5 Cara Menyikapi Ejekan biar Gak Berakibat Negatif Buatmu

Jaga kepercayaan dirimu, jangan sampai runtuh

Diejek soal apa pun memang meninggalkan perasaan yang tidak menyenangkan. Kalau itu dilakukan orang di tempat umum, kamu bisa malu sekali. Semua orang jadi ikut mendengar cemoohannya.

Sikap mengejek jelas gak baik. Namun, dalam interaksimu dengan orang lain biasanya ada saja yang melakukannya baik dengan maksud sengaja maupun tidak. Kamu perlu membangun pertahanan diri, agar hinaan itu gak terlalu berakibat buruk untuk mentalmu dengan lima cara berikut ini.

1. Menganggapnya murni candaan

5 Cara Menyikapi Ejekan biar Gak Berakibat Negatif Buatmuilustrasi percakapan (pexels.com/Armin Rimoldi)

Kamu memang tidak tahu pasti tujuan seseorang mengejekmu. Bisa jadi dia memendam kebencian terhadap dirimu dan ingin mempermalukanmu di depan orang banyak. Hanya saja, memikirkan hal ini akan makin membuatmu merasa tidak nyaman.

Dirimu gak cuma malu, melainkan marah. Yuk, coba dibikin lebih santai saja dengan menganggap perkataannya tak lebih dari lelucon. Walaupun candaannya termasuk dark jokes, meyakini hal ini bakal membuatmu tidak berlama-lama memikirkannya.

Bukankah gak semua orang bisa bercanda dengan cara yang etis? Alih-alih mempermalukanmu melalui ejekannya, ia sebenarnya sedang mempermalukan diri sendiri dengan leluconnya yang keterlaluan. Kamu menjadi lebih tenang dan tidak bereaksi emosional.

2. Mengenali sifatnya dengan baik

5 Cara Menyikapi Ejekan biar Gak Berakibat Negatif Buatmuilustrasi percakapan (pexels.com/Matheus Bertelli)

Pengenalan yang baik terhadap sifat seseorang akan membawamu pada kesimpulan besar. Apakah dia memang suka mengejek siapa pun atau sepertinya barusan ia cuma salah bicara padamu? Bila dirimu mengenalnya sebagai orang yang gemar mengejek, lebih mudah untukmu memakluminya.

Bukan berarti kamu pasrah saja diolok-olok olehnya. Akan tetapi, tidak gampang bagi siapa pun mengubah sifat negatif orang lain. Cuma keinginan pribadi untuk berubah yang dapat membuat kebiasaan mengejeknya berhenti.

Sedang jika selama ini seseorang baik padamu dan kemungkinan besar tadi dia hanya salah bicara, kamu pun bisa lekas memaafkannya. Orang sehati-hati apa pun pasti ada kalanya kelepasan ketika berbicara. Apalagi saat ia merasa sudah akrab denganmu sehingga suasananya begitu santai.

Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Kita Tidak Akan Pernah Lepas dari Ejekan Orang

3. Jangan minder melainkan dijadikan bahan introspeksi dan motivasi

5 Cara Menyikapi Ejekan biar Gak Berakibat Negatif Buatmuilustrasi perempuan duduk (pexels.com/Josue Velasquez)
dm-player

Kalaupun kamu sempat merasa rendah diri gara-gara hinaan orang, segera bangkitkan kembali kepercayaan dirimu. Isi ejekan itu barangkali tidak bisa begitu saja dikesampingkan. Selain kamu telanjur mendengarnya, hati yang terusik juga dapat menandakan ada hal penting terkait olok-oloknya.

Cobalah melihat ke dalam diri berbekal perkataannya. Apakah hinaannya tepat menggambarkan kelemahan dirimu? Jika ya, sebaiknya kamu mulai bergerak dan memperbaiki kelemahan itu.

Andai kekurangan tersebut begitu sukar diubah, setidaknya dirimu bisa mengoptimalkan sisi lainmu yang istimewa. Apabila kamu punya kekuatan yang menonjol, orang gak akan berani sembarangan mengejek kekuranganmu. Mengubah hinaan menjadi bahan introspeksi serta motivasi jauh lebih baik daripada cuma merasa sakit hati.

4. Siapkan mental untuk menerimanya, jangan selalu ingin dihargai dan dipuji

5 Cara Menyikapi Ejekan biar Gak Berakibat Negatif Buatmuilustrasi berbisik-bisik (pexels.com/Keira Burton)

Sulit untukmu sepenuhnya menghindari orang yang suka mengejek. Orang terdekatmu juga dapat tiba-tiba mencemoohmu dalam suatu hal. Sebaiknya kamu belajar mempersiapkan mental buat menghadapi tipe orang seperti itu.

Walaupun aslinya semua orang ingin dihargai serta dipuji, kurangi sedikit keinginan ini agar kamu lebih siap ketika mendapat sikap yang gak sesuai ekspektasi. Dirimu tak bisa mengharapkan semua orang kagum padamu atau menjaga sikapnya sendiri. Belajarlah untuk lebih low profile sehingga ejekan mereka tak seketika membuatmu merasa terluka hebat.

Setiap kali kamu dihina, ingat bahwa penghina memang ada di mana-mana. Perkataannya yang merendahkanmu juga bukan sesuatu yang pasti benar. Kamu boleh jadi lebih baik dari pandangannya bahkan dirinya, tetapi tetap saja diejek olehnya.

5. Memperluas pergaulan

5 Cara Menyikapi Ejekan biar Gak Berakibat Negatif Buatmuilustrasi percakapan (pexels.com/Askar Abayev)

Kegunaan dari memperluas pertemanan adalah kamu menjadi terbiasa bertemu banyak orang dan gaya mereka yang berbeda-beda dalam berinteraksi. Punya lingkaran pertemanan yang kecil tetapi kondusif memang baik untuk menjaga suasana hatimu cenderung stabil dan positif. Namun, kurangnya pertemanan meningkatkan perasaan sensitifmu terhadap sikap orang lain yang negatif.

Kamu cenderung memasukkan segala hal ke hati. Dirimu tidak terbiasa dengan cara bercanda yang terasa kurang sopan. Gaya seseorang dalam mengungkapkan pendapatnya atas dirimu pun gampang dirasakan sebagai penghinaan.

Lain jika pertemananmu cukup luas. Kamu memang tidak sama dengan mereka. Akan tetapi, kehati-hatianmu dalam berucap tak membuatmu menuntut orang lain menjadi seperti dirimu karena kamu sudah terbiasa dengan perbedaan.

Tambah menjengkelkan suatu hinaan, tambah penting buat kamu segera menetralkan perasaan. Kalau tidak, pengaruhnya akan merusak seperti membuatmu sedih terus-menerus. Pun orang yang gemar mengejek biasanya tidak merasa kasihan saat melihatmu down.

Olok-oloknya justru dapat menjadi-jadi. Ini waktu yang tepat untukmu memikirkannya sebentar saja lalu bersikap masa bodoh. Tentunya, kamu gak usah balas mengejeknya, ya!

Baca Juga: 5 Tips Menyikapi Ejekan di Depan Banyak Orang agar Tetap Sopan

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya