7 Sebab Anak Kos Gak Perlu Menimbun Makanan saat Ramadan

Minggu ketiga atau keempat kamu sudah mudik

Mendekati bulan puasa, anak kos biasanya bersiap-siap. Tak hanya persiapan mental dan fisik agar kuat berpuasa, tetapi juga menyiapkan logistik atau cadangan makanan. Sebagian anak kos mendapatkan kiriman makanan kering dari orangtua.

Sebagian lagi mesti berbelanja sendiri karena kampung halamannya jauh. Gak apa-apa buatmu yang indekos untuk mulai memikirkan makanan apa saja yang perlu disiapkan sebelum Ramadan, utamanya untuk sahur. Namun, sebenarnya anak kos tidak perlu terlalu banyak stok makanan cuma buat kebutuhan sebulan bahkan lebih singkat dari itu. 

Bulan puasa tak usah disikapi dengan berlebihan apalagi dalam hal menyiapkan stok makanan. Berikut tujuh alasannya dan sampaikan juga pada orangtua yang barangkali sudah repot akan mengirim paket besar untukmu. Yakin kamu gak bakal kelaparan, deh.

1. Belum tentu semuanya habis dimakan

7 Sebab Anak Kos Gak Perlu Menimbun Makanan saat Ramadanilustrasi anak kos (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Ingat bahwa selain waktu makan yang berkurang setengah hari selama bulan puasa, sebetulnya kamu tak ubahnya hidup sendiri. Maksudnya, baik dirimu maupun teman-teman kos biasanya sudah punya stok makanan masing-masing. Kalian dapat berbagi makanan, tetapi kebutuhannya gak sebanyak sebuah keluarga.

Coba ingat-ingat pengalaman tahun-tahun sebelumnya ketika kamu menimbun makanan demi mengamankan urusan perut selama Ramadan. Kalau setiap tahun terlalu banyak makanan yang tetap utuh sampai Lebaran bahkan hingga kamu kembali dari mudik, berarti tahun ini bisa disederhanakan. Beli atau minta kiriman makanan dari orangtua lebih sedikit ketimbang bulan puasa tahun lalu.

2. Bikin anggaran belanja membengkak

7 Sebab Anak Kos Gak Perlu Menimbun Makanan saat Ramadanilustrasi berbelanja (pexels.com/Michael Burrows)

Ini bakal terasa sekali buat anak kos yang gak mendapat kiriman makanan dari kampung halaman. Kamu mengandalkan uang saku yang tak seberapa atau gaji bila sudah bekerja. Setiap bulan Ramadan, bujet belanja makanan jebol lantaran dirimu membeli ini itu.

Masalahnya, dengan besaran uang saku atau gaji yang sama bisa-bisa kebutuhanmu yang lain menjadi gak terpenuhi. Bila pun kebutuhan-kebutuhan lain masih aman, dirimu tak dapat menabung. Alangkah baiknya puasa maupun menabung sama-sama jalan. Ini dapat dilakukan dengan tidak kalap ketika berbelanja.

3. Agar lebih termotivasi mengonsumsi makanan sehat

7 Sebab Anak Kos Gak Perlu Menimbun Makanan saat Ramadanilustrasi makan makanan kaleng (pexels.com/Ron Lach)

Stok makanan anak kos menjelang Ramadan biasanya tidak jauh-jauh dari mi instan, abon, kornet, ikan kaleng, aneka keripik, nuget, serta sosis. Semua itu boleh dikonsumsi, tetapi jangan terlalu sering. Apalagi di bulan puasa ketika kamu kurang minum.

Minimnya kandungan serat dapat membuatmu mudah sembelit. Tingginya kandungan garam juga meningkatkan risiko tubuh kekurangan cairan selama berpuasa. Padahal, kamu sebenarnya masih bisa membeli makanan yang gizinya lebih seimbang saat berbuka dan sahur. Di sekitar kos-kosan biasanya banyak pedagang makanan di waktu-waktu tersebut.

Baca Juga: 7 Cara Ampuh Mengatasi Rasa Malas Saat Puasa Ramadan

4. Minggu ketiga atau keempat sudah mudik

7 Sebab Anak Kos Gak Perlu Menimbun Makanan saat Ramadanilustrasi berbelanja (pexels.com/Uriel Mont)

Puasanya cuma sebulan, tetapi stok makanan di kamarmu sudah seperti untuk dua bulan. Artinya, buat ukuran bulan biasa saja, stok makanan itu terlalu banyak. Pun di bulan Ramadan sebenarnya kamu gak lama di kos-kosan. 

Paling-paling dirimu dan teman-teman mulai mudik antara minggu ketiga dan keempat. Di kampung halaman, kamu bisa lama tergantung waktu cuti bersama atau libur kampusmu. Meski sisa makanan yang belum dibuka dapat dikonsumsi setelah dirimu kembali, makanan yang masih setengah bisa merepotkan. 

Mau dibiarkan menumpuk di kulkas sampai kamu kembali, nanti dibersihkan oleh pemilik atau penjaga kos. Tahu-tahu ketika kamu balik ke kos, semuanya sudah gak ada. Namun, membawa sisa-sisa makanan dalam perjalanan mudik juga benar-benar tidak praktis. Sedang makanan kering dalam stoples yang ditaruh di kamar juga bisa tak renyah lagi.

5. Banyak pilihan malah cuma dicoba-coba

7 Sebab Anak Kos Gak Perlu Menimbun Makanan saat Ramadanilustrasi mengudap (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Punya stok makanan melimpah selama Ramadan kelihatannya bikin kamu tenang. Kapan pun dirimu menginginkan sesuatu sudah tersedia lengkap di kamar. Akan tetapi, banyaknya pilihan makanan sering kali malah membuatmu mudah bosan.

Makanan A baru dikonsumsi setengah, besok sudah malas dan ingin makanan B. Begitu seterusnya sehingga setiap kemasan makanan dibuka tanpa isinya dihabiskan. Apabila stok makananmu lebih sedikit, dirimu lebih termotivasi buat menghabiskan satu jenis makanan sebelum beralih ke jenis yang lain.

6. Anak kos sering dapat makanan gratis

7 Sebab Anak Kos Gak Perlu Menimbun Makanan saat Ramadanilustrasi anak kos (pexels.com/Sarah Chai)

Anak kos terutama mahasiswa kerap mendapatkan makanan gratis selama Ramadan. Kalau bukan dari pemilik kos-kosan, sering kali dari orang-orang yang berbagi di sekitar kampus atau para tetangga. Tidak usah malu untuk menerima dan menikmatinya sebab pemberinya pun menjadi senang.

Untukmu yang rajin beribadah di masjid hampir dipastikan ada buka bersama. Sekalipun kamu beribadah di sana bukan untuk mengincar makanan dan minuman gratis, ini tetap akan mengurangi kebutuhanmu dalam belanja makanan. Stok makanan di kos-kosan selama Ramadan secukupnya saja dan gak usah seperti hendak menimbun.

7. Kalaupun tak mudik, masih bisa belanja makanan

7 Sebab Anak Kos Gak Perlu Menimbun Makanan saat Ramadanilustrasi mengantar makanan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Bahkan buat kamu yang gak mudik karena harus tetap bekerja, jangan terlalu cemas bakal kelaparan di hari raya dan selagi mayoritas orang masih berlibur. Selama kamu tinggal di daerah yang sudah ramai apalagi kawasan kota, di hari Lebaran pun tetap ada rumah makan yang buka. Hanya jam bukanya lebih siang dari biasanya karena memberi kesempatan karyawan yang muslim untuk salat Id.

Apalagi pada sore serta malam umumnya sudah lebih ramai karena pedagang makanan pun siap panen seiring dengan musim liburan dan datangnya pemudik. Kamu juga dapat memesannya dengan ojek online bila malas keluar. Kalau dirimu hendak memasak di kos-kosan saja, sampai malam Lebaran pun supermarket masih buka. Kamu bisa membeli bahan segar untuk stok 2 hingga 3 hari ke depan.

Untuk mencegahmu stok terlalu banyak makanan di kos-kosan selama Ramadan, kuncinya adalah jangan terlalu takut bakal kelaparan. Apalagi ini bukan tahun pertamamu berpuasa di rantau. Dirimu telah tahu banyaknya pedagang makanan di sekitarmu selama Ramadan dan Lebaran. Belanja makanan atau minta dikirimi orangtua secukupnya saja. 

Baca Juga: 6 Tips Tetap Aktif dan Produktif Saat Puasa, Hard Worker Perlu Tahu!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya