Masih Suka Nyindir di Medsos? 5 Alasan Ini Membuatmu Berpikir Ulang!

Membuang-buang waktu, energi, dan kuota 

Saat ada masalah dengan orang lain atau ada sikapnya yang tidak kita sukai, rasa-rasanya ingin sekali memberitahunya letak semua kesalahannya, bukan? Sayangnya, sering kali kita tak cukup berani untuk mengatakannya secara langsung. Demi memuaskan perasaan, akhirnya kita menumpahkan unek-unek di media sosial dengan menyindir orang itu.

Memang tidak ada larangan menyindir di media sosial. Namun demi kebaikan kita sendiri, lebih baik kita belajar menahan diri dan tak lagi melakukannya. Sebab lebih banyak kerugiannya ketimbang keuntungannya, gak percaya?

1. Yang disindir belum tentu merasa 

Masih Suka Nyindir di Medsos? 5 Alasan Ini Membuatmu Berpikir Ulang!Pexels.com/olly

Ketika kita sedang semangat sekali menyindir seseorang, kita yakin banget sindiran kita akan mengenainya. Sayangnya, kadang yang terjadi tidak begitu. Entah dia memang sedang tidak membuka media sosial atau dia tipe orang yang cuek.

Bisa juga, kita merasa ada masalah dengannya tetapi dia merasa semuanya baik-baik saja. Tak jarang masalah memang hanya soal persepsi, kan?

2. Malah orang-orang lain yang bukan sasaran kita merasa tersindir 

Masih Suka Nyindir di Medsos? 5 Alasan Ini Membuatmu Berpikir Ulang!Pexels.com/d-ng-nhan-324384

Bukannya dia yang tersindir, malah banyak orang lain seketika merasa 'ditabok' oleh sindiran kita. Makin pedas sindiran kita, makin mereka cemas jangan-jangan merekalah yang kita maksud. Sampai titik tertentu, mereka akan berusaha introspeksi kalau-kalau mereka memang ada salah pada kita.

Tetapi jika dicari-cari tetap tak ada, selagi sebagian bisa bersikap masa bodoh, sebagian lagi mungkin akan memilih menjaga jarak dari kita. Hubungan kita dengan mereka jadi tak luwes lagi. Kita dijauhi tanpa kita tahu penyebabnya.

3. Setiap saat harus memikiran sindiran terbaru 

Masih Suka Nyindir di Medsos? 5 Alasan Ini Membuatmu Berpikir Ulang!Pexels.com/fotios-photos
dm-player

Saat satu sindiran terasa belum ampuh, kita mencari sindiran-sindiran baru yang lebih pedas. Masalahnya, makin sering menyindir makin kita tak merasa puas. Entah yang disindir sudah merasa atau belum, rasanya kita ingin terus menyindirnya.

Tanpa sadar, kita membuang terlalu banyak waktu dan energi hanya untuk memikirkan berbagai sindiran yang akan dilancarkan. Tentu saja ini akan amat menurunkan konsentrasi kita pada hal-hal yang lebih penting dalam hidup ini.

Baca Juga: 10 Meme Sindiran Tukang Pamer yang Menohok dan Bikin Nyengir

4. Makin kesal dari waktu ke waktu jika diabaikan 

Masih Suka Nyindir di Medsos? 5 Alasan Ini Membuatmu Berpikir Ulang!Pexels.com/olly

Bagaimana tidak kesal? Ini tak ubahnya mengajak orang lain bicara bahkan bertengkar, tetapi orang itu adem ayem saja seolah-olah tak mendengar apa pun. Bagus kalau kita bisa merasa lelah sendiri lalu memutuskan berhenti menyindir siapa pun.

Jika sudah merasa lelah tetapi di sisi lain tidak bisa mengendalikan dorongan untuk makin agresif, bayangkan betapa kita akan makin lelah secara psikis. Jika kelelahan psikis terus terjadi, tentu kesehatan fisik kita juga akan ikut menurun.

5. Kalaupun target si menanggapi, cuma bikin situasi tambah panas

Masih Suka Nyindir di Medsos? 5 Alasan Ini Membuatmu Berpikir Ulang!Pexels.com/karolina-grabowska

Memang jadi serba sulit. Sindiran tidak ditanggapi, kita jengkel. Sindiran ditanggapi, wah bisa jadi perang kata-kata yang tak berkesudahan. Masalah yang tadinya sepele bahkan mungkin hanya persepsi kita sendiri, malah jadi ke mana-mana.

Untuk sesaat, mungkin kita merasa inilah yang kita inginkan. Biar ramai sekalian. Namun pertanyaannya, benarkah kita menginginkannya? Bukankah jiwa semua orang pada dasarnya selalu menyukai kedamaian? Sampai kapan kita akan bertengkar dengan orang lain?

Bagaimana jika api yang telanjur berkobar tak bisa dipadamkan dan justru menghabiskan semuanya? Saat itu terjadi, kita hanya akan menyesalinya. Sindiran-sindiran yang kita buat dan semula terasa memuaskan perasaan kita malah menjadi senjata makan tuan. Yuk, mulai sekarang lebih bijak menggunakan media sosialmu.

Baca Juga: 10 Sindiran Lucu Buat Warganet yang Update Status Nyambi Pamer 

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

Berita Terkini Lainnya