu merasa keren sekali dengan kesibukan segudang, lama-lama kamu kesulitan untuk membatasi kesibukan. Padahal, rasa nikmat dalam menjalankan berbagai kesibukan sudah berubah menjadi siksaan. Stresmu pun makin meningkat dan kalau parah sekali dapat membuatmu tidak bisa melakukan apa-apa lagi. 

Rasa stres memang gak terlihat dari luar. Namun, begitu kamu merasakannya perlu bergegas mencoba mengatasinya. Atur kembali kesibukanmu sedemikian rupa agar stresmu cuma sebentar. Istirahatlah tepat pada waktunya justru supaya produktivitasmu lebih terjaga.

Baca Juga: 4 Tips Menjaga Kesehatan Mental Buat Kamu yang Super Sibuk, Simak!

4. Diri sendiri dan orang-orang di sekitarmu perlu diperhatikan

6 Alasan Kamu Gak Harus Sibuk Terus, Ada Saatnya buat Santaiilustrasi lembur (pexels.com/cottonbro studio)

Semua bentuk kesibukan menyita perhatianmu. Kamu mencurahkan diri pada berbagai kegiatan sampai-sampai bisa lupa kalau dirimu juga gak dapat diabaikan. Kebutuhan-kebutuhanmu mesti dipenuhi. Salah satunya yang paling kerap dikorbankan gara-gara kesibukan gila-gilaan ialah waktu istirahat.

Belum lagi soal makanan dan minuman yang menjadi sembarangan. Terpenting bagimu hanya perut terisi, entah dengan nutrisi serta jumlahnya. Pola hidup yang berantakan begini meningkatkan kemungkinan tubuhmu terasa jompo sebelum waktunya.

Gak cuma soal kesehatan, penampilan pun bisa menjadi nomor sekian kalau kesibukanmu telah berlebihan. Padahal, menjaga penampilan juga penting karena bikin kamu lebih menarik serta merasa percaya diri. Apabila diri sendiri saja terabaikan, lebih-lebih orang-orang di sekitarmu.

Kamu tak punya waktu yang cukup buat keluarga. Rumah tanggamu seperti berjalan dengan autopilot. Sebagai warga, dirimu juga sangat asing dengan tetangga-tetangga. Semua ini akan mengantarkanmu pada kehidupan yang timpang serta tak membahagiakan.

5. Kesibukan yang berlebihan juga mengganggu kebutuhan spiritualmu

6 Alasan Kamu Gak Harus Sibuk Terus, Ada Saatnya buat Santaiilustrasi lelah bekerja (pexels.com/RDNE Stock project)

Jika sudah sibuk sekali, mau beribadah saja rasanya susah dan malas. Waktunya seakan-akan tidak pernah ada. Begitu satu kesibukan selesai, sudah ada kesibukan lain yang menunggumu. Terus begitu hingga akhirnya kamu lupa atau mengecilkan arti hubunganmu dengan Sang Pencipta.

Kelihatannya hal ini gak berpengaruh apa-apa pada hidupmu. Akan tetapi, ini cuma sementara karena takdirmu sesungguhnya tak pernah dapat jauh dari Pencipta-mu. Apabila kebutuhanmu buat dekat dengan-Nya senantiasa diabaikan, kamu bakal merasakan kekosongan dalam jiwa serta kehidupanmu.

Dirimu barangkali punya segalanya, tetapi tetap terasa ada lubang besar yang gak mampu ditutup dengan semua itu. Bagus jika kamu segera mengenali kebutuhan spiritualmu yang terabaikan sebagai penyebabnya. Kalau tidak, dirimu dapat sibuk mencari hal-hal lain yang boleh jadi menjerumuskanmu dalam keburukan.

6. Sibuk melulu dapat berarti kegagalanmu menetapkan prioritas

6 Alasan Kamu Gak Harus Sibuk Terus, Ada Saatnya buat Santaiilustrasi percakapan di kantor (pexels.com/Antoni Shkraba)

Kesibukan yang tak berkesudahan malah patut diwaspadai. Belum tentu seluruh hal yang kamu lakukan memang penting untuk dikerjakan. Kamu bisa saja hanya terbiasa mencari-cari kegiatan sehingga daftar tugasmu seolah-olah tak ada akhirnya.

Termasuk, mengambil tugas orang lain sebagai tanggung jawabmu. Tindakan begitu tentu buruk karena beberapa alasan. Pertama, tugasmu sendiri justru dapat terabaikan. Kedua, kamu memanjakan orang lain dan membentuknya menjadi pribadi yang tidak bertanggung jawab atas porsi pekerjaannya.

Ketiga, mereka pun barangkali menjadi tak menyukaimu sebab merebut kesempatan mereka buat menunjukkan kemampuan kerjanya. Kamu juga dapat terlalu mencuri start dalam pekerjaanmu sendiri. Misalnya, melakukan langkah antisipasi yang terlalu dini terkait kemungkinan di masa depan.

Makin jauh hal yang coba diantisipasi bisa makin tidak berguna hasil kerjamu pada akhirnya lantaran situasi terus berubah. Tugas-tugas yang diprioritaskan sebaiknya buat kebutuhan dalam waktu dekat. Untuk pekerjaan lain yang masih belum jelas kapan perlu dikerjakan gak usah buru-buru dimasukkan ke agenda kerjamu saat ini.

Kesibukan bisa baik atau buruk tergantung apa yang sebenarnya kamu lakukan dan berapa lama itu terjadi. Sibuk yang berkepanjangan menyerupai tali yang yang terus ditarik. Kalau tegangan tali telah mencapai batas maksimalnya tetapi tidak segera dikendurkan, tali itu pasti putus. Cegah kesibukan berujung merugikanmu.

Baca Juga: 3 Perbedaan Produktif Versus Sok Sibuk, Jangan Sampai Salah Mengira!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Rohmatusyarifah

Berita Terkini Lainnya