5 Hal Penting Seiring Awareness akan Kesehatan Mental, Temui Ahlinya!

Kesukaan mendiagnosis diri menambah kecemasan

Meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai kesehatan mental merupakan hal yang amat baik. Dengan demikian, berbagai masalah kesehatan mental bisa dideteksi lebih dini serta mendapatkan penanganan yang tepat dan segera. Harapan kepulihannya pun menjadi lebih besar.

Namun, awareness ini mesti diikuti dengan edukasi yang tepat mengenai kesehatan mental. Jangan sampai maraknya pembicaraan mengenai kesehatan mental justru membuat kesalahpahaman, karena tidak melibatkan pandangan ahli. Bahkan, orang awam hanya mengambil kesimpulan sendiri-sendiri dari karya fiksi yang meski dibuat dengan riset, tentu tak bisa ditelan mentah-mentah.

Bersama dengan meningkatnya kepedulian pada kesehatan mental, ada pula beberapa orang yang malah kian mencibir. Ini menimbulkan dua kutub di masyarakat dan bisa berdampak buruk bagi penderita gangguan mental. Kelima hal berikut amat penting sebagai bentuk kehati-hatian di tengah isu-isu kesehatan mental.

1. Jangan mendiagnosis diri sendiri atau orang terdekat

5 Hal Penting Seiring Awareness akan Kesehatan Mental, Temui Ahlinya!ilustrasi konsultasi kejiwaan (pexels.com/cottonbro studio)

Kamu bisa memperoleh banyak sekali informasi mengenai berbagai masalah kesehatan mental melalui internet dan buku. Namun, sebanyak apa pun referensimu pastikan untuk tidak mendiagnosis diri sendiri maupun orang lain. Kalau menegakkan diagnosis gangguan mental semudah itu, untuk apa psikolog dan psikiater menempuh pendidikan yang panjang?

Serahkan problem yang serius ini pada ahlinya jika kamu merasa keadaan psikismu atau orang terdekatmu tak baik-baik saja. Jadikan beragam informasi seputar kesehatan mental hanya sebagai petunjuk awal mengenai kemungkinan kondisimu atau seseorang. Namun untuk memastikannya tetap harus memeriksakan diri ke psikolog atau psikiater.

Diagnosis yang akurat sangat penting agar dirimu atau orang terdekat mendapatkan penanganan yang tepat. Mudahnya memperoleh aneka informasi dari internet perlu diimbangi dengan sikap tidak mengecilkan pemeriksaan langsung oleh ahlinya. Pun setelah mendiagnosis diri sendiri, kamu gak bisa menindaklanjutinya dengan pengobatan atau terapi. Daripada gangguan mental kian memburuk lebih baik langsung berkonsultasi.

2. Jangan hanya menjadi tren sesaat

5 Hal Penting Seiring Awareness akan Kesehatan Mental, Temui Ahlinya!ilustrasi gangguan mental (pexels.com/Daniel Reche)

Kesadaran mengenai kesehatan mental merupakan kemajuan di masyarakat yang selama ini lebih fokus ke kesehatan fisik. Padahal, raga dan jiwa selalu menjadi satu kesatuan sehingga saling memengaruhi. Maka jangan sampai kesadaran ini hanya menyerupai tren yang gak abadi.

Sekarang kesehatan mental banyak dibicarakan di mana-mana, tetapi nanti topik ini tenggelam lagi dan kembali diabaikan. Seluruh masyarakat perlu saling mengingatkan mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental sekaligus menyegerakan penanganan yang tepat buat mereka yang sudah mengalami gangguan mental. Saling peduli, mendukung, dan menjaga menjadi hal utama.

Meski kelak isu kesehatan mental tak lagi banyak diangkat dalam novel atau film karena menyesuaikan dengan minat pasar, edukasi mengenai hal tersebut harus tetap diberikan oleh pihak-pihak yang berkompeten. Sebab dengan atau tanpa isu ini diangkat dalam berbagai karya, problemnya memang nyata di masyarakat. Maka awareness mengenai kesehatan mental perlu terus dijaga bahkan ditingkatkan.

Baca Juga: 5 Sebab Confirmation Bias Dapat Merugikan Kesehatan Mental Kamu

3. Dilarang mengolok-olok penderitanya

5 Hal Penting Seiring Awareness akan Kesehatan Mental, Temui Ahlinya!ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Craig Adderley)

Walaupun saat ini kesadaran tentang kesehatan mental terus membaik, masih ada saja orang-orang yang menjadikannya sebagai olok-olok. Padahal, mudah sekali untuk mengetahui bahwa sikap begini tidak tepat. Bayangkan seandainya ada pasien yang penyakit fisiknya dijadikan bahan ejekan. Tentu juga sangat mengganggunya bukan?

Apalagi berkaitan dengan kesehatan mental yang membuat penderitanya sangat sensitif, kondisinya pasti cepat sekali memburuk bila mendengar hinaan tersebut. Apabila dirimu masih asing dengan segala mengenai kesehatan mental, tugasmu adalah mempelajarinya sedikit demi sedikit. Bukan asyik dengan ketidaktahuan itu kemudian mengolok-olok penderitanya sebagai berhati lemah. 

Gak usah merasa mentalmu paling kuat karena sesungguhnya masalah kesehatan mental dapat terjadi pada siapa saja. Perubahan yang drastis dan tekanan hidup yang berat dalam jangka panjang bisa memicu terjadinya gangguan mental. Selain mempelajari kesehatan mental, dirimu juga harus melatih empatimu pada orang lain.

4. Mencegah lebih baik daripada mengobati

5 Hal Penting Seiring Awareness akan Kesehatan Mental, Temui Ahlinya!ilustrasi meditasi (pexels.com/MART PRODUCTION)

Sama seperti penyakit fisik, beraneka masalah kesehatan mental juga lebih baik coba dicegah daripada tahu-tahu harus mengobatinya. Cara yang bisa dilakukan semua orang dalam mencegah gangguan mental misalnya, menciptakan lingkungan yang ramah serta saling peduli. Bukan malah acuh tak acuh dan suka mem-bully.

Kurangi tuntutan yang tidak masuk akal pada orang lain maupun diri sendiri. Biasakan untuk saling menghargai dan sadar penuh bahwa sikapmu dapat memengaruhi pikiran serta perasaan orang lain. Hindari bersikap memojokkan termasuk menyerang secara verbal karena semua itu meningkatkan ketegangan dalam diri orang lain.

Seperti tali, kamu tidak tahu kapan ketegangannya mencapai puncak lalu tali itu putus. Kamu juga harus bisa mengenali batas daya tahanmu terhadap stres. Jika sebuah situasi atau sikap orang lain tak tertahankan lagi, segeralah membebaskan diri darinya demi menyelamatkan kesehatan mentalmu.

5. Jangan melebih-lebihkan maupun mengurangi kondisimu

5 Hal Penting Seiring Awareness akan Kesehatan Mental, Temui Ahlinya!ilustrasi ayah dan putrinya (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Semua orang tentu pernah merasa cemas, sedih, kesal pada diri sendiri, bermimpi buruk yang terasa nyata sekali, dan sebagainya. Ketika kamu merasakannya, tak berarti dirimu menderita gangguan mental seperti dalam film, novel, atau artikel. Ada perbedaan tingkat keparahannya, berapa lama hal itu berlangsung, serta pengaruhnya pada kegiatanmu sehari-hari untuk dapat dikategorikan sebagai gangguan memtal yang membutuhkan penanganan khusus.

Bagi psikolog serta psikiater, ada serangkaian pemeriksaan serta pedoman diagnosis untuk setiap gangguan mental sehingga mereka tak terkecoh. Tapi bila kamu sendiri melebih-lebihkan emosi yang dirasakan agar mirip dengan tokoh tertentu, dirimu yang rugi. Kamu jadi overthinking sekalipun emosi negatif yang sesekali dirasakan masih wajar.

Waspadai munculnya dorongan melebih-lebihkan keadaan mentalmu selepas dirimu menonton atau membaca banyak sekali tayangan atau artikel mengenai gangguan mental. Sebaliknya, mengurangi gejala psikis yang dirasakan juga tidak boleh karena dapat memperburuk keadaanmu. Misalnya, kamu sudah beberapa kali berpikir buat menyakiti diri sendiri. 

Ketika keadaanmu agak membaik, kamu sebenarnya tahu bahwa tanda ini amat berbahaya dan dirimu harus segera menemui psikolog atau psikiater. Namun demi menenangkan diri, kamu lantas meremehkan keinginan melukai diri tersebut. Seperti dengan berpikir itu hanya karena kamu lagi banyak waktu luang sehingga pikiran ke mana-mana. Maka niat memeriksakan diri terus diurungkan sampai dorongan melukai diri tak dapat dikendalikan lagi.

Kesehatan mental merupakan isu yang kompleks sehingga perlu terus dipelajari dan diwaspadai oleh semua orang. Walaupun kamu tidak bergelut di bidang kejiwaan, pengetahuan yang tepat membantumu menjaga kesehatan mental diri sendiri serta orang-orang di sekitarmu. Problem-problem kesehatan mental amat dekat dengan keseharian masyarakat. Jangan memandangnya sebagai hal aneh yang akan membuat penderitanya terkucilkan dan keadaannya kian memburuk.

Baca Juga: 5 Langkah Terapkan Slow Living demi Kesehatan Mental

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya