5 Alasan Penting Mempertimbangkan Lingkungan Sebelum Beli Rumah

Ada lingkungan yang sulit menerima pendatang

Mahalnya harga rumah memang membuat banyak anak muda pusing. Kenaikan pendapatan rasanya sulit untuk mengimbangi harga tanah dan rumah. Kalau sudah ada rumah dengan harga penawaran sesuai kocek, mungkin kamu menjadi ingin bergegas membelinya.

Terpenting dirimu bisa segera mempunyai hunian pribadi dan legalitasnya terjamin. Kamu sama sekali tidak memikirkan tentang lingkungannya. Bahkan, saat ada orang yang mengingatkanmu tentang pentingnya melihat lingkungan sekitar dan bukan cuma rumahnya, dirimu kesal.

Ia seakan-akan tidak mengerti, apalagi menghargai perjuanganmu untuk memiliki rumah, sehingga masih saja membebani pikiranmu dengan persoalan lingkungan. Namun, sarannya ada benarnya juga. Faktor lingkungan perlu dipertimbangkan baik-baik, sebelum kamu membeli rumah karena lima alasan berikut.

1. Kamu akan tinggal di rumah itu untuk selamanya

5 Alasan Penting Mempertimbangkan Lingkungan Sebelum Beli Rumahilustrasi pasangan (pexels.com/cottonbro studio)

Jika kamu ingin membeli rumah untuk pertama kalinya dan bermaksud menjadikannya sebagai hunian pribadi bersama keluarga, lokasi betul-betul harus dipilih dengan pertimbangan matang. Kalian bakal menghuninya sampai puluhan tahun mendatang. Apabila lingkungannya tidak kondusif, dapatkah kalian bertahan?

Kemungkinan untuk kalian pindah tentu ada, tetapi kecil mengingat membeli rumah lain juga bukan perkara mudah. Apalagi setelah ada anak-anak dan pengeluaran kalian makin deras. Hampir tidak mungkin kalian membeli rumah lain sepanjang anak-anak masih menempuh pendidikan.

Lebih masuk akal kalian baru dapat membeli dan pindah ke rumah lain setelah anak-anak bekerja. Namun, biasanya ini pun akhirnya dianggap gak perlu karena kalian menghitung usia sendiri serta kenangan yang ada di dalam rumah tersebut sekalipun lingkungan tetap gak nyaman. Sulit untukmu dan keluarga mencapai kebahagiaan penuh bila tinggal di lingkungan yang kurang baik.

2. Lingkungan yang buruk membuatmu tertekan

5 Alasan Penting Mempertimbangkan Lingkungan Sebelum Beli Rumahilustrasi survei rumah (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Alih-alih kamu hidup bahagia dan tenang seorang diri maupun bersama keluarga, mungkin saja dirimu justru selalu mengalami tekanan batin. Kecuali, karaktermu amat cuek sehingga bisa membalik keadaan menjadi orang-orang di sekitarmu yang kesal karena kamu tak terpengaruh oleh energi negatif mereka. Tekanan akibat ulah para tetangga ini gak bisa disepelekan.

Kamu sudah capek bekerja, pulang ingin beristirahat dengan tenang di rumah, tetapi ada-ada saja perkataan atau perbuatan para tetangga yang mengganggumu. Jika hanya satu atau dua tetangga yang seperti itu, dirimu barangkali masih dapat menutup mata dan telinga. Namun, bila keadaan malah terbalik yaitu mayoritasnya bersikap buruk, kesehatan mentalmu akan terganggu.

Hampir setiap hari ada saja ulah tetangga yang sengaja dimaksudkan agar kamu merasa tidak nyaman. Mereka mungkin suka bergunjing, iri pada setiap hal dalam hidupmu, dan suka membuat kabar bohong tentangmu. Banyaknya tetangga yang kompak menyerang psikismu pasti bikin kamu merasa tidak aman bahkan ketika berada di dalam rumah.

Baca Juga: 7 Tips Mengatur Keuangan agar Gen Z Bisa Beli Rumah Sendiri

3. Tidak ada jaminan lingkungan bisa berubah menjadi lebih baik

5 Alasan Penting Mempertimbangkan Lingkungan Sebelum Beli Rumahilustrasi serah terima kunci (pexels.com/Kampus Production)

Mengharapkan lingkungan yang terlalu parah keadaannya dapat berubah menjadi lebih baik barangkali akan sia-sia. Kemungkinan buat perubahan itu tentu ada. Namun, kecil sekali apabila mereka tidak pernah pindah, hingga akhirnya mewariskan semua sikap buruk itu pada anak-anaknya.

Bahkan seandainya ketua lingkungan tidak termasuk orang yang negatif, biasanya ia juga tak berdaya menghadapi mayoritas warganya yang memiliki kebiasaan buruk. Lingkungan yang tidak kondusif hanya bisa berubah pelan-pelan, kalau generasi mudanya mendapatkan pendidikan yang baik atau merantau. Pulang-pulang mereka sudah membawa pandangan dan sikap yang lebih baik daripada orangtuanya.

Namun, kalaupun itu dapat terjadi, butuh waktu yang sangat lama buatmu merasakan perubahan lingkungan. Oleh karena itu, lebih baik mencegah diri telanjur menetap di lingkungan tersebut. Kamu bisa survei lebih mendalam sebelum memutuskan buat membeli rumah. Dirimu dapat kos atau mengontrak dulu di sekitar situ buat mengenal lingkungannya.

4. Anak-anak paling terancam jika berada di lingkungan yang gak aman

5 Alasan Penting Mempertimbangkan Lingkungan Sebelum Beli Rumahilustrasi pasangan (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Keamanan di sini meliputi fisik dan psikis. Bila orang dewasa sepertimu masih mampu belajar cuek dan membangun pertahanan diri terhadap pengaruh buruk lingkungan, anak-anak gak bisa melakukannya. Mereka mendengar perkataan-perkataan kasar yang dilontarkan banyak tetangga bahkan melihat mereka mabuk, misalnya. 

Akibatnya, tentu gak baik buat tumbuh kembang anak-anak. Bisa saja anak meniru ucapan-ucapan kotor tersebut, lebih mudah emosi, dan memiliki motivasi belajar yang rendah. Sejak kecil mereka sudah membayangkan kelak dewasa juga bisa seperti orang-orang yang bebas minum-minuman keras. 

Hal-hal yang seharusnya dijauhi dapat terlihat keren di mata anak yang masih terlalu polos. Belum lagi bahaya pencabulan yang bisa terjadi di lingkungan dengan tingkat keamanan rendah. Walau harga rumah cukup terjangkau, jelas gak sebanding dengan risiko terkait keselamatan anak-anakmu hingga jauh ke masa depan.

5. Ada lingkungan yang sangat sulit menerima pendatang dan perbedaan

5 Alasan Penting Mempertimbangkan Lingkungan Sebelum Beli Rumahilustrasi membeli rumah (pexels.com/Kindel Media)

Beberapa lingkungan seperti amat sukar membuka diri pada kehadiran pendatang. Bahkan meski kalian masih satu provinsi, mereka selalu mengatasnamakan dirinya sebagai orang asli. Alhasil, kamu yang pindahan dari kabupaten lain pun dapat tetap dianggap sebagai orang luar dan selamanya tak bisa menjadi bagian dari mereka.

Makin jauh asalmu, makin dirimu harus memilih lingkungan sebelum membeli rumah. Perumahan yang mayoritas penghuninya juga pendatang dari berbagai daerah akan lebih cocok untukmu daripada rumah di perkampungan. Di antara sesama pendatang, kamu gak terlihat mencolok.

Namun, di tengah lingkungan yang berkeras mengenai siapa warga asli dan pendatang, bisa-bisa selamanya keluargamu kurang diterima. Apalagi dengan perbedaan agama, status sosial ekonomi, dan sebagainya yang kian menguatkan pandangan mereka bahwa kalian bukan kelompoknya. Berbagai masalah antara dirimu dengan tetangga menjadi rawan terjadi sekalipun kamu berusaha menjadi warga yang baik.

Walaupun membeli rumah sampai lunas saja butuh perjuangan, ada baiknya perkara lingkungan tak lantas diabaikan. Lingkungan rumah seperti tanah tempat kamu akan menanam benih. Tanah yang subur bakal membuat benihmu tumbuh dengan baik dan tanah yang minim unsur hara akan menghambat pertumbuhannya. Kalau bisa dirimu memperoleh rumah sekaligus lingkungan yang kondusif meski mesti lebih bersabar buat menabung.

Baca Juga: 5 Surat Penting yang Perlu Dicek Sebelum Beli Rumah

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya