6 Alasan Orang Gak Mau Flexing di Medsos, Jangan Dikira Tidak Punya

 Tren yang negatif tak perlu ditiru

Flexing atau memamerkan berbagai bentuk kekayaan dan kemewahan di media sosial bukanlah tren yang perlu diikuti. Hindari terpesona dan terlalu mengagumi orang yang hobi pamer. Sebaliknya, jangan meremehkan orang yang gak pernah flexing.

Seseorang yang media sosialnya bersih dari pamer ini itu bukan berarti gak punya apa-apa. Orang setajir apa pun bisa saja memilih untuk tampil kalem dan sederhana di medsos. Dia gak tertarik buat flexing karena enam alasan berikut.

1. Kekayaan bisa dinikmati tanpa dipamerkan

6 Alasan Orang Gak Mau Flexing di Medsos, Jangan Dikira Tidak Punyailustrasi liburan (pexels.com/Ron Lach)

Dipamerkan atau tidak, kekayaan itu sudah melekat dan menjadi miliknya. Sekalipun flexing juga bisa memberikan kepuasan, itu cuma salah satu cara untuk menikmati harta yang dipunyai. Tanpa memperlihatkannya pada orang lain, ia malah lebih leluasa dalam menikmati kekayaan.

Misalnya, cukup dengan sering-sering berlibur ke berbagai tempat. Tak perlu mengambil terlalu banyak foto apalagi mengunggah semuanya di medsos agar lebih dapat menikmati momen liburan. Bukan cuma liburan, bebas memilih sekolah berbiaya mahal untuk anak pun sudah cara orangtua kaya menikmati materi yang dimiliki.

2. Gak mau dihargai cuma dari kepemilikan materi

6 Alasan Orang Gak Mau Flexing di Medsos, Jangan Dikira Tidak Punyailustrasi pertemanan (pexels.com/RDNE Stock project)

Ada orang yang selalu mendambakan sikap memuja dari orang lain. Mereka akan melakukan apa pun termasuk flexing untuk mendapatkan perhatian dan kekaguman dari luar. Akan tetapi, ada pula orang kaya yang justru enek dengan pemujaan orang padanya semata-mata karena harta.

Dia ingin dihargai dari sisi-sisi lain dirinya. Seperti attitude-nya yang baik, prestasinya di bidang yang digeluti, dan sebagainya. Orang-orang yang menghormatinya cuma karena kekayaannya malah dipandangnya sebagai penjilat saja.

Baca Juga: 5 Cara Menyikapi Fenomena Flexing selama Lebaran, Jangan Ikutan!

3. Malu karena orang kaya di dunia ini bukan cuma dia

6 Alasan Orang Gak Mau Flexing di Medsos, Jangan Dikira Tidak Punyailustrasi teman-teman (pexels.com/PICHA Stock)

Jangankan orang-orang di dunia ini. Circle-nya saja sudah berisi banyak orang dengan materi berlebih. Ini sebabnya dia justru malu kalau mau pamer kekayaan di medsos.

dm-player

Kekayaan dan kemewahan yang dinikmatinya barangkali belum ada apa-apanya dibanding dengan sejumlah orang. Mending gak usah flexing supaya orang lain tidak mudah mengukur kekayaannya yang sesungguhnya.

4. Lebih bangga kalau bisa bermanfaat buat orang banyak

6 Alasan Orang Gak Mau Flexing di Medsos, Jangan Dikira Tidak Punyailustrasi teman kerja (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Letak kebanggaan setiap orang memang berbeda-beda. Ada beberapa orang yang merasa bangga dengan menunjukkan kekayaan yang dimiliki. Namun, ada pula orang yang menganggap aksi pamer seperti itu gak penting.

Dia lebih senang apabila dirinya mampu memberikan manfaat dalam kehidupan banyak orang. Sedang flexing sekadar memanjakan ego dan gengsi pribadi. Ia tidak mau hidup cuma buat memuaskan diri tanpa kontribusi apa pun untuk kehidupan.

5. Flexing bukan caranya mengaktualisasikan diri

6 Alasan Orang Gak Mau Flexing di Medsos, Jangan Dikira Tidak Punyailustrasi seorang perempuan (pexels.com/Designecologist)

Semua orang butuh mengaktualisasikan dirinya. Caranya saja yang berlainan. Ada orang yang mengaktualisasikan diri melalui pekerjaan, kegiatan sosial, terjun ke dunia politik, menekuni hobi, atau flexing

Kalau flexing bukan cara seseorang buat mengaktualisasikan dirinya, itu menjadi tidak penting untuk dilakukan. Dia ingin menunjukkan diri dan kemampuannya dengan cara lain. Sebab ketidakcocokan cara aktualisasi yang dipilih dengan dirinya juga gak bakal membuatnya puas.

6. Semua yang akan dipamerkan sudah otomatis terlihat dalam keseharian

6 Alasan Orang Gak Mau Flexing di Medsos, Jangan Dikira Tidak Punyailustrasi teman kerja (pexels.com/MART PRODUCTION)

Orang yang rajin flexing di medsos dengan orang yang tidak pernah melakukannya dapat saja sama-sama penggemar barang branded. Bedanya cuma dipamerkan atau tidak. Beberapa orang merasa pamer sangat penting agar semua orang tahu siapa dirinya.

Sebagian lagi berpikir bukankah semua barang bermerek itu sudah kelihatan dipakainya setiap hari? Tanpa sibuk flexing di medsos pun orang-orang di sekitarnya telah tahu kendaraan, rumah, pakaian, bahkan alas kakinya. 

Terlalu sering flexing malah bisa bikin stres kala unggahannya kurang dipedulikan pengguna medsos yang lain. Sibuk memamerkan ini itu juga mengurangi waktu buat menikmati apa-apa yang dimiliki. Orang bijak pasti menjauhi flexing walaupun ia mampu secara materi.

Baca Juga: 5 Alasan Seseorang Gemar Flexing di Media Sosial, Caper?

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya