5 Sebab Jangan Takut Mengakui Kesalahan, Langkah Awal untuk Dimaafkan

Awalnya sulit, tapi setelah biasa jadi mudah

Sikap pengecut akan tampak ketika kamu melakukan kesalahan, tetapi tidak berani mengakuinya. Memang mengakui perbuatan salah bisa tidak mudah. Ada rasa takut dimintai pertanggungjawaban, disudutkan oleh banyak orang, dan nama baik menjadi tercemar. 

Namun, berusaha sekuat tenaga untuk mengelak juga tak berakibat baik. Kecemasanmu bukannya hilang malah seperti awet. Ini sama saja dengan memperpanjang penderitaan batin. Kamu tinggal memilih, mau melawan rasa malu dan takut dengan mengakui kesalahan atau terus berpura-pura tidak tahu apa-apa.

Saran terbaiknya tentu yang paling terasa gak nyaman buatmu saat ini, yaitu mengakuinya saja. Tidak nyaman untukmu tak berarti itu buruk bagimu. Justru gak nyamannya cuma sebentar, tetapi manfaatnya lebih banyak dan lama. Baca uraiannya di bawah ini untuk memompa keberanianmu mengakui kesalahan. Mulai sekarang, jangan takut mengakui kesalahan, ya!

1. Satu-satunya cara untuk melegakan hati

5 Sebab Jangan Takut Mengakui Kesalahan, Langkah Awal untuk Dimaafkanilustrasi percakapan (pexels.com/Julia M Cameron)

Dengan menyembunyikan kesalahan bahkan mengelak dari tuduhan orang-orang, apa yang kamu rasakan? Apakah hatimu menjadi tenang karenanya? Bukannya damai, dirimu justru merasa selalu membawa beban ke mana pun.

Bahkan saat orang-orang yang yakin akan kesalahanmu sedang tidak ada di sekitar, perasaanmu tak juga menjadi tenang. Kamu sendiri pasti juga gak tahan terus-menerus menjalani hari dengan ganjalan di dalam hati. Tidak cukup untukmu hanya mengakui kesalahan di dalam batin, melainkan juga harus jujur di depan orang-orang yang berkaitan dengan perkara tersebut.

Jangan nanggung kalau mau kedamaianmu kembali seperti sebelum kesalahan tersebut terjadi. Temui orang-orang terkait dan buat pengakuan terbuka. Begitu kamu selesai bicara, semua beban dalam hati segera sirna. Bahkan meski dirimu tahu sudah ada sanksi yang menanti.

Baca Juga: 3 Kunci untuk Bisa Semakin Mengenal dan Memahami Diri Sendiri

2. Percaya bahwa sebagian besar kesalahan bisa diperbaiki

5 Sebab Jangan Takut Mengakui Kesalahan, Langkah Awal untuk Dimaafkanilustrasi dua pria (pexels.com/Kindel Media)

Dibandingkan dengan kesalahan yang bisa diperbaiki, kesalahan fatal yang tak dapat lagi ditindaklanjuti dengan apa pun hanya sedikit sekali. Maka kamu jangan terlalu berkecil hati. Kunci dari dapat atau tidaknya kesalahanmu diperbaiki berawal dari pengakuanmu.

Bila mengakuinya saja dirimu tak mau, bagaimana kamu akan berusaha mengubah keadaan? Kalaupun perbaikannya tak bisa dilakukan hanya olehmu, pasti ada orang yang mau membantumu. Maka tunjukkan niat baikmu terlebih dahulu supaya kamu tidak kehilangan seluruh respek dari orang lain.

Dengan tidak sibuk berkelit dan langsung saja mengakui kesalahan yang dilakukan, kamu siap melangkah ke tahap berikutnya. Secara moral, dirimu lebih terdorong untuk berusaha memperbaiki kesalahan tersebut. Meski sempat kesal, orang-orang juga akan memberimu kesempatan kedua. Bahkan mereka membantumu karena fokus kalian semua sekarang adalah mencegah kesalahan tersebut terus menimbulkan efek lanjutan yang buruk.

3. Jalan pertama untuk mendapatkan maaf

5 Sebab Jangan Takut Mengakui Kesalahan, Langkah Awal untuk Dimaafkanilustrasi ayah dan putranya (pexels.com/Ron Lach)

Tidak dimaafkan oleh orang lain memang menakutkan. Itu artinya, dalam hati seseorang penuh kebencian padamu. Kamu pantas khawatir bakal timbul banyak keburukan dalam hidupmu akibat tak memperoleh maaf darinya. 

Jika kamu begitu takut gak akan dimaafkan oleh seseorang, maka seharusnya dirimu bertekad mau melakukan apa saja demi permintaan maafmu diterima. Salah besar kalau kamu malah mengakui kesalahan saja tidak mau. Sikap seperti itu lebih menjengkelkan baginya ketimbang inti kesalahanmu.

Tindakan pengecut demikian justru akan menjadi kesalahanmu yang nomor 2. Tanpa adanya pengakuan terhadap kesalahan diri, kamu juga gak bakal minta maaf pada orang yang dirugikan. Jangan berharap ia tahu-tahu memaafkanmu. Kamu mengaku saja dulu lalu meminta maaf. Dua hal itu lebih dari cukup untuk memperlihatkan niat baik serta penyesalanmu.

4. Diingkari pun semua orang sudah tahu

5 Sebab Jangan Takut Mengakui Kesalahan, Langkah Awal untuk Dimaafkanilustrasi percakapan (pexels.com/Werner Pfennig)

Kamu barangkali berpikir bahwa dengan terus mengatakan diri tidak bersalah, orang-orang akan memercayaimu. Pernyataanmu masih konsisten sampai sejauh ini. Tapi itu bukan jaminan untuk orang-orang peduli. Kalau ada bukti dan saksi yang memberatkanmu, kamu gak bisa apa-apa lagi.

Baik dirimu mengakuinya maupun tidak, mereka telah yakin bahwa kamu bersalah. Apakah ini artinya pengakuan darimu gak penting lagi? Tetap penting karena penyangkalan akan membuat mereka begitu muak padamu. Mereka masih terus menunggu pengakuanmu walaupun sudah tahu apa yang terjadi.

Begitu kamu mengakui kesalahan, tidak hanya dirimu yang lega. Orang-orang pun merasa plong. Mereka akan lebih bisa menerimamu lagi ketimbang bila kamu terus berusaha melawan dengan upaya yang sia-sia. Jangan menggampangkan masalah seolah-olah kalian cukup sama-sama tahu dan pengakuanmu gak dibutuhkan lagi.

5. Melatih diri agar bertanggung jawab

5 Sebab Jangan Takut Mengakui Kesalahan, Langkah Awal untuk Dimaafkanilustrasi percakapan (pexels.com/Julia M Cameron)

Apakah kamu tidak ingin menjadi pribadi yang bertanggung jawab? Bertanggung jawab memang kelihatannya tak mudah, berat, dan penuh dengan kerepotan. Akan tetapi, orang yang penuh tanggung jawab justru lebih banyak mengalami kemajuan dalam hidupnya.

Ini karena pribadi yang berkualitas dinilai dari sifat tanggung jawabnya. Kalau sifat ini tak ada pada dirimu, kamu gak akan siap mengemban tugas-tugas yang besar. Dirimu juga tak memperoleh kepercayaan dari orang lain. Melatih rasa tanggung jawabmu sama dengan membentuk keunggulanmu. 

Tunjukkan karakter itu ada pada dirimu dengan tak lagi mengingkari kesalahan yang diperbuat. Kesalahan itu terjadi dengan atau tanpa sengaja, kamu tetap gak boleh membela diri lebih dari sewajarnya. Menolak mengakui kesalahan adalah tindakan yang berlebihan, buruk, serta sama sekali tidak mencerminkan rasa bertanggung jawab.

Mengakui kesalahan tak bermakna kamu kalah dari orang lain. Tidak ada kompetisi di sini. Kesalahan yang dilakukan adalah sesuatu yang sudah terjadi. Sementara kompetisi ialah bertanding untuk memperebutkan sesuatu yang belum dimiliki atau terjadi. Oleh karena itu, jangan takut mengakui kesalahan. Tidak mengelak dari kesalahan diri merupakan kewajiban setiap individu, termasuk kamu.

Baca Juga: 5 Kesalahan yang Bisa Melemahkan Daya Saing, Perbaiki!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya