5 Alasan Orang Memilih Tidak Traveling di Masa Muda, Apa Gak Rugi?

2. Merasa tak ada ruginya melihat dunia lebih sedikit

ilustrasi berangkat kerja (pexels.com/Ono Kosuki)

Bagi sebagian orang, melihat dunia sebanyak mungkin amatlah penting. Rasanya sayang sekali menghabiskan usia hanya dengan menyaksikan hal-hal yang sama. Padahal, dunia diciptakan seluas ini dengan berbagai keindahannya.

Di lain pihak, ada orang yang berpikir bahwa menghabiskan hampir seluruh hidup mereka dengan perjalanan dari rumah ke kantor dan sebaliknya sudah cukup. Sekalipun dunia ini sangat luas, tempat yang memberi mereka penghidupan hanyalah sebagian kecilnya. Jadi, tidak apa-apa kalau mereka gak tahu tempat-tempat lainnya.

Baca Juga: 5 Tips Traveling saat Peak Season, Buat Perencanaan!

3. Punya kesenangan berbeda

ilustrasi melukis (pexels.com/Valeriia Miller)

Sebagai hobi, traveling tentu tidak diminati oleh semua orang. Tak sedikit orang yang lebih suka berada di tempat yang sama. Keberadaan mereka di lokasi yang itu-itu saja juga tidak menghalanginya untuk berimajinasi sambil menyalurkan hobi.

Orang yang punya hobi lain tentu gak suka dipaksa buat traveling. Bahkan meski secara finansial dan waktu dia mampu. Kesenangan teman-temannya melakukan perjalanan ke berbagai tempat tidak cukup memengaruhinya untuk melakukan hal yang sama.

4. Traveling melalui tayangan dan bacaan juga bisa

ilustrasi membaca (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Walaupun ada perbedaan antara sekadar melihat atau membaca tentang suatu tempat dengan benar-benar berada di sana, ini gak masalah buat beberapa orang. Toh, dengan memanfaatkan tayangan dan bacaan buat mencari tahu berbagai tempat di dunia ini juga ada untungnya.

Seperti lebih hemat dari segi biaya dan bisa dilakukan kapan saja. Mereka bahkan dapat 'bepergian' ke tempat-tempat yang hanya ada di masa silam. Sungguh suatu perjalanan yang murah, fleksibel, dan simpel.

5. Traveling-nya setelah pensiun saja

ilustrasi lansia traveling (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Traveling di usia senja memang ada minusnya. Yaitu, secara kesehatan umumnya telah menurun sehingga gak semua tujuan wisata cocok untuknya. Akan tetapi kalau kondisi tubuh cukup bugar, masih banyak tempat yang layak dikunjungi.

Dari segi waktu, mereka sangat longgar setelah pensiun. Sedang dari segi keuangan, mereka yang sudah menyiapkan dana pensiun dan tabungan khusus traveling tentu tidak ada masalah. Mereka bisa sekalian menengok anak yang merantau ke berbagai tempat.

Kapan sih, traveling paling tepat dilakukan? Apakah anak muda wajib melancong ke dalam dan luar negeri? Jawabannya bervariasi, tergantung kesukaan masing-masing orang serta kemampuannya secara keseluruhan. Traveling bukan keharusan, kok.

Baca Juga: 5 Panduan Mengurus Visa Traveling Pertama Kali, Jangan Takut!