6 Alasan Jauhi Kebiasaan Menyindir Teman, Bikin Hubungan Tegang Saja

Jika ada yang perlu dikatakan, terus terang saja

Menyindir kerap dilakukan untuk "memperhalus" maksudmu yang sebenarnya. Maksud tersebut disampaikan secara samar-samar. Namun tetap saja, sehalus-halusnya sindiran akan membuat orang lain sangat tidak nyaman.

Buruknya, makin tidak nyaman seseorang akibat sindiranmu, makin besar kepuasan yang kamu rasakan. Tanpa sadar, kamu bisa menjadi jahat sekali padanya dengan tak henti-hentinya menyindir.

Oleh karena itu, sudahi kebiasaan yang kurang baik ini. Mari renungkan sederet alasan untuk meninggalkan kesukaan menyindir teman bahkan siapa pun. Luka akibat sindiran kerap kali lebih awet ketimbang bila kamu langsung mengatakan duduk perkaranya, lho!

1. Sindiranmu sering kali salah sasaran

6 Alasan Jauhi Kebiasaan Menyindir Teman, Bikin Hubungan Tegang Sajailustrasi pertemanan (pexels.com/Julia M Cameron)

Targetmu siapa yang tersindir malah orang lain. Celakanya, kamu mungkin terlambat menyadarinya dan baru merasa ada yang tidak beres ketika sasaranmu tetap cuek sedangkan orang lain mendadak memusuhimu.

Bagaimana kamu akan meluruskan kesalahpahaman ini? Apakah kamu tidak cukup malu untuk menemuinya dan berkata blak-blakan bahwa tujuanmu adalah menyindir orang lain?

Pengakuan seperti di atas juga tidak menguntungkan dirimu. Kamu barangkali menjadi batal jahat buat seseorang, tapi tetap saja dia jadi tahu bahwa kamu bermaksud kurang baik pada orang lain.

2. Kata-kata yang dipilih pasti melukai hati

6 Alasan Jauhi Kebiasaan Menyindir Teman, Bikin Hubungan Tegang Sajailustrasi mengobrol (pexels.com/RODNAE Productions)

Sehalus-halusnya sindirian, itu memang dilakukan buat "menyiksa" psikis orang lain. Ini ibarat jarum-jarum yang kamu sebarkan di sebuah kursi untuk diduduki seseorang. Meski jarum tidak sebesar pisau, siapa yang tak akan terluka karenanya?

Pilihan kata yang digunakan dalam menyindir bahkan lebih menyakiti hati daripada kalau kamu bicara tanpa bertele-tele. Kamu berpikir hanya menulis atau mengucapkan kalimat-kalimat yang remeh, tapi nyatanya luka yang ditimbulkan di hati orang amatlah serius.

3. Bila ada hal penting untuk disampaikan, kenapa tidak langsung saja?

6 Alasan Jauhi Kebiasaan Menyindir Teman, Bikin Hubungan Tegang Sajailustrasi mengobrol (pexels.com/Kampus Production)

Kesukaan menyindir sebenarnya menunjukkan bahwa kamu sendiri tidak yakin dengan sesuatu yang hendak disampaikan. Hanya saja, kamu tidak sabar untuk memikirkan ulang sesuatu dan terlalu terdorong perasaan saja.

Apabila kamu yakin sekali terkait perilaku orang lain yang membuatmu kesal, pastinya kamu bakal langsung mengatakannya. Sebab tujuanmu jelas, yaitu membuat orang tersebut mengerti masalahnya.

Sementara itu, hanya kamu yang tahu apakah sindiran-sindiran tersebut disengaja atau tidak. Juga, tak jelas pada siapa sindiran tersebut diarahkan. Ketidakjelasan ini menggambarkan ketidakpastian dalam cara berpikirmu. Kamu menghindari bicara secara tegas karena takut salah.

Baca Juga: 5 Akibat Sering Menyindir Kesalahan yang Pernah Dilakukan Pacar

dm-player

4. Sindiran tak menyelesaikan masalah

6 Alasan Jauhi Kebiasaan Menyindir Teman, Bikin Hubungan Tegang Sajailustrasi pertemanan (pexels.com/Abdulrhman Alkady)

Selain sekadar melukai hati orang, apa yang akan kamu dapatkan usai menyindirnya habis-habisan? Ia mungkin memilih untuk tidak memedulikanmu atau justru melawanmu dengan sindiran yang lebih pedas.

Mana pun yang terjadi, semuanya cuma mengaburkan persoalan yang ada. Misal, kamu benci pada tingkah seseorang. Sindiranmu bisa jadi malah mendorongnya kian bertingkah buat menyulut emosimu.

Perbuatan iseng itu dilakukan untuk mendorongmu berani mengatakan apa sesungguhnya yang kamu benci darinya. Masalah pun makin rumit jika sindiranmu salah sasaran seperti dalam poin pertama.

5. Bikin hubungan menjadi tegang

6 Alasan Jauhi Kebiasaan Menyindir Teman, Bikin Hubungan Tegang Sajailustrasi bertengkar (pexels.com/Liza Summer)

Dengan menyindir seseorang, kamu jelas sudah melancar serangan. Sering kali serangan ini bertubi-tubi hanya untuk memastikan targetmu tahu dirinyalah yang sedang kamu sindir.

Di lain pihak, orang yang kamu sasar juga tak mampu memastikan perasaan tersindirnya tepat atau tidak. Di tengah ketidakpastian begini, hubungan kalian akan berubah dingin dan berjarak. 

Ketegangan juga bakal dirasakan semua orang di sekitar kalian. Sebabnya tidak jelas, tetapi perubahan dalam hubungan kalian amatlah nyata. Hati-hati, kadang suasana tegang seperti ini sangat sukar dipulihkan, lho.

6. Kamu bakal ketagihan menyindir dan lupa cara menyampaikan sesuatu dengan baik

6 Alasan Jauhi Kebiasaan Menyindir Teman, Bikin Hubungan Tegang Sajailustrasi mengobrol (pexels.com/RODNAE Productions)

Tadinya, kamu tidak suka menyindir. Kamu melakukannya hanya ketika kamu merasa segan untuk mengatakan sesuatu secara terbuka. Akan tetapi, setelah kamu merasakan nikmatnya berkelahi tanpa langsung adu jotos, kamu pasti mengulanginya.

Tidak hanya pada satu orang atau kasus yang kurang lebih sama, melainkan dalam setiap kesempatan. Seluruh kekesalan yang kamu rasakan atau masalah yang muncul menjadi gagal diungkapkan dengan gamblang.

Yang keluar dari bibir atau jari-jarimu saat mengetik sesuatu hanyalah sindiran-sindiran yang dapat memicu kesalahpahaman dan bukan mengarah pada solusi. Padahal, kalau problemmu langsung diomongin malah simpel.

Suka menyindir sesungguhnya petunjuk dari kurangnya keberanianmu. Jika buat bicara secara terbuka pada seseorang saja kamu tidak berani, dalam berbagai aspek kehidupan pun kamu pasti tipe orang yang kurang bernyali dalam melangkah.

Benarkah demikian? Jadikan sebagai bahan introspeksi dan perbaikan diri, ya! Mulai sekarang ngomong aja langsung, gak usah pakai sindiran-sindiran lagi.

Baca Juga: 5 Tanda Anak Memiliki Pertemanan yang Sehat, Harus Didukung!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya