5 Ciri Keangkuhan yang Gak Boleh Ada dalam Dirimu, Sulit Rendah Hati

Orang sombong kadang gak menyadarinya

Sifat angkuh tidak baik dan gak disukai dalam pergaulan. Akan tetapi, orang yang tinggi hati belum tentu menyadari atau mau dirinya disebut begitu oleh orang lain. Maka dari itu, kamu harus berhati-hati supaya tidak menjadi angkuh dan sulit berubah.

Pun keangkuhan tidak menggambarkan kondisimu yang nyata. Sering kali perasaan lebih hebat dari orang lain hanyalah subjektivitas diri yang tak disetujui oleh orang-orang di sekitarnya. Jauhi lima sikap di bawah ini kalau kamu gak mau dinilai sebagai orang yang sombong.

1. Kenal, tetapi gak pernah menyapa duluan

5 Ciri Keangkuhan yang Gak Boleh Ada dalam Dirimu, Sulit Rendah Hatiilustrasi dua orang (pexels.com/fauxels)

Orang yang tidak saling mengenal, tetapi dipertemukan dalam suatu kegiatan sebaiknya saling menyapa sebagai bentuk kesopanan. Apalagi bila sesungguhnya mereka berteman atau bersaudara. Namun, orang yang angkuh dapat berdiam diri saja sepanjang acara yang dihadiri juga oleh kenalan-kenalannya.

Dia bukannya punya sifat asli pendiam atau pemalu. Ia bisa sangat cerewet dan seru saat bersama gengnya. Akan tetapi, di luar itu sikapnya pada orang lain bak tidak pernah mengenal. Walaupun mereka semua satu kantor, kampus, bahkan punya kakek dan nenek yang sama alias bersaudara. 

Jangankan kalimat sapaan yang ramah, ia tersenyum saja tidak. Bahkan kerap kali dia seakan-akan tak memedulikan keberadaan orang yang dikenalnya walau posisi mereka berdekatan. Melihat sikapnya, orang yang hendak menyapa pun menjadi malas.

2. Semua perkataannya meninggikan diri

5 Ciri Keangkuhan yang Gak Boleh Ada dalam Dirimu, Sulit Rendah Hatiilustrasi percakapan (pexels.com/Ivan Samkov)

Orang yang angkuh juga bisa lebih ramah daripada poin pertama. Akan tetapi, isi perkataannya bikin lawan bicara kurang nyaman. Alasannya, dia berbicara panjang lebar dengan isi serupa, yaitu meninggikan diri.

Seperti selera liburannya yang mahal, makan harus di tempat-tempat tertentu, dan sebagainya. Ia sibuk membicarakan dan membanggakan diri tanpa peduli perasaan orang lain yang mendengarnya. Alih-alih menahan diri, dia justru akan lebih senang apabila lawan bicara makin minder dan merasa gak ada apa-apanya darinya.

Oleh sebab itu, ia cukup pemilih soal siapa orang yang akan dijadikannya pendengar. Tidak mungkin dia membanggakan diri di depan orang yang statusnya jelas lebih tinggi. Ia akan memilih orang-orang yang dinilainya berada di bawahnya.

Baca Juga: 5 Sikap yang Bikin Image Positif Jadi Luruh, Termasuk Angkuh!

3. Cuma mau berteman dengan orang yang dianggapnya selevel

5 Ciri Keangkuhan yang Gak Boleh Ada dalam Dirimu, Sulit Rendah Hatiilustrasi percakapan (pexels.com/Theo Decker)
dm-player

Dalam hal menyombongkan diri, dia memang memilih orang yang menurutnya lebih rendah. Namun, ingat bahwa orang tersebut tak pernah sungguh-sungguh dianggapnya ssbagai teman. Cukup buat mendengarkan cerita-ceritanya yang hebat, tetapi bikin insecure.

Sedang untuk kawan, dia punya kriteria yang berkebalikan. Mereka harus selevel menurut kacamatanya sekalipun sebenarnya semua manusia setara. Umumnya, orang yang dipandangnya sekelas memiliki kekayaan, latar belakang pendidikan, serta jabatan yang setara dengannya.

Dengan mereka, dia merasa seru sekali. Ia bahkan dapat bersikap menjilat untuk mendapatkan tempat dalam lingkar pergaulan mereka. Namun, sikapnya pada orang yang dipandang gak sekelas bisa sangat buruk.

4. Meremehkan kemampuan dan pencapaian orang lain

5 Ciri Keangkuhan yang Gak Boleh Ada dalam Dirimu, Sulit Rendah Hatiilustrasi percakapan (pexels.com/Thirdman)

Sehebat apa pun orang lain, pribadi yang angkuh tidak pernah mau mengakuinya. Kalau sampai ia mengakui kemampuan serta prestasi orang lain, itu justru dapat terasa sebagai kekalahan baginya. Dia pun gak merasa cukup dengan cuma mendiamkannya.

Sikapnya dapat terang-terangan menghina kemampuan serta pencapaian orang lain. Tujuannya, orang itu tetap minder darinya dan orang-orang lain yang ikut mendengar batal mengaguminya. Contoh sikapnya adalah berkoar-koar bahwa prestasi seseorang sebenarnya biasa saja dan sama sekali gak prestisius.

Ia menjelaskan bermacam-macam alasan di balik penilaiannya. Bicaranya yang meyakinkan boleh jadi membuat banyak orang lebih percaya padanya. Walau begitu, ini sama sekali bukan bukti bahwa dia lebih hebat daripada orang yang dihina.

5. Merasa tidak membutuhkan bantuan siapa pun

5 Ciri Keangkuhan yang Gak Boleh Ada dalam Dirimu, Sulit Rendah Hatiilustrasi percakapan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Sikap orang yang sombong berbeda dengan pribadi mandiri. Orang yang mandiri sekaligus rendah hati tetap realistis dalam memandang kebutuhannya akan bantuan orang lain. Dia semampunya mengerjakan banyak hal sendiri, tetapi sadar bahwa kemampuannya ada batasnya.

Saat diperlukan, ia tidak ragu untuk meminta tolong pada orang lain dan merasa senang ketika dibantu. Sementara itu, orang yang angkuh bersikap seakan-akan hidup sendiri bukan masalah buatnya. Dia merasa dapat melakukan segalanya seorang diri.

Ia selalu menyebut semua urusan mudah sekalipun ini tak menjamin dia betul-betul mampu membereskannya sendiri. Ia cuma gengsi buat mengakui kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Meminta tolong pada orang lain terasa memalukan untuknya.

Keangkuhan akan menghancurkan diri serta relasi dengan orang lain. Sifat tinggi hati menghalangi orang dari kemauan terus belajar karena telah merasa dirinya hebat. Sementara itu, orang-orang di sekitarnya juga enggan menjadi temannya sebab sering dipandang sebelah mata.

Pastikan kamu gak begitu sekalipun punya begitu banyak hal yang kerap dijadikan modal untuk menyombongkan diri. Seperti harta yang berlimpah, kepandaian, posisi yang bagus di masyarakat maupun pekerjaan, fisik yang menawan, dan sebagainya. Tetaplah menjadi pribadi yang rendah hati sebab itu tidak mengurangi kualitas dirimu dan malah meningkatkannya.

Baca Juga: 5 Tips Menjadi Pemimpin yang Disukai Anak Buah, Gak Usah Angkuh

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya