6 Alasan untuk Gak Hidup Mengandalkan Keberuntungan Semata

2. Mengurangi kesadaran kita akan kemampuan diri

Ilustrasi seorang perempuan muda (unsplash.com/bachtran2000)

Kita sebenarnya bisa melakukan banyak hal. Namun jadi sering merasa gak bisa karena terlalu mengharapkan datangnya keberuntungan. Boleh dibilang, satu-satunya yang menyangga kepercayaan diri kita hanyalah harapan akan keberuntungan itu.

Sekalipun setelah begitu lama menanti, keberuntungan yang diharapkan gak juga datang, sulit buat kita untuk tegas pada diri sendiri. Kita akan terus mencoba membodohi diri dengan terlalu percaya suatu saat keberuntungan itu akan datang juga.

Sebab jika kita mencoba bangun dan menghadapi dunia dengan lebih realistis, kita merasa gak punya modal apa-apa. Kita minder parah. Padahal sebenarnya, semua orang memiliki kemampuan untuk memajukan hidupnya. Namun kebiasaan menanti keberuntungan telah membuat kita malas.

3. Biar beruntung juga diperlukan usaha, lho

Ilustrasi melompat bahagia (unsplash.com/ahmetsali)

Ini yang sering gak kita sadari saat hidup mengandalkan keberuntungan. Kita melihat keberuntungan sebagai sesuatu yang terjadi begitu saja, datang sendiri, tanpa kita perlu melakukan apa-apa. Cukup menunggunya dengan penuh kesabaran.

Gak bisa begini. Di dunia ini, segala hal ada hukum sebab dan akibatnya. Termasuk keberuntungan. Biar keberuntungan datang, kita harus memancingnya. Bagaimana caranya? Tentu dengan aktif berusaha. Tidak ada usaha, tidak ada keberuntungan.

Baca Juga: 10 Simbol yang Dipercaya Membawa Keberuntungan dari Berbagai Negara

4. Kalau keberuntungan tak kunjung datang, jadi berpikir dunia yang gak adil

Ilustrasi seorang wanita (unsplash.com/noaelgale)

Padahal gak ada yang salah dari cara kerja dunia. Dunia cukup adil kok. Cuma, cara dunia 'bersikap' adil gak sesuai dengan ekspektasi kita. Dunia mengganjar kita berdasarkan usaha yang telah dilakukan. Bukan berapa lama kita hanya diam dan menunggu.

Jika kita hanya diam dan menunggu, kita gak punya apa-apa untuk ditukarkan dengan nasib baik. Jadi, gak perlu lagi kita menyalahkan dunia. Cara kerja dunia itu sudah tetap, aturan mainnya dari dahulu sampai kapan pun akan tetap sama. Kita yang harus mengikutinya.

5. Orang yang giat berusaha tidak pernah merugi

Ilustrasi kelompok belajar (unsplash.com/chandraxx)

Saat berusaha, kita memang akan dihadapkan pada berbagai ujian kesabaran. Di awal-awal misalnya, merasa sudah berusaha sedemikian rupa tetapi hasilnya kok seperti gak ada. Atau ada, tetapi kecil banget sehingga terasa gak sepadan dengan usaha yang dikerahkan.

Di titik inilah godaan untuk berhenti berusaha menjadi sangat besar. Nah, kalau kita bisa melewati godaan ini dan tetap giat berusaha, barulah kita akan mulai memanen hasil dari hujan peluh kita. Mula-mula sedikit lalu makin banyak saja.

6. Ada kepuasan besar seiring setiap usaha yang dilakukan

Ilustrasi bekerja sampai malam (unsplash.com/kelvin1987)

Ini yang bikin orang yang telah terbiasa giat berusaha jadi seperti gak bisa berhenti. Gak mau sebentar saja berpangku tangan. Orang lain berpikir dia pasti capek dan itu gak sepenuhnya keliru. 

Rasa capek memang pasti ada. Namun lekas pulih dengan berisitirahat sebentar. Giat berusaha seperti sudah menjadi candu sebab dia merasakan kepuasan yang gak bisa digantikan dengan apa pun. 

Pun seperti disebutkan dalam poin 5, orang yang giat berusaha gak pernah merugi. Ada usaha pasti ada hasil, sekalipun kadang gak seketika. Maka kepuasan itu menjadi makin besar. Tinggal kita nih, mau atau gak menjadi seperti mereka.

Keberuntungan itu bukannya tidak ada di dunia ini. Ada, tetapi gak bisa cuma dengan ditunggu. Usaha kita akan sangat menentukan seberapa sering keberuntungan menghampiri. Ayo, bersama-sama kita kencangkan lagi ikhtiarnya!

Baca Juga: Mei 2021 Jadi Bulan Keberuntungan 5 Zodiak Ini, Penuh Energi Positif!