5 Hal Penting tentang Kekayaan Materi, Kejar tanpa Jadi Sinis ke Orang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kalau bisa memilih, semua orang barangkali ingin hidup kaya sehingga tak perlu pusing memikirkan kebutuhan. Namun faktanya, kekayaan materi yang dimiliki orang-orang tidaklah sama. Apabila kamu fokus sekali untuk terus menggemukkan pundi-pundimu, tetaplah jaga sikapmu.
Mau seberapa kaya impianmu, itu urusan pribadi. Hindari menyenggol kehidupan serta perasan orang lain. Ada setidaknya lima hal penting terkait kekayaan materi yang harus kamu pahami dengan baik. Perhatikan ya!
1. Uang saja belum membuat orang lain otomatis menghormatimu
Salah satu alasan orang menghormatimu memang kelas sosial ekonomi kamu yang lebih tinggi dari mereka. Akan tetapi ini bukan jaminan dari sikap mereka. Apabila kekayaanmu tidak diimbangi dengan perilaku yang baik, niscaya rasa hormat itu tak akan kamu dapatkan.
Jangan bersikap seakan-akan kamu hendak membeli rasa hormat orang lain dengan kekayaan yang dimiliki. Nanti kamu malah panen cibiran. Orang yang kesal karena sikap sombongmu dapat berkomentar begitu pedas, lho.
2. Kamu boleh mengejar materi, tapi jangan merendahkan orang dengan prioritas dan kemampuan berbeda
Seperti disebutkan di awal, kamu sangat berhak bermimpi menjadi orang kaya raya. Sekaya apa pun, terserah kamu. Wujudkan mimpi itu dengan cara-cara yang baik supaya tidak berisiko buat kamu di kemudian hari.
Namun ingat, keinginan itu tak boleh membuat kamu merendahkan orang lain yang gak memimpikan hal serupa. Mereka lebih santai soal materi atau sebenarnya juga ingin, tetapi kenyataan tidak seindah impian.
Jangan kecilkan usaha atau pekerjaan orang lain seolah-olah mereka membuat pilihan yang salah dan bodoh sehingga kondisi finansialnya begitu-begitu saja.
Editor’s picks
Baca Juga: 5 Tips Bermimpi Tanpa Harus Kecanduan Mengejar Secara Materi
3. Tetap mengantisipasi roda kehidupan yang pasti berputar
Jangan merasa terlalu aman bila saat ini keadaan keuanganmu sedang longgar. Kamu tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa mendatang. Satu yang pasti, roda kehidupan selalu berputar.
Kamu mungkin tidak bakal bangkrut total. Akan tetapi, hal-hal yang menguji hidup niscaya tetap ada. Sedikit banyak itu berkaitan dengan masalah uang seperti anggota keluarga yang sakit berat, bisnis yang tidak berjalan lancar, dan sebagainya.
Pastikan kamu menggunakan uang secara bijak agar ketika hal-hal di atas terjadi, dirimu tak kelimpungan. Hindari terlalu banyak bergaya dengan materi yang dipunyai saat ini. Simpan dan investasikan sebanyak mungkin karena hidupmu masih panjang.
4. Bagaimana pun, selalu ada orang yang lebih kaya darimu
Berapa pun saldo tabunganmu serta investasi yang kamu miliki sekarang, di atas langit masih ada langit. Gak ada gunanya menyombongkan harta yang kamu punya sebab di luar sana akan selalu ada orang lain yang memiliki lebih banyak materi.
Bersyukurlah atas keadaan ekonomimu yang gak kesusahan. Sekaligus merasalah malu kalau kamu berlagak mampu membeli bumi dan seisinya. Ya, kamu kaya. Tetapi tidak sekaya itu. Bersikaplah biasa-biasa saja.
5. Baik kehidupan yang bergelimang harta maupun sederhana sama-sama bisa bikin bahagia
Walau buat kamu kekayaan materi adalah segalanya, jangan terapkan hal yang sama dalam kehidupan orang lain. Kamu mungkin baru merasa bahagia jika per bulan mendapatkan penghasilan bersih sekian puluh bahkan sekian ratus juta.
Akan tetapi, hindari meyakini orang lain dengan pendapatan jauh di bawah itu tak merasa bahagia dengan hidupnya. Lihatlah di sepanjang jalan. Begitu banyak orang masih bisa tertawa lepas seakan-akan tidak punya beban hidup sekalipun penghasilan mereka kecil di matamu.
Tidak salah bila kamu memimpikan dan mengupayakan dengan sungguh-sungguh kekayaan materi. Namun jangan dibutakan olehnya. Hidup perlu uang, tetapi mengecilkan kehidupan sebagai sebatas materi tidaklah tepat.
Baca Juga: 5 Cara Menyikapi Teman yang Suka Pamer Kekayaan, Santai Aja!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.