6 Alasan Jadi Anak Kos Gak Selalu Menyedihkan

Sebagian orang mencita-citakannya sejak lama 

Kehidupan anak kos kerap digambarkan memprihatinkan baik dari segi finansial maupun kesejahteraan psikisnya. Anak kos sering dikira kesepian dan selalu ingin pulang ke rumah. Bukannya gak kangen keluarga, tetapi gambaran seperti di atas tak selalu tepat sebab anak kos gak selalu menyedihkan.

Tidak sedikit, kok, anak kos yang menikmati hari-harinya. Bukan berarti tak ada sisi duka selama tinggal di rumah orang. Hanya saja mereka bisa tetap enjoy bertahun-tahun indekos karena enam alasan ini.

1. Pilihan pribadi

6 Alasan Jadi Anak Kos Gak Selalu Menyedihkanilustrasi anak kos (pexels.com/Yan Krukau)

Semua hal yang dipaksakan tidak akan menyenangkan. Sebaliknya, keputusan pribadi membuat seseorang mantap dan merasa punya tanggung jawab atas pilihannya. Kalaupun selama ngekos terjadi beberapa masalah, ia lebih siap secara mental dalam menghadapinya.

Jadi anak kos bahkan cita-cita sebagian orang sejak mereka masih bersekolah. Terbayang kan, betapa semangatnya mereka kala cita-cita ini terwujud? Mereka sengaja memilih kampus atau tempat kerja dengan penempatan luar kota.

2. Uang saku atau penghasilannya cukup

6 Alasan Jadi Anak Kos Gak Selalu Menyedihkanilustrasi anak kos (pexels.com/cottonbro studio)

Tidak dimungkiri bahwa faktor keuangan amat memengaruhi kebahagiaan anak kos. Uang saku yang terlalu sedikit atau gak lancar bisa bikin anak kos stres. Bahkan kesehatannya terganggu karena harus berhemat dalam hal makan.

Bila itu tak terjadi, kehidupan anak kos relatif aman dan menyenangkan, kok. Apalagi bila ia sudah bekerja dan pendapatannya cukup memuaskan. Cuma soal waktu untuknya kelak pindah dari kos-kosan ke hunian pribadi.

3. Pemilik dan teman kos baik

6 Alasan Jadi Anak Kos Gak Selalu Menyedihkanilustrasi anak kos (pexels.com/PNW Production)

Orang-orang yang ditemui di perantauan  juga menentukan kebahagiaan anak kos. Pemilik kos yang galak memang ada. Akan tetapi, pemilik kos yang baiknya minta ampun juga ada.

Anak kos sampai dianggapnya anak sendiri. Ia kerap memberikan makanan buat penghuni kos. Sempurna sudah kalau teman-teman satu atap juga baik. Gak ada yang memberikan pengaruh buruk atau suka menciptakan masalah.

dm-player

4. Makin mengenali diri dan membentuk karakternya

6 Alasan Jadi Anak Kos Gak Selalu Menyedihkanilustrasi anak kos (pexels.com/Pragyan Bezbaruah)

Tinggal terpisah dari orangtua serta saudara punya banyak manfaat. Salah satunya, memudahkan seseorang dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar dirinya. Pengenalan diri ini penting supaya ia memahami sifatnya dan mampu mengarahkan hidupnya dengan lebih baik.

Karakter yang masih samar juga dapat diperjelas melalui merantau. Contohnya, karakternya yang suka menolong belum kuat karena di rumah orangtua yang selalu melakukan kegiatan sosial. Ia hanya melihat dan membantu sedikit. Setelah menjadi anak kos, karakter penolongnya kian tampak sebab ia langsung mempraktikkan ajaran orangtuanya.

Baca Juga: 5 Tips Buat Anak Kos yang Tinggal Berdua agar Hidup Rukun

5. Bebas dari bayang-bayang orangtua

6 Alasan Jadi Anak Kos Gak Selalu Menyedihkanilustrasi anak kos (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Selalu berada di bawah bayang-bayang orangtua menimbulkan rasa tidak nyaman. Sering kali juga memengaruhi kepercayaan diri, keberanian bertindak, dan perasaan hanya dihargai oleh orang lain karena faktor orangtuanya.

Dengan menjadi anak kos, bayang-bayang orangtua tak lagi menjangkau kehidupannya. Orang-orang di perantauan gak tahu bahkan tidak peduli tentang nama besar orangtuanya. Orangtua juga tak bisa lagi selalu mengatur dan memaksakan kehendaknya. Beberapa anak akhirnya terbebas dari sikap toksik orangtua.

6. Punya tujuan jelas sejak awal merantau

6 Alasan Jadi Anak Kos Gak Selalu Menyedihkanilustrasi anak kos (pexels.com/Kampus Production)

Merantau tanpa tujuan yang jelas cuma bikin bingung setibanya seseorang di kota orang. Meski ada rutinitas yang dijalani, rasanya ia tetap tidak tahu untuk apa semua itu dilakukan. Lama-lama merantau bahkan seperti tak menjawab kebutuhannya.

Kalau sudah begitu, seseorang bisa memutuskan berhenti kuliah atau resign dari tempat kerja. Keputusannya pulang ke kampung halaman sebelum waktunya membuat dia gak berhasil membawa apa-apa. Bila seseorang memiliki tujuan jelas seperti melatih kemandirian, ia bakal bertahan dan menyukai statusnya sebagai anak kos.

Menjadi anak kos adalah proses memantapkan pijakan seseorang dalam kehidupan masa dewasanya. Baik ngekos maupun tinggal di rumah orangtua, sisi suka dan duka pasti ada. Namun, keenam hal di atas meminimalkan rasa nelangsa selama ngekos dan justru bikin tambah semangat.

Baca Juga: 5 Hal Ini Hanya Dirasakan Anak Kos Setiap Kali Buka Puasa, Relate?

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya