Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Hal buat Kamu yang Belum Berhasil Jadi Diri Sendiri

ilustrasi pria muda (pexels.com/ROMAN ODINTSOV)
ilustrasi pria muda (pexels.com/ROMAN ODINTSOV)

Apakah kamu sedang berusaha untuk menjadi diri sendiri, tetapi belum juga berhasil? Jangan cemas, minder, apalagi gak mau meneruskannya. Belajar soal apa pun perlu waktu.

Tak terkecuali, melepas topeng dan menunjukkan pada dunia bahwa inilah dirimu yang sesungguhnya. Tetaplah meneruskan prosesmu agar makin berani menjadi diri sendiri. Enam poin penting berikut ini semoga membantu menguatkan tekadmu.

1. Hanya meniru hal-hal baik dari orang lain

ilustrasi dua pria (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi dua pria (pexels.com/cottonbro studio)

Tidak menjadi diri sendiri berarti menjadi orang lain. Kamu mungkin meniru beberapa orang sekaligus dalam hal apa pun tanpa memikirkan apakah itu betul-betul cocok untukmu atau tidak. Ada satu hal yang wajib diperhatikan ketika kamu menjadikan orang lain sebagai contoh.

Yaitu, dirimu hanya mencontoh hal-hal baik dari mereka. Kumpulkan sisi-sisi positif orang lain yang kamu temui. Terapkan dalam keseharianmu. Kelak kamu akhirnya lebih mengenali jati dirimu, hal-hal baik ini ikut meresap dalam karaktermu dan itu bagus juga.

2. Tetap berusaha untuk menemukan dan merasa nyaman dengan diri sendiri

ilustrasi pria muda (pexels.com/Nguyễn Danh)
ilustrasi pria muda (pexels.com/Nguyễn Danh)

Proses belajar untuk menjadi diri sendiri memang bisa terasa melelahkan. Saking susahnya kamu buat segera menerapkannya, rasanya ingin berhenti saja. Lawanlah keinginan ini. 

Apa pun yang terjadi, kamu harus menemukan dirimu dan merasa nyaman dengannya. Ibarat orang yang memakai topeng bagus, lama-lama kamu bakal capek juga. Dirimu kudu nyaman dan percaya diri dengan penampilanmu yang apa adanya.

3. Jangan berpikir buat menjadi sosok yang sempurna

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Garon Piceli)
ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Garon Piceli)

Sulitnya menjadi diri sendiri bisa disebabkan bayanganmu akan sosok yang sempurna. Kamu punya sejumlah kriteria diri yang hendak ditunjukkan pada orang lain. Sebelum kriteria itu terpenuhi, kamu memilih untuk bersembunyi dari mata publik.

Maka selama ini dirimu hanya menampilkan kepalsuan-kepalsuan. Kalau kamu ingin bisa segera menjadi diri sendiri, bayangan kesempurnaan itulah yang mesti disingkirkan dulu. Jika kamu terus mengejar kesempurnaan, kepercayaan diri untuk tampil apa adanya tak akan terbentuk.

4. Bentuk ulang lingkaran pertemananmu jika diperlukan

ilustrasi dua pria (pexels.com/Ruddy Jiménez)
ilustrasi dua pria (pexels.com/Ruddy Jiménez)

Kenali masalah yang mempersulit kamu buat jadi diri sendiri. Apakah faktor pertemanan ikut berpengaruh? Misalnya, beberapa teman dekatmu suka mencibir orang dengan keadaan tertentu.

Contohnya, mereka mengejek orang yang gajinya lebih kecil padahal tingkat pendidikan mereka sama. Penghasilanmu pun sebenarnya sama kecilnya dengan orang itu. Akan tetapi, kamu berusaha menutupinya demi gak dihina oleh teman sendiri. 

Kalau begini situasinya, bersiaplah membentuk pertemanan baru dengan orang-orang yang tidak suka mempermasalahkan segala hal. Sekali saja katakan pada kawan-kawanmu bahwa gajimu juga cuma segitu dan itu gak jadi masalah besar buatmu.

5. Sebaik-baik orang yang ditiru, tetap lebih nyaman menjadi diri sendiri

ilustrasi perempuan (pexels.com/Flickr)
ilustrasi perempuan (pexels.com/Flickr)

Walaupun kamu sudah menerapkan poin pertama dengan hanya meniru hal-hal baik dari orang lain, jangan puas sampai di situ. Ini tidak menghilangkan tugasmu belajar menjadi diri sendiri sampai berhasil. Semua yang disalin tempel dari orang lain tidak mendefinisikan dirimu yang asli.

Sekalipun itu sifat-sifat yang baik, dirimu yang sejati malah makin tertutup dari pandangan orang. Yuk, lepaskan satu per satu tanpa kamu berubah menjadi orang jahat atau berperilaku buruk.

Contoh, selama ini kamu berusaha meniru kedermawanan seseorang. Dia sering membantu orang lain dengan uang, kamu pun melakukannya. Namun, sesungguhnya dirimu lebih suka menolong orang lain dengan memberinya ilmu atau pekerjaan. Sama-sama baik, kan? Jadilah diri sendiri dengan melakukan kebaikan versimu meski kamu mungkin akan disebut pelit.

6. Gak usah terlalu mengkhawatirkan penilaian orang

ilustrasi seorang pria (pexels.com/Stiven Rivera)
ilustrasi seorang pria (pexels.com/Stiven Rivera)

Selama kamu hidup di tengah-tengah manusia, dirimu akan tetap dinilai. Baik kamu menjadi orang lain maupun diri sendiri, tidak semua orang bakal menilaimu secara positif. Jadi, apa bedanya?

Bedanya hanyalah mana yang membuatmu paling nyaman serta potensi dirimu lebih keluar? Jawabannya tentu dengan menjadi diri sendiri. Baik atau buruknya penilaian orang cukup dijadikan bahan introspeksi saja.

Sedang di fase kesulitan menjadi diri sendiri adalah tanda kamu tengah serius mengusahakannya. Jika rasanya nyaman terus, mungkin kamu belum ada keinginan untuk melepaskan topeng. Menangkan pertarungan ini dengan tetap bertekad pelan-pelan menjadi diri sendiri

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us