Gak Selalu Menyenangkan, Ini 5 Jenis Keramahan yang Harus Dihindari 

Jangan sampai kamu dicap palsu! 

Biasanya, sikap ramah memang terasa positif ya? Baik bagi yang menerima keramahan maupun yang punya sifat ramah itu sendiri. Kita pun jadi merasa nyaman dan diterima kalau orang bersikap ramah.

Sementara kalau kita sendiri bersikap ramah, orang lain cenderung akan membalas dengan sikap yang sama. Tetapi ternyata ada juga lho, sikap ramah yang bikin gak enak diri sendiri maupun orang lain. Inilah lima jenis keramahan yang wajib kamu hindari.

1. Ramah di depan, tapi di belakang beda banget!

Gak Selalu Menyenangkan, Ini 5 Jenis Keramahan yang Harus Dihindari Unsplash.com/averye457

Ini biasa dilakukan orang yang bermuka dua. Akar keramahannya cuma di permukaan, gak menghunjam ke dirinya. Makanya di belakangmu, dia bisa bersikap lain sekali.

Misal, di depanmu sikapnya hangat, tutur katanya halus, pokoknya menyenangkan. Namun di belakangmu malah suka mengatakan yang tidak-tidak tentangmu bahkan dengan kata-kata yang kurang pantas.

Berhadapan dengan orang seperti ini pasti bikin kamu ingin bilang, “Kalau gak suka, terus terang saja dong!”

2. Ramah cuma kalau ada maunya 

Gak Selalu Menyenangkan, Ini 5 Jenis Keramahan yang Harus Dihindari Unsplash.com/vantaymedia

Kali ini, yang suka bersikap begini ialah mereka yang hidupnya selalu penuh strategi. Mereka gak bisa menjadi orang yang lebih apa adanya. Mereka selalu berpikir apa yang perlu dilakukan demi mencapai suatu tujuan.

Salah satu senjata mereka ialah keramahan. Soalnya, semua orang pasti suka diperlakukan dengan ramah. Dengan bersikap ramah, mereka berharap akan lebih mudah mendapatkan yang diinginkan dari seseorang. Misalnya, lagi butuh bantuan.

Jelas, yang bikin kamu kesal banget adalah saat sikap mereka berubah drastis kalau lagi gak butuh apa-apa darimu. Jadi merasa cuma dimanfaatkan banget, kan?

Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Kebaikan Bukan Sesuatu yang Bisa Ditawar-tawar

3. Ramah dalam rangka menutupi kesalahan 

Gak Selalu Menyenangkan, Ini 5 Jenis Keramahan yang Harus Dihindari Unsplash.com/monkeyoutside
dm-player

Kesalahan itu bukan buat ditutupi dengan dalih apa pun apalagi dengan pura-pura ramah ya? Meski sulit, yang dibutuhkan setelah kita melakukan kesalahan adalah mengakuinya, meminta maaf, memperbaiki yang masih bisa diperbaiki, dan bersungguh-sungguh untuk tidak mengulanginya.

Sayangnya, beberapa orang memilih untuk menyembunyikan kesalahan mereka dengan berbagai cara. Termasuk dengan bersikap lebih ramah. Mereka berharap, sikap ramah membuat orang merasa tak enak hendak mempermasalahkan kesalahannya.

Atau agar orang lain berpikir mereka benar-benar gak sadar telah melakukan kesalahan. Sehingga orang akan memilih untuk melupakannya saja. Padahal salah ya salah saja, 'kan?

4. Ramah biar bisa mengulik privasi orang lain 

Gak Selalu Menyenangkan, Ini 5 Jenis Keramahan yang Harus Dihindari Unsplash.com/dustinjsph

Orang dengan keramahan seperti ini bakal bikin kamu bingung. Sebenarnya dia ramah betulan atau cuma kepo terselubung? Awalnya sih, kamu dibikin nyaman oleh keramahannya. Sampai dia mulai mengulik hal-hal yang sifatnya pribadi darimu.

Mungkin gak terasa sebagai masalah jika dia menyimpan informasi itu untuk dirinya sendiri. Barangkali kamu juga oke-oke saja menjadikannya teman curhatmu. Namun akan benar-benar bikin kamu jengkel kalau ternyata informasi itu disebarkan ke mana-mana. Gawat!

5. Ramah demi menutupi kesedihan 

Gak Selalu Menyenangkan, Ini 5 Jenis Keramahan yang Harus Dihindari Unsplash.com/cookie8778

Kalau 4 poin sebelumnya, keramahannya merugikan orang lain, sekarang jenis keramahan yang merugikan dirimu sendiri kalau sampai kamu melakukannya. Memang sih, pada tingkat tertentu, berusaha bersikap lebih ramah pada siapa pun saat kita sedih bisa memperbaiki suasana hati.

Itu karena kita merasa lega sudah bersikap baik pada orang lain dan mendapatkan balasan yang kurang lebih sama. Tetapi tetap saja, selalu menutupi kesedihan dengan keramahan gak bagus buatmu. Terlebih saat kesedihannya luar biasa.

Itu tak ubahnya penyangkalan saja. Padahal yang diperlukan adalah penerimaan atas pengalaman tak mengenakkan yang kamu alami dan bikin sedih. Akibatnya, setelah beramah-ramah dengan orang lain, kamu bisa merasa jauh lebih buruk dari sebelumnya.

Pun jika kamu selalu berubah menjadi ramah sekali demi menutupi kesedihan, orang-orang terdekatmu akan merasa bersalah setelah mengetahui kamu ternyata gak baik-baik saja. Mereka jadi gak bisa membantumu. Biar sama-sama enak, lebih baik apa adanya saja ya? Toh, sedih itu manusiawi banget.

Ya, menjadi pribadi yang ramah memang bagus. Tentu sejauh ramahnya gak seperti di atas ya? Kalau ramahnya seperti 5 poin di atas, nanti keramahanmu dicap palsu!

Baca Juga: 5 Bagian dari Pribadimu Ini Bikin Orang Betah Ngobrol Sama Kamu Lho!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya