8 Alasan Suka Berburu Takjil meski Gak Ikut Puasa, Cuma Setahun Sekali

Muslim dan non muslim berbaur berburu takjil

Bulan Ramadan di Indonesia selalu disemarakkan oleh banyaknya pedagang takjil menjelang waktu berbuka. Di berbagai titik sepanjang jalan raya hingga ke perkampungan, ada banyak sekali makanan dan minuman yang ditawarkan. Namun, pembelinya tidak terbatas hanya pada muslim yang tengah berpuasa saja.

Masyarakat non muslim pun tak mau ketinggalan dalam berburu aneka takjil. Kekayaan kuliner nusantara berpadu dengan tradisi berbuka puasa dengan aneka kudapan, serta minuman yang menyegarkan menyatukan masyarakat. Berikut delapan alasan masyarakat non muslim pun rela antre buat membawa pulang sejumlah takjil.

1. Suasananya seru dan cuma setahun sekali

8 Alasan Suka Berburu Takjil meski Gak Ikut Puasa, Cuma Setahun Sekaliilustrasi pedagang makanan (pexels.com/Markus Winkler)

Beberapa orang malas berburu takjil karena suasananya yang cenderung berdesak-desakan. Namun, ternyata banyak juga masyarakat yang tidak keberatan dengan hal ini. Bahkan, ramainya pembeli menjelang waktu berbuka dinilai sebagai keseruan tersendiri yang sayang untuk dilewatkan.

Pasalnya, ini tidak terjadi di bulan-bulan yang lain. Spesial di bulan Ramadan saja, sehingga mereka yang gak berpuasa pun tak ingin ketinggalan merasakan langsung sensasi mengantre, serta memilih beragam makanan dan minuman yang dijajakan. Semua yang gak biasa dapat menjadi daya tarik yang besar.

2. Menyenangkan anak

8 Alasan Suka Berburu Takjil meski Gak Ikut Puasa, Cuma Setahun Sekaliilustrasi pedagang makanan (pexels.com/Yulia Rozanova)

Keramaian pedagang takjil menjelang waktu berbuka juga menarik antusiasme anak-anak. Mereka suka jajan dan banyaknya kudapan tanpa micin, seperti aneka bubur, kolak, dan makanan tradisional lainnya membantu anak mengenal kekayaan rasa. Para orangtua pun dengan senang hati mengajak anak jalan-jalan sambil membeli beberapa makanan dan minuman.

Daripada di rumah anak sibuk main gadget atau menonton televisi terus, satu jam ikut berburu takjil dapat mengurangi screen time mereka. Anak yang telah terbiasa dengan makanan cepat saji diharapkan lebih tertarik pada makanan khas Indonesia, selepas mencicipi ragam takjil. Rasanya yang manis gula alami mudah disukai oleh anak-anak.

3. Tersedia aneka makanan dan minuman khas Nusantara

8 Alasan Suka Berburu Takjil meski Gak Ikut Puasa, Cuma Setahun Sekaliilustrasi pedagang makanan (pexels.com/Markus Winkler)

Keunikan takjil yang dijajakan selama Ramadan ialah didominasi oleh makanan serta minuman khas Nusantara. Seperti bubur mutiara, bubur kacang hijau dan ketan hitam, es pisang ijo, dawet, dan sebagainya sesuai daerah masing-masing. Makanan dan minuman ini sangat digemari masyarakat.

Namun, mencarinya di bulan-bulan lain cukup sulit. Tidak banyak pedagang yang menjualnya. Maka di bulan Ramadan mereka dapat memuaskan rasa kangen pada aneka makanan dan minuman khas Nusantara tersebut. Sebulan penuh memuaskan diri karena pada bulan biasa di pasar tradisional pun gak selalu ada.

Baca Juga: 4 Keutamaan Berbagi Takjil, Bukan Sekadar Tradisi

4. Makanan berat juga tersedia

8 Alasan Suka Berburu Takjil meski Gak Ikut Puasa, Cuma Setahun Sekaliilustrasi pedagang makanan (pexels.com/Clem Onojeghuo)

Meski takjil identik dengan penganan serta minuman untuk mengawali buka puasa, tak sedikit pedagang yang juga menjual menu berat. Ada nasi rames, nasi bakar, nasi kapau, dan lainnya. Buat masyarakat yang ogah memasak makan malam, membelinya di deretan penjual takjil dapat menjadi pilihan yang praktis.

Meski mereka tidak berpuasa, tetap saja butuh makan malam. Bila pagi sudah sarapan di rumah dan siang menyantap bekal atau dapat jatah katering dari kantor, tanggung sekali buat memasak makan malam. Mending membelinya saja bersama masyarakat yang menyiapkan hidangan buka puasa. Pilihan lauknya juga lengkap, apalagi aneka gorengan menjadi salah satu menu berbuka favorit masyarakat.

5. Sekalian pulang kantor

8 Alasan Suka Berburu Takjil meski Gak Ikut Puasa, Cuma Setahun Sekaliilustrasi pedagang makanan (pexels.com/Bram Goudeseune)

Kalau penjual takjil jauh dari rumah dan tidak dilewati dalam perjalanan dari kantor, barangkali orang yang berpuasa saja malas mencarinya. Apalagi mereka yang tak berpuasa sehingga gak tergoda aneka bayangan takjil. Akan tetapi, deretan penjual takjil sepanjang perjalanan pulang kantor membuat mereka ingin mampir.

Selain untuk membeli aneka makanan dan minuman, juga refreshing dari kepenatan akibat bekerja seharian. Dapat pula sekalian menunggu kemacetan jalan berkurang. Biasanya nanti begitu azan Magrib berkumandang, jalan berangsur sepi dan mereka bisa melanjutkan perjalanan pulang dengan lebih nyaman.

6. Diniatkan untuk melariskan dagangan

8 Alasan Suka Berburu Takjil meski Gak Ikut Puasa, Cuma Setahun Sekaliilustrasi membeli makanan (pexels.com/Tyler Wang)

Para pedagang takjil tentu ingin mengumpulkan sebanyak mungkin pendapatan selama bulan Ramadan. Sebagian besar dari mereka juga berpuasa sehingga sebenarnya tidak mudah untuk terus melayani antrean panjang pembeli sampai waktu berbuka. Belum lagi jika pedagang membuat sendiri setiap makanan serta minuman yang dijualnya.

Lelahnya pasti luar biasa, tetapi semua ini dilakukan gak cuma untuk menyemarakkan Ramadan. Namun, juga buat mengumpulkan uang guna menafkahi keluarga serta merayakan Lebaran. Baik masyarakat yang berpuasa maupun tidak berpuasa dengan kesadarannya bisa bemaksud melariskan dagangan biar penjual lekas pulang dan punya cukup simpanan untuk hari raya.

7. Harga terjangkau

8 Alasan Suka Berburu Takjil meski Gak Ikut Puasa, Cuma Setahun Sekaliilustrasi ceker pedas (pexels.com/cottonbro studio)

Harga takjil yang dijajakan mendekati waktu berbuka tentu berbeda-beda tergantung bahan utama dan kesulitan pembuatannya. Namun, kebanyakan makanan serta minuman dijual dengan harga terjangkau bahkan mulai dari seribu rupiah seperti aneka gorengan. Bermodalkan uang Rp10 ribu, masyarakat dapat membeli gorengan buat sekeluarga.

Praktis dan murah dibandingkan kerepotan ketika membuatnya sendiri. Takjil yang dijajakan umumnya memang sangat cocok dengan selera dan daya beli masyarakat. Semua orang bisa menikmati takjil, tanpa harus membayar harga yang selangit.

8. Memang disediakan buat semua orang

8 Alasan Suka Berburu Takjil meski Gak Ikut Puasa, Cuma Setahun Sekaliilustrasi pedagang makanan (pexels.com/Tony Wu)

Meski banyaknya pedagang takjil hanya ada di bulan Ramadan, bukan berarti makanan dan minuman yang dijual cuma buat masyarakat beragama Islam. Semua masyarakat sangat boleh membelinya. Makin banyak pembeli tentu pedagang juga makin senang.

Maka masyarakat nonmuslim juga tak perlu ragu buat ikut antre membeli takjil. Gak usah merasa memenuhi antrean mereka yang hendak berbuka. Apa pun agamanya, terpenting pembeli bisa tertib di tengah keramaian. 

Berburu takjil sudah terasa wajib buat sebagian orang dengan atau tanpa mereka ikut berpuasa. Ini menjadi salah satu kekayaan di tengah masyarakat. Tradisi menikmati takjil ketika berbuka puasa ternyata juga dapat diterima dengan baik oleh masyarakat nonmuslim. Baik pembeli maupun penjual takjil bisa memeluk agama apa pun.

Baca Juga: 5 Ide Kegiatan Buka Puasa Bersama Sahabat yang Unik dan Seru

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya