6 Cara Menolak Saudara Ikut Tinggal di Rumahmu, Cari Tahu Keperluannya

Menginap beberapa hari saja masih oke, kok

Bisa memiliki rumah sendiri, baik sudah dibeli lunas maupun masih kredit tentu bikin kamu bahagia. Dirimu tak perlu lagi memikirkan keterbatasan fasilitas dan kebebasan di kos-kosan atau uang sewanya yang sering naik. Kamu bisa hidup tenang di rumah sendiri.

Namun, punya rumah pribadi juga berarti ada kemungkinan saudara ingin ikut tinggal bersamamu. Berbeda dengan ketika kamu ngekos, saudara biasanya gak ada yang minta tinggal denganmu. Sekadar menginap semalam pun mungkin mereka ogah karena sempitnya ruangan, ketatnya peraturan, serta suasana kos yang kurang kondusif.

Lalu, bagaimana cara untuk menolak keinginan saudara? Bukannya kamu pelit, tetapi ikut tinggal mengindikasikan waktu yang lebih lama daripada sekadar menginap dalam situasi darurat. Cegah kamu kehilangan ketenangan di rumah sendiri dengan melakukan enam hal berikut.

1. Mencecar keperluannya sampai jelas

6 Cara Menolak Saudara Ikut Tinggal di Rumahmu, Cari Tahu Keperluannyailustrasi percakapan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Sebagai tuan rumah, kamu berhak bahkan wajib tahu keperluan orang-orang yang datang ke rumahmu. Terlebih saudara ingin tinggal bersamamu. Kamu perlu menilai maksud kedatangannya sesuai atau tidak dengan permintaannya supaya tinggal di rumahmu.

Apakah dia hanya hendak mengikuti ujian masuk perguruan tinggi atau seleksi pekerjaan? Ataukah ia baru hendak mencari kerja? Bila dia cuma mau ikut tes masuk perguruan tinggi atau seleksi calon karyawan, menginap di rumahmu beberapa hari saja sudah cukup.

Ia dapat langsung pulang setelah ujian selesai. Sedang bila saudara baru mau mencari pekerjaan, nasihati agar ia mencari informasi dan melamarnya dari kampung halamannya saja. Nanti jika telah ada panggilan tes baru menginap di rumahmu.

2. Menjelaskan keterbatasan kamar di rumah

6 Cara Menolak Saudara Ikut Tinggal di Rumahmu, Cari Tahu Keperluannyailustrasi kedatangan saudara (pexels.com/Kindel Media)

Jika kebetulan rumahmu kecil, jangan merasa tidak enak buat memaparkan keadaannya. Misalnya, rumahmu hanya punya dua atau bahkan satu kamar tidur. Jumlah kamar gak cukup untuk menampung tamu yang menginap.

Katakan saja hal tersebut padanya. Kamu tak perlu sungkan karena seharusnya dia yang merasa begitu bila tetap memaksa. Meski ia berkata bisa tidur di mana saja, jawab bahwa dirimu bakal merasa kian gak enak bila membiarkannya tidur di luar kamar.

Terlebih dia hendak tinggal dalam waktu yang lama. Tak mungkin ruang tamu atau ruang keluargamu berubah menjadi tempat tidur sampai berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Aktivitasmu bersama keluarga di rumah bakal sangat terganggu.

Baca Juga: 5 Aturan Wajib Kalau Tinggal Bareng Teman

3. Bilang gak enak dengan pasanganmu

6 Cara Menolak Saudara Ikut Tinggal di Rumahmu, Cari Tahu Keperluannyailustrasi percakapan (pexels.com/RDNE Stock project)

Apabila kamu telah menikah, kenyamanan pasangan memang kudu diprioritaskan. Apalagi ini di rumah kalian sendiri. Jangan karena merasa gak enak pada saudara, dirimu justru mengorbankan perasaan pasangan.

Walaupun pasanganmu bilang saudaramu boleh ikut tinggal bersama, sebaiknya kamu tidak begitu saja percaya dengan perkataannya. Boleh jadi suami atau istrimu cuma bingung bagaimana hendak jujur padamu. Dia takut dirimu marah karena tak mengizinkan saudaramu tinggal dengan kalian.

dm-player

Maka apa pun jawabannya, sampaikan pada saudaramu tentang rasa gak enakmu terhadap pasangan. Saudara yang telah sama-sama dewasa seharusnya mudah memahami maksudmu. Ini bukan tentang sifat pasanganmu yang kurang ramah, melainkan semata-mata kamu tidak ingin ia diam-diam menjadi kurang nyaman akibat keberadaan saudaramu.

4. Mengizinkannya menginap beberapa hari saja

6 Cara Menolak Saudara Ikut Tinggal di Rumahmu, Cari Tahu Keperluannyailustrasi percakapan (pexels.com/Mizuno K)

Menolak keinginan saudara untuk tinggal bersamamu tidak berarti kamu menjadi amat kejam padanya. Bagaimanapun juga, dia memang masih keluargamu. Jadi, kamu mestinya tak keberatan andai ia cuma perlu tempat menginap buat beberapa hari.

Tetap sampaikan keterbatasanmu dalam menyediakan ruang dan menjamunya, tetapi bersikap baiklah dengan menerimanya di rumahmu. Barangkali berat baginya jika harus menginap di hotel atau kos-kosan dengan tarif harian. Tidak ada salahnya kamu membantu dengan memberinya izin menginap beberapa hari.

Kalau seiring bergantinya hari dia gak jelas kapan akan pergi, kamu perlu mencecar keperluannya yang sesungguhnya seperti dalam poin pertama. Bila keinginannya berubah menjadi hendak ikut tinggal di rumahmu, kemukakan poin 2 dan 3. Kemudian lanjutkan dengan langkah di bawah ini sebagai solusinya.

5. Mencarikan kos-kosan atau rumah kontrakan

6 Cara Menolak Saudara Ikut Tinggal di Rumahmu, Cari Tahu Keperluannyailustrasi mencarikan kontrakan (pexels.com/Gustavo Fring)

Saudaramu barangkali masih ragu-ragu buat mencari tempat tinggal sendiri. Misalnya, dia begitu asing dengan kota tersebut. Ia tidak tahu daerah kos-kosan dan berapa harga yang standar untuk satu kamar atau satu rumah kontrakan.

Dapat pula saudaramu gak membawa cukup uang sehingga ketar-ketir tidak mampu membayar ongkos indekos atau mengontrak rumah. Kamu wajib peka dengan membantu mencarikannya tempat tinggal yang sesuai dengan bujetnya. Apabila anggarannya terbatas sekali, bantulah untuk menutup biaya kos-kosan atau kontrakannya sementara waktu. 

Sikap seperti ini telah murah hati, kok. Kamu tetap dapat menolong saudara tanpa perlu mengajaknya tinggal bersamamu dalam waktu yang tak terbatas. Toh, ia sudah cukup dewasa buat mengurus keperluannya sendiri. 

6. Tegas bilang bahwa dirimu memerlukan privasi

6 Cara Menolak Saudara Ikut Tinggal di Rumahmu, Cari Tahu Keperluannyailustrasi dua perempuan (pexels.com/cottonbro studio)

Kelima cara di atas masih tergolong halus untuk menolak keinginan saudara tinggal bersamamu. Akan tetapi bila ia terus saja memaksakan keinginannya, berarti dirimu mesti lebih blak-blakan. Katakan saja bahwa kamu memerlukan privasi di rumahmu sendiri.

Dirimu telah capek menjadi anak kos sekian tahun dan harus berbagi hampir segalanya dengan teman satu atap. Keberadaan orang lain di rumah pribadimu bakal mengurangi kebebasanmu. Baik kamu sudah berkeluarga maupun masih melajang, privasi gak bisa dikesampingkan.

Dengan penjelasan seterbuka ini, seharusnya saudara langsung mengerti bahwa dirinya tidak bisa ikut tinggal di rumahmu. Namun, jika kamu berhadapan dengan tipe orang yang hampir gak punya malu karena masih saja mendesakmu, abaikan dia. Saudara yang seperti ini sekali diizinkan tinggal di rumahmu bakal sulit diminta pergi.

Ada alasan kuat mengapa kamu tidak perlu senantiasa mengizinkan saudara ikut tinggal di hunian pribadimu. Selain persoalan privasi, kecilnya rumah, serta kenyamanan pasangan; terkadang ada saudara yang berusaha lari dari masalahnya dengan mengungsi ke rumahmu. Contohnya, ia dikejar-kejar penagih utang bahkan polisi untuk suatu kejahatan.

Kamu harus waspada dengan kemungkinan buruk di balik keinginannya tinggal bersamamu. Jangan sampai dirimu dan pasangan terseret dalam masalahnya. Rumah semestinya selalu menjadi tempat pulang yang menyenangkan bagimu sehingga perlu dibatasi siapa saja yang boleh tinggal di sana.

Baca Juga: 5 Aturan Penting Saat Tinggal Bareng Mertua, Harus Ada Batas-batasnya

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya