Jangan Biarkan 5 Hal Ini Merusak Kebahagiaanmu, Termasuk Ketidakpuasan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernahkah kamu merasa bahagia, tapi dalam sekejap kebahagiaan itu seperti tak bersisa? Kebahagiaan yang kamu rasakan tidak bertahan lama, bahkan digantikan oleh perasaan yang amat negatif.
Sebelum kamu berpikir dirimu mengalami gangguan psikis yang serius, mari cari tahu dulu sebab-sebab yang lebih sepele tetapi memengaruhi perubahan suasana hatimu. Ada pengaruh dari luar maupun dalam dirimu, lho.
1. Menurut orang lain, sumber kebahagiaanmu remeh atau biasa banget
Ketika kamu yang lagi senang karena sesuatu tiba-tiba dikomentari begini oleh orang lain, perasaanmu pasti seperti dijatuhkan dari ketinggian. Kamu bukan hanya sudah tidak bahagia lagi, melainkan merasa malu sebab sepertinya dirimu berlebihan dalam mengekspresikan rasa senang.
Kamu perlu mengerti bahwa bahagianya dirimu tak sama dengan bahagianya orang lain. Sama sekali bukan masalah apabila kamu bahagia oleh hal-hal yang sepele bagi orang lain. Pasti ada alasan mengapa kamu bahagia oleh hal sesederhana itu.
Contoh, mendapatkan gaji sesuai upah minimun di daerahmu saja, kamu sudah senang sekali. Menurut temanmu yang tinggal di kota, gaji segitu kecil banget. Padahal, sebelumnya penghasilanmu lebih rendah lagi. Jangan biarkan cibiran orang menipiskan rasa syukur dan bahagiamu.
2. Setelah sempat bahagia, kamu melihat kehidupan orang lain sepertinya lebih menyenangkan
Ketika kamu bahagia, bagus sekali seandainya dirimu mampu mempertahankan suasana hati yang positif ini dalam waktu selama mungkin. Hindarilah hal-hal yang mampu merusaknya, termasuk berpaling pada kehidupan orang lain yang hanya membangkitkan rasa irimu.
Jika kamu berpikir orang-orang di media sosial selalu bahagia, batasi aksesmu ke sana. Saat kamu sedih, tampilan kebahagiaan mereka bikin dirimu tambah merasa buruk. Sementara itu, kala kamu bahagia pun, gambaran kebahagiaan mereka yang seakan-akan lebih sempurna akan meretakkan rasa senangmu.
Baca Juga: 5 Sumber Kebahagiaan Seorang Introvert, Benar Begitu?
3. Kamu belum memperoleh seluruh keinginanmu
Editor’s picks
Kalau kamu baru merasa bahagia saat seluruh keinginanmu terpenuhi, jangan-jangan dirimu telah sampai di akhir perjalanan. Setelah ini tidak ada lagi hal-hal yang mampu membuatmu lebih bahagia. Kamu mengalami kemandekan yang bikin dirimu bosan kemudian merasa sama sekali tidak bahagia.
Telah semestinya kebahagiaan datang secara bertahap. Seperti hujan yang tidak terlalu deras, agar kamu bisa lebih menikmatinya. Hujan yang menyerupai air laut ditumpahkan dari langit justru bikin kamu mengerti tak ada lagi yang tersisa untukmu besok, selain berbagai kekacauan dan kerusakan.
4. Pernah melakukan kesalahan besar walau kini kamu berusaha jadi pribadi yang lebih baik
Masa lalu yang buruk memang kerap menjadi beban berat. Tak hanya bagi kamu melainkan juga keluargamu. Mereka barangkali ikut terkena sanksi sosial akibat dari perbuatanmu. Akan tetapi, kesalahan sebesar apa pun yang pernah dilakukan sudah terbayar lunas dengan penyesalanmu yang mendalam.
Apabila kamu sampai mendekam di balik jeruji besi, dirimu telah menebus kesalahan itu dan siap kembali ke masyarakat. Meski masa lalumu menyesakkan dada, kamu pantas berbahagia karena kini telah menyadari kesalahanmu dan punya tekad kuat buat memperbaiki diri.
5. Kamu tidak bisa merayakannya bersama orang yang tersayang
Kebahagiaan memang terasa lebih sempurna apabila dirayakan bersama orang tersayang. Akan tetapi, kesempatan ini belum tentu ada. Kamu bisa sedang terpisah jarak dengan pasangan atau bahkan sudah dipisahkan oleh maut.
Apa pun itu, belajarlah untuk berbahagia atau bersedih sesuai dengan penyebab masing-masing. Kamu boleh sedih karena sedang berada jauh dari orang tersayang. Akan tetapi, kamu juga tidak pantas menyia-nyiakan sumber kebahagiaanmu saat ini.
Atasilah dahulu kelima hal di atas daripada kamu terlalu cepat menarik kesimpulan tentang adanya gangguan psikis yang serius. Bila telah dicoba dengan sungguh-sungguh tapi perubahan suasana hatimu dari bahagia menjadi sedih tetap drastis dan tanpa sebab yang jelas, berkonsultasilah dengan psikolog.
Baca Juga: 5 Alasan Suka Membandingkan Diri Adalah Penghancur Kebahagiaan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.