Hentikan 7 Anggapan Miring tentang Perempuan Single di Usia 30+
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jika kita punya teman atau saudara perempuan yang belum menikah bahkan sekadar punya pacar, jaga sikap agar tidak sinis dan menghakimi. Sekalipun usianya sudah di atas 30 tahun, tidak ada kata terlambat untuk kemungkinan kelak ia bertemu jodohnya.
Seandainya pun dia memilih untuk selamanya melajang, hargai pilihannya. Hindari mengusik kehidupan perempuan single di usia matang dengan tujuh anggapan miring di bawah ini. Mari saling menghormati privasi masing-masing.
1. Sangat membenci lawan jenis
Apa dasar kita menyimpulkan demikian? Seorang perempuan lajang bahkan masih berhubungan baik dengan teman, tetangga, saudara, dan ayahnya yang semuanya lawan jenis. Hanya karena dia belum menikah, bukan berarti perasaannya pada pria pasti negatif.
Dia belum menikah bukan karena bersikap antipati terhadap pria. Boleh jadi semata-mata ia belum bertemu dengan seseorang yang cocok untuknya. Bukan pria yang dibencinya, melainkan orang-orang yang gemar berburuk sangka padanya cuma gara-gara dia betah sendiri.
2. Pasti punya trauma di masa lalu
Trauma memang dapat menghambat kehidupan asmara baik perempuan maupun pria. Akan tetapi, tidak semua perempuan lajang pasti memiliki trauma terkait asmara, pernikahan, atau lawan jenis.
Sebaliknya, perempuan yang punya trauma dengan ketiga hal di atas bisa saja menikah di usia yang lebih muda. Bersikap sok tahu tentang trauma masa lalu seseorang termasuk dalam pelanggaran privasi. Gak usah menduga-duga hal-hal yang sama sekali tidak kita ketahui.
3. Sikapnya kurang lembut
Memangnya perempuan harus bersikap selembut apa untuk mendapatkan pasangan? Jangan salah, perempuan yang betah sendiri juga bisa bersikap lebih lembut daripada perempuan yang telah berkeluarga.
Soal kelembutan sikap ini tak ada kaitannya dengan status hubungan seseorang. Lebih ditentukan oleh karakter asli masing-masing orang. Kita tidak boleh menilai negatif orang lain tanpa dasar yang kuat. Memangnya kita pernah mendengarnya berteriak-teriak penuh emosi atau melihatnya main tangan?
Baca Juga: 5 Alasan Hidup Sendiri Itu Menyenangkan, Jomblo Bukanlah Kutukan
4. Terlalu mandiri
Editor’s picks
Apa salahnya kalau perempuan tampil mandiri? Bukankah seharusnya semua orang dewasa mampu mengurus kehidupannya sendiri dengan baik? Lagi pula, berpasangan dengan seseorang yang terlalu manja juga merepotkan.
Gak ada batasan untuk kemandirian perempuan. Mereka boleh semandiri apa pun yang mereka mampu. Kemandirian bukan penghambat untuk tumbuhnya rasa cinta. Perempuan mandiri bisa jatuh cinta dan dicintai oleh sosok yang tepat buatnya.
5. Gak tertarik dengan perkawinan dan anak kecil
Ketertarikan dengan perkawinan tidak harus dibuktikan dengan tergesa-gesa menikah. Bagaimanapun, menikah butuh banyak persiapan. Seseorang yang lebih lama menyiapkan dirinya bukan berarti gak ingin menikah.
Tentang anak kecil, bukankah mayoritas orang mudah luluh hatinya saat melihat paras polos mereka? Tak terkecuali perempuan yang belum ada rencana menikah. Mereka dapat menjadi tante yang hangat dan menyenangkan buat keponakan-keponakannya bahkan anak teman-temannya.
6. Selalu kesepian
Perempuan single yang kerap kesepian tentu ada. Namun, orang yang telah menikah pun tidak selalu bebas dari perasaan ini. Utamanya ketika ada masalah dalam rumah tangga, minimnya komunikasi dengan pasangan dan merasa tidak dimengerti oleh suami atau istrinya.
Perasaan kesepian yang sesekali mendera merupakan hal lumrah buat siapapun. Ini tidak memandang jenis kelamin atau status hubungan seseorang. Namun, jangan mengaitkan perempuan yang masih sendiri dengan perasaan kesepian sepanjang waktu. Kehidupannya boleh jadi lebih meriah daripada kehidupan kita.
7. Akhirnya menikah dengan siapa saja yang mau
Anggapan begini sangat menyakitkan hati perempuan single, lho. Ini sama saja kita menganggap mereka seperti barang dagangan yang tidak laku. Awalnya dijual dengan harga diskon, lama-lama diberikan pada siapa pun yang mau daripada terus berada di gudang.
Perempuan selalu punya pilihan dalam hidupnya. Jangan sampai kelak saat kita menyaksikannya menikah, bukannya ikut bahagia kita justru berpikir dia sudah putus asa dan pasrah diperistri siapa saja. Padahal, mereka memang saling mencintai.
Setiap kita ingin berpikir buruk terhadap perempuan yang masih lajang di usia matang, tanyakan kembali pada diri sendiri. Kalau kita percaya perihal jodoh ada di tangan Tuhan, kita seharusnya tidak terlalu berisik terkait status hubungan orang lain.
Baca Juga: 5 Strategi Jitu Kelola Uang untuk Wanita Single, Kamu Pasti Bisa
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.