5 Alasan Orang Makin Marah saat Dinasihati supaya Bersabar

Padahal, maksudmu juga baik

Nasihat untuk bersabar tentu sudah sering kamu dapatkan saat dirimu menghadapi persoalan atau musibah. Nasihat ini pula yang kerap kamu teruskan pada orang lain yang sedang mengalami ujian hidup.

Tak diragukan lagi, kesabaran memang selalu dianjurkan dan merupakan sifat yang baik. Namun, terkadang orang justru kesal ketika dinasihati buat bersabar, lho. Reaksinya bahkan bisa sampai memarahi kamu.

Kejengkelannya dapat menyulut emosimu juga. Sudah bagus kamu mau memberikan nasihat, tetapi responsnya malah begitu. Supaya kamu tak cepat salah paham dengan kekesalannya, mari pahami alasan orang bisa kesal ketika dinasihati untuk bersabar.

1. Dia jadi merasa selama ini dianggap belum atau kurang bersabar

5 Alasan Orang Makin Marah saat Dinasihati supaya Bersabarilustrasi kehabisan kesabaran (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Padahal, menurutnya ia telah senantiasa bersabar dalam menghadapi suatu persoalan. Kalau ia masih diminta untuk bersabar lagi, mau sampai kapan? Seringnya seseorang mendapatkan nasihat buat bersabar malah bisa membuatnya merasa dilarang mengekspresikan emosinya.

Ia seperti dituntut buat selalu menahan diri. Oleh sebab itu, ia merasa makin tertekan. Pada nasihat kesekian untuk bersabar, tumpukan emosi negatifnya dapat meluap. Sialnya, kamulah yang tengah menyampaikan nasihat itu.

2. Ia telah menderita dalam waktu yang lama

5 Alasan Orang Makin Marah saat Dinasihati supaya Bersabarilustrasi sedang sakit (pexels.com/Vic B)

Ia sudah sampai di ambang keputusasaan. Mulai muncul rasa tidak yakin dalam dirinya bahwa penderitaannya bakal berakhir. Batinnya bertanya-tanya, "Model kesabaran seperti apa lagi yang perlu kucoba untuk mengatasi penderitaan tersebut?"

Apa pun penyebab penderitaannya, kondisi seperti ini memang sangat tidak nyaman baginya. Misalnya, dia telah lama sakit atau tetap saja terhimpit masalah ekonomi sekalipun sudah mencoba bekerja apa saja.

Satu-satunya keinginannya sekarang adalah terangkatnya penderitaan tersebut. Kalau bersabar hanya berarti penderitaan itu masih akan panjang, dia merasa sudah gak sanggup lagi untuk menanggungnya.

3. Makin ia bersabar, kondisinya makin buruk

5 Alasan Orang Makin Marah saat Dinasihati supaya Bersabarilustrasi perempuan dalam masalah (pexels.com/MART PRODUCTION)

Misalnya, ketika ia mengalami perundungan. Jika ia hanya terus bersabar dan berharap pelakunya akan berhenti sendiri, yang terjadi malah tindakan mereka padanya bertambah buruk.

dm-player

Dalam kondisi seperti ini, dia lebih membutuhkan dukungan agar mampu bersikap tegas. Bahkan, kalau ia tidak mampu melawan perundung berjumlah lebih banyak, ia berharap kamu bisa secara langsung menolongnya. Bukan sebatas menyuruhnya bersabar terus.

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Menentukan Batas Kesabaran Itu Perlu Kamu Lakukan

4. Kamu terkesan menggampangkan solusi atas permasalahannya

5 Alasan Orang Makin Marah saat Dinasihati supaya Bersabarilustrasi kemarahan (pexels.com/Liza Summer)

Dia tahu bahwa bersabar juga penting dalam menghadapi masalah apa pun. Akan tetapi, faktanya bersabar saja tidaklah cukup untuk mengatasi suatu persoalan. Menurutnya, kalau setiap permasalahan mampu diatasi hanya dengan bersabar, problem yang dihadapinya pasti juga sudah kelar.

Makin rumit masalah yang sedang membelitnya, sulit buatnya menerima nasihat untuk bersabar. Contoh, ia tumbuh dalam keluarga yang tidak harmonis. Nyaris seumur hidupnya ia tak pernah merasakan kenyamanan saat berada di rumah. 

Ketika kamu menasihatinya untuk bersabar, rasanya itu sangat tidak sebanding dengan penderitaan psikisnya selama ini. Mau dirinya bersabar seperti apa pun, hubungan kedua orangtuanya tak lantas membaik sedikit saja.

5. Ia merasa orang lain yang seharusnya dinasihati seperti itu

5 Alasan Orang Makin Marah saat Dinasihati supaya Bersabarilustrasi kesedihan (pexels.com/Kristina Polianskaia)

Dalam kehidupan manusia, persoalan biasanya muncul akibat gesekan dengan manusia lainnya. Artinya, ada setidaknya dua pihak yang terlibat dalam suatu permasalahan. Sebelum kamu menasihati seseorang buat bersabar, cek dulu situasinya.

Bisa jadi, kamu seharusnya memberikan nasihat tersebut pada orang lain. Contoh, temanmu amat tertekan oleh tuntutan kedua orangtuanya. Ia diharuskan mencapai prestasi tertinggi di suatu bidang. Padahal, dia baru mulai mempelajarinya.

Dalam situasi begini, orangtuanya yang perlu dinasihati supaya lebih bersabar. Mereka perlu menyesuaikan ekspektasi dengan proses yang baru ditempuh temanmu. Bila kamu hanya getol menasihati temanmu agar bersabar, dia justru merasa tak punya teman yang berpihak padanya.

Memberikan nasihat pada orang lain memang tak semudah kelihatannya. Kamu wajib memahami masalah yang sedang dihadapinya. Meski secara umum bersabar itu baik, mengertilah tentang kondisi psikis dari orang yang hendak dinasihati.

Daripada kamu memberinya nasihat yang tidak tepat, ada baiknya dirimu menjadi pendengar saja. Barulah kamu memberikan nasihat apabila dia memintanya. Itu pun tak perlu terlalu menggebu-gebu, ya. Takutnya kamu cuma dicap sok tahu.

Baca Juga: 5 Sikap Elegan saat Teman Jadian dengan Gebetanmu, Sabar!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya