6 Kebingungan saat Kondangan, Tambah Jam Terbangmu sebagai Tamu

Menyesal karena dahulu gak mau diajak ortu kondangan

Pertama kali kamu mendapatkan undangan pernikahan mungkin rasanya mendadak menjadi orang dewasa. Biasanya undangan pernikahan ditujukan untuk kedua orangtuamu. Tapi sekarang namamu yang tertera pada amplopnya. Rasanya senang bercampur berdebar-debar karena kamu tidak tahu pasti cara yang tepat untuk membawa diri dalam acara sebesar itu.

Dirimu bingung akan beberapa hal. Memikirkannya terus-menerus malah bisa bikin kamu ragu mau jadi datang atau tidak. Lawan keraguan itu, ya. Pihak pengundang tentu akan kecewa apabila dirimu tak hadir. Tentang hal-hal yang membuatmu bingung pasti ada solusinya, kok.

Kamu juga bisa membicarakannya pada orang yang telah lebih sering kondangan dan meminta pendapatnya. Seperti enam kebingungan saat kondangan di bawah ini yang kerap dialami oleh orang yang jarang bahkan belum pernah acara nikahan. Jangan biarkan rasa bingung menghambatmu mendapatkan pengalaman baru sebagai tamu di hajatan orang.

1. Bingung cari teman

6 Kebingungan saat Kondangan, Tambah Jam Terbangmu sebagai Tamuilustrasi pernikahan (pexels.com/Rajesh Syangtan)

Teman pergi kondangan mungkin menjadi hal pertama yang menyita pikiranmu. Kalau kamu sudah punya pacar tentu tinggal mengajak dia. Tapi jika dirimu masih jomlo, ajak siapa dong? Sebenarnya teman kondangan gak wajib, ya.

Namun bila kamu merasa tak percaya diri datang sendirian, bisa mengajak siapa saja yang mau. Kawan atau saudara sepantar biasanya gak menolak untuk makan gratis di acara resepsi. Kalau mentok tidak ada teman atau saudara yang bisa diajak, salah satu dari orangtuamu pasti tak keberatan menemani.

Buat beberapa orang, kondangan ditemani oleh orangtua barangkali terkesan lagi dikawal. Akan tetapi, kamu gak usah minder karenanya. Waktunya memamerkan kedekatanmu dengan ayah atau ibu. Tidak semua anak bisa seakrab itu dengan orangtuanya. Dirimu adalah salah satu anak yang beruntung.

Baca Juga: 5 Kerugian yang Dialami Bila Kamu Kerap Mengasihani Diri Sendiri 

2. Bingung mencari lokasi rumah

6 Kebingungan saat Kondangan, Tambah Jam Terbangmu sebagai Tamuilustrasi pernikahan (pexels.com/Juliano Astc)

Memang menjadi tantangan tersendiri apabila lokasi acara tidak di gedung, melainkan di rumah. Jika kamu berteman dekat dengan pengantin perempuannya barangkali tak jadi soal. Resepsi biasanya diadakan di rumah mempelai perempuan dan dirimu sudah tahu lokasinya.

Namun apabila kawanmu adalah pengantin pria, mencari lokasi acara menjadi lebih sulit. Kamu hendak memintanya berbagi lokasi rumah calon istrinya pun mungkin susah sebab dia sedang sangat sibuk mempersiapkan acara. Masih ada cara untukmu tetap bisa mencapai lokasinya.

Yaitu, dengan kamu segera survei dulu begitu undangan diterima. Biasanya undangan sudah disebar 1 hingga 2 minggu sebelum acara. Dirimu dapat terlebih dahulu mengitari wilayah sesuai dengan alamat dan petunjuk lokasi dalam undangan.

Kamu putar-putar saja sekalian pulang kantor. Meski rumah pengantin perempuan belum jelas, besok saat hari H tinggal mencari lengkung janur kuningnya. Terpenting dirimu sudah tahu jalan menuju ke sekitar lokasi biar tidak tersesat.

3. Bingung mau menyumbang uang atau kado

6 Kebingungan saat Kondangan, Tambah Jam Terbangmu sebagai Tamuilustrasi pernikahan (pexels.com/Rothemba Vele)

Sebagian orang menganggap kado untuk pengantin kurang pas. Alasannya, mereka lebih butuh uang guna membantu menutup biaya pernikahan atau modal mengawali kehidupan sebagai sepasang suami istri. Namun, sebagian orang lagi berpendapat kado akan lebih berkesan untuk penerimanya.

Kado berupa barang juga lebih terhindarkan dari kemungkinan gak sampai ke pengantinnya. Bukannya berburuk sangka, tetapi tidak ada yang tahu siapa saja yang nanti membuka kotak sumbangan. Uang dalam amplop dapat dengan mudah diambil oleh orang yang punya niat kurang baik. 

Mau kado atau sumbangan berupa uang sepenuhnya hakmu. Pilih saja yang paling praktis untukmu dan tentunya sesuai bujet. Isi kado nikahan juga dapat apa saja yang kira-kira dibutuhkan di sebuah rumah.

Kalau kompor terlalu mahal untukmu; satu set peralatan dapur yang terdiri dari talenan dan alat memasak berbahan kayu juga bisa menjadi hadiah yang ekonomis. Tapi bila kamu memilih menyumbang uang, besarannya disesuaikan dengan keikhlasanmu. Bisa 50 atau 100 ribu rupiah bahkan lebih dari itu jika dirimu mampu.

4. Bingung outfit

6 Kebingungan saat Kondangan, Tambah Jam Terbangmu sebagai Tamuilustrasi pernikahan (pexels.com/Yakup Polat)

Memang kebanyakan orang menghadiri resepsi dengan pakaian khusus. Jenis busana yang dikenakan biasanya menonjolkan sisi keindahan seperti gaun, kebaya, atau gamis yang cantik untuk perempuan dan setelan jas atau batik buat pria. Pokoknya berbeda dari gaya pakaian kasual sehari-hari.

Namun, ilustrasi di atas cukup untuk mematahkan pandangan kondangan wajib memakai busana tertentu. Selama tidak ada ketentuan pakaian buat tamu undangan, kamu hadir dengan gaya kasual pun tidak apa-apa. Seperti gadis berhijab dan bercelana panjang dalam foto di atas.

Tak mungkin ada orang yang melarangmu masuk. Terpenting model pakaiannya tetap sopan. Gak ada alasan kamu tidak punya pakaian buat kondangan sampai urung memenuhi undangan. Bagi orang yang mengundang, kehadiran serta doa restumu lebih penting ketimbang busanamu.

5. Bingung alur acara

6 Kebingungan saat Kondangan, Tambah Jam Terbangmu sebagai Tamuilustrasi pernikahan (pexels.com/Kawê Rodrigues)

Namanya baru pertama kali mau kondangan, kamu belum punya bayangan harus bagaimana setibanya di sana. Mending jika sebelum ini dirimu telah cukup sering ikut orangtua kondangan. Sudah ada gambaran mengenai rangkaian acaranya. Kalau kamu belum pernah memang cukup bikin grogi.

Akan tetapi bila tidak dicoba sendiri, kamu pun menjadi gak pernah tahu. Tipsnya mudah, yaitu dirimu cukup mengikuti tamu di depanmu. Mereka masuk ke gedung, kamu ikut masuk. Mereka mengisi buku tamu dan mengambil suvenir, dirimu juga.

Mereka naik ke panggung untuk menyalami pengantin, kamu pun ikut antre. Mereka mengambil makanan, dirimu bisa bernapas lega dan ambil menu-menu yang diinginkan secukupnya. Setelah itu kamu gak usah bersalaman lagi dengan pengantinnya seakan-akan berpamitan. Dirimu dapat langsung pulang. Untuk model resepsi yang berbeda, strategi mengikuti tamu lain tetap berlaku.

6. Bingung kalau di sana gak ada tamu lain yang dikenal

6 Kebingungan saat Kondangan, Tambah Jam Terbangmu sebagai Tamuilustrasi pernikahan (pexels.com/Danik Prihodko)

Wajar kamu merasa kikuk apabila di dalam satu ruangan besar, satu-satunya orang yang dirimu kenal cuma pengantinnya. Itu pun hanya salah satu dari mereka dan gak mungkin kamu mengajaknya mengobrol. Ia tengah sibuk menerima tamu-tamu lainnya.

Sementara itu, hampir semua orang bercakap-cakap dan membuatmu merasa terasing. Ada dua cara mengatasi rasa canggung ini. Pertama, tetaplah menjadi penyendiri yang penuh percaya diri selama resepsi. Alih-alih kamu menengok ke sana kemari, fokus saja menikmati berbagai hidangan dan hiburan yang ditampilkan.

Cara kedua, mengasah keramahan dan kemampuanmu berinteraksi dengan orang baru. Cobalah duduk di samping tamu lain ketika makan dan mengangguk sambil tersenyum. Jika dia tampak sama ramahnya denganmu, gak ada salahnya mengajaknya mengobrolkan hal-hal umum sambil menikmati sajian. Seperti apakah ia datang sendiri dan pengantin pria atau perempuan yang merupakan temannya.

Jikalau kamu mengalami kebingungan saat kondangan dan memilih tidak hadir, ke depan kamu bakal makin takut ke acara nikahan. Mau kondangan saja perasaanmu sudah seperti akan sidang skripsi atau wawancara kerja. Padahal, acara pesta pernikahan mestinya penuh kegembiraan baik bagi pengantin dan keluarganya maupun orang-orang yang hadir.

Baca Juga: 4 Solusi Buat Jomblo Cari Pendamping Kondangan, Gak Sendirian Deh!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya